Hai semuanya
Updatenya hari ini agak terlambat
Sorry ya
Jadi sedikit info bahwa cerita aku ini gk bakal sampai berpuluh-puluh part
Hehehehehehe"Yes Baby"
Semua yang ada didalam ruangan itu ikut terkejut tidak terkecuali Kila. Setelah berkata demikian, Demic mendatangi Ova dan menggendongnya dengan tangan kiri sedangkan tangan kanannya di gunakan untuk merangkul bahu Kila.
"Pak Demic?" Bingung Kila
Demic mendekatkan mulutnya ketelinga Kila dan membisikkan "Saya melakukan ini untuk Ova jadi mau tidak mau kamu harus melakukannya"
Kila dengan cepat memproses apa yang dikatakan oleh Demic, "Jadi maksudnya, Gue jangan baper apapun yang Demic lakukan itu cuma buat Ova. Ehmm kalok gitu..."
"Berarti kita bisa saling memanfaatkan dong pak" Bisik Kila ketelinga Demic, Demic memandang Kila dengan tatapan yang agak kesal tapi mau bagaimana lagi ia harus bertanggung jawab.
"Pak Direktur!!"
Demic menoleh kearah yang memanggilnya
"Wah saya gak menyangka bisa bertemu disini" Datang seorang lelaki yang agak tua dari pintu
"Saya manejer dari salah satu perusahaan yang anda kelola" Sambung Bapak itu karena tadi Demic tidak memedulikannya.
Demic masih tidak memedulikan apa yang Ia dengar, Dia hanya fokus kearah Kila dan Ova.
"Kalian gak papa kan?" Tanya Demic
Kila dan Ova menggelengkan kepala secara bersamaan.
"Wanita dan anak itu siapa Bapak ya?" Tanya Bapak yang tadi
"Pacar dan anak saya" Jawab Demic tanpa beban
"Anjirr walaupun tau kalau cuman boongan tapi hatiku tetap jedag jedug" Batin Kila
Mungkin karena Ova anak yang pintar, jadi dia mungkin dia tau rencana Papanya. Tapi pastinya yang lain ikut bigung, mereka tau kalau Demic sudah menikah dan cerai namun mereka tidak tau kalau Demic mempunyai anak.
"Wahh selamat atas kelahiran anak bapak"
"Terlambat anjirr, lahirnya 6 tahun yang lalu ucapan selamatnya sekarang" Cicit Kila pelan walaupun begitu masih dapat di dengar oleh Demic
"Pfff" Demic sedang menahan tawanya.
"Tapi ada apa ya, sampai bapak susah-susah datang ke sini?"
"Anak saya terlibat sedikit masalah"
"Siapa yang berani cari masalah dengan anak bapak? Saya akan buat orangtua nya malu!!" Sahut Bapak itu (Ya orangtuanya elu←_←)
Mungkin karena Kila tadi terlalu fokus dengan kedatangan Demic, sampai ia tidak sadar bahwa wajah ibu tadi sudah kebingungan.
"Kalau ibu merasa anak saya yang salah, tidak ada cara lain dengan menggunakan bukti kan?" Tanya Kila kepada Ibu dari anak itu
"Bukti? Bukti apa yang kamu punya?" tantangnya
Bapak tua tadi atau mungkin suami ibu itu bingung dengan suasana di ruangan ini.
"Jadi maksudnya anak kita yang dipukul?"
"Pak Direktur, walaupun bapak adalah orang yang saya segani tapi jika menyangkut anak saya begini, saya juga tidak akan mengalah" Ujar Bapak itu tak terima
"Saya juga gak terima kok pak" Sahut Kila
Tangan Demic yang ada di bahu Kila pindah ke pinggang Kila, mungkin karena lagi kesal Kila tidak sadar apa yang Demic lakukan.
"Biar aku aja yang mengurus ini, kamu bawa Ova keluar aja" Pinta Demic
"Gak!! Enak aja"
"Keluar ya?" Suara Demic sangat lembut sampai-sampai Kila rasanya akan melakukan apapun yang Demic suruh.
Kila menggelengkan kepalanya dengan kuat.
"Hah" Demic menghela napas
"Jadi maunya gimana?" Tanya Demic
"Maunya nikah" Tantang Kila
"Iya, nanti kita nikah" Sahut Demic lagi
"Oke, ayo nak ikut mama" Kila merebut Ova dari gendongan Demic sambil melangkah keluar
Semua orang yang mendengar itu hanya melihat tak percaya, Demic seorang Direktur sekaligus Dosen yang di kenal dingin bisa berbicara selembut itu.
Tapi setelah Kila dan anaknya keluar, Wajah Demic kembali datar, "Sepertinya banyak yang harus saya selesaikan" Ucap Demic dingin
"KAK DEMIC " Teriak Kila dari luar
"GELANGNYA OVA ADA KAMERANYA, JADI GAK USAH PUSING-PUSING LAGI" sambung Kila dengan suara cemprengnya
Demic hanya bisa memijat kepalanya, bagaimana bisa satu perempuan bisa membuat keributan yang luar biasa seperti sekarang.
"Evan" Panggil Demic (Evan sekretaris Demic)
"Iya pak"
"Kamu sudah mendengarkan apa yang dikatakan oleh Kila"
"Sudah Pak"
"Lakukan apa yang harus dilakukan"
"Baik pak"
Entah apa yang dimaksud, tapi Evan dengan sigap menyelesaikan Segalanya. Dengan Kamera yang ada digelang Ova, semuanya menjadi lebih mudah, dan betul saja yang salah itu bukan Ova melainkan temannya. Temannya Ova ingin meminjam gelang yang dipakai Ova tadi Ova tidak memberi karena takut rusak, tapi temannya ini tetap memaksa dan mendorong Ova sampai jatuh sedangkan gelang pemberian Kila direbut dan langsung dirusak. Ova tidak terima sehingga mendorong Temannya jatuh. Saat itu anak tersebut langsung menangis dan mengadu dengan gurunya.
Kila tidak tau apa yang terjadi pada orangtua anak itu, yang Kila dengar bahwa Demic memecat bapak tersebut. Bukan karena alasan itu saja tetapi karena bapal itu ketahuan korupsi dan juga melakukan pelecehan ditempat kerja.
Sekarang adalah jam makan malam, mereka bertiga sedang berada di lestoran yang mewah. Saat sedang asik makan tiba-tiba ada yang memanggil, "Sayang"
Kira-kira itu siapa ya??
Minggu depan jawabannya
Babay

KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Incaranku
Teen FictionKisah Cinta antara Dosen Muda dengan gadis yang baru tamat SMA. Ademic, Dosen tsundere yang tampan tetapi Duda dan juga sudah memiliki anak. Kila seorang gadis muda yang jiwa keinginannya sangat kuat, apapun yang ia inginkan pasti ia dapatkan. Cove...