3. Pria yang sama

56 13 0
                                    

Hay untuk kalian yang baca🙋‍♀
Dan makasih banyak yang udah ngasih vote ❤

Gak usah panjang lebar
Selamat membaca 🤝

Saat ini Kila sedang berada di sebuah Apartemen Yang Mewah, Ia menaiki Lif dan menuju lantai tertinggi yaitu lantai 40.

Anak kecil tadi sedang tertidur nyaman gendongan Kila, didepan Cafe tadi anak itu tidak mau melepaskan pelukannya sehingga Kila menyerah dan Ikut juga dengan mereka.

Sepertinya agak terkejut dengan kemewahan Apartemen tersebut. Mungkin kalian pikir Kila merupakan anak keluarga yang kaya raya. Itu salah besar, Kila bukan dari keluarga Kaya tapi bisa dibilang cukup, tidak kekurangan. Teman-teman Kila lah yang berasal dari keluarga Kaya, karena itulah dia terbiasa melihat kemewahan.

Selama di perjalanan sampai berada didalam Lif tidak ada satupun yang mencoba melakukan percakapan.

Ayah dari anak itu terus melirik kearah Kila untuk melihat keadaan anaknya. Kila juga merasa agak canggung, Bagaimana jika nanti Ia bertemu dengan istri pria ini.

Akhirnya mereka sampai didepan pintu Apartemen, Pria itu membuka pintu dan Mengkode Kila dengan bahasa tubuh, yang maksudnya Kila disuruh masuk .

"Untung udah jadi suami orang, kalok gak dah gue pelet juga lo" Pikir Kila sambil geleng-geleng kepala

Setelah Kila mengantarkan anak kekamar, Ayah anak itu mempersilakan Kila untuk duduk di ruang tamu. Tampak sangat mewah namun terlihat dingin.

Karena Pria itu tidak mengajaknya berbicara, Akhirnya Kila memberanikan diri untuk bertanya.

"Maaf Pak, tapi Istri Bapak mana ya? "

" ....."

"Kan gak bagus bawa perempuan lain ke tempat pribadi" lanjut Kila dengan sabar

"Emang kamu perempuan?" Sahutnya santai

JEDER !!!!!!!!!!

"PAK, walaupun bentuk badan saya gak seperti gitar spanyol, Dan dada saya gak setinggi Gunung everest, Saya tetap Perempuan juga" Napas Kila sudah naik turun karena merasa terhina

"Oke" Singkat padat dan jelas bukan

Rasanya isi Kepala Kila sudah meledak, Baru kali ini ia bertemu orang yang betul-betul menyebalkan.

"Istri saya gak ada" Ucap Pria itu tiba-tiba

Kila terkejut senang, mungkin karena saking senangnya ia sampai keceplosan, "Yeah berarti Duda dong"

"Uuppsss" Sepertinya Pria itu tidak suka dengan ucapan Kila yang barusan

"Berapa yang kamu mau? " Tanyanya tiba-tiba

"Apanya yang berapa??" Bingung Kila

"Tidak usah berpura-pura bodoh, Berapa banyak uang yang kamu mau? Kamu menyelamatkan anak saya karena uang kan? "

Perkataan Pria itu membuat darah Kila mendidih " Kebaikan saya jangan pernah samakan dengan uang Pak. Walaupun saya butuh uang, saya gak akan memakai cara seperti itu" Setelah mengucapkan kalimat itu, Kila langsung pamit pergi. Tidak mungkinkan kalau Kila tetap disitu saja.

Tapi sebelum keluar sepenuhnya dari pintu, Kila berkata " Anak Bapak mungkin kesepian" Dan setelah itu Kila sepenuhnya pergi

Pria itu hanya memandang kepergian Kila tanpa mengalihkan pandangannya.

Sedangkan disatu sisi Kila terus menggerutu "Gue pikir dia bakalan jatuh hati, bukan dia yang jatuh hati malah gue yang jatuh mental. Udah deh jangan dipikirin, Semoga aja sepupu si Ara gak kayak Duda yang satu ini"

Tidak terasa, Akhirnya pekerjaan Kila di Cafe ini sudah selesai dan Ara juga sudah pulang. Mereka berencana bertemu di sebuah universitas. Mengapa disitu? Katanya Sepupu Ara lagi sibuk banget sampai udah 6 hari gak pulang.

"Kila" Panggil Ara di dalam mobil

"Mobil baru lagi? " Tanya Kila sambil memasuki mobil

"Gak kok, mobil sepupu gue"

Kila mengangguk mengerti "Siapa nama anak sepupu lo Ra?"

"Panggil aja Ova"

"Eh, tapi sepupu gue aneh Kil, gak tau kesambet apa dia sering bawa si Ova ke tempat kerjanya"

"Bukannya wajar ya? Apalagi Lo bilang dia dekat sama Papanya?"

"Ya walaupun dekat gak sedekat itu. Gak tau deh, yang penting aneh banget"

"Emang sebelumnya dia dingin sana anaknya? "

"Enggak, malah dia sayang banget, Dia aja yang gak pandai berekspresi "

"Kayaknya elo lah yang aneh" Sindir Kila

"Dia takut kalau anaknya selalu dekat dia bukannya aman tapi malah bahaya"

"Keluarga aneh" Ujar Kila

Setelah sampai, mereka berdua langsung turun dan memasuki kantor, Lanjut langsung memasuki sebuah Ruangan yang agak tersembunyi.

"Subhanaallah, ini mah rumah Ra" Tutur Kila

"Segini gak ada apa-apanya Kil" sahut Ara

"Orang kaya beda ya"

Mereka berdua duduk di sebuah sofa sambil menunggu Sepupu Ara datang. Terlihat diatas kasur terdapat banyak mainan Anak perempuan.

Sambil menunggu Kila bermain dengan mainan itu, Tidak berapa lama Akhirnya pintu kamar terbuka dengan suara anak kecil dan seorang pria.

"Lama banget sih, mana belum makan lagi" Gerutu Ara kepada sepupunya

Kila yang masih fokus dengan mainannya tidak mendengar bahwa orang yang akan ia jaga sudah didepannya.

"Apa semenarik itu? " Tanya pria itu mengejutkan Kila

Betapa terkejutnya Kila saat sadar bahwa orang yang didepannya adalah Pria yang pernah membuat dia kesal setengah mati.

Pria itu menggendong Ova menggunakan tangan sebelah kiri, dan tangan kanannya sudah terangkat untuk berjabat.

"Perkenalkan, ADEMIC" Ucapnya sambil tersenyum miring

Terimakasih sudah membaca
Dwi bakal update Duda incaranku di hari Senin
Jadi tungguin ya 🙋‍♀

Babay

Duda IncarankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang