Bab 11

21 2 1
                                    

"gus ganteng mana bi?" tanya kayla.

"udah pulang kak"

"yahh kok cepet banget pulangnya"

"biasalah orang sibuk"

Kayla murung sebab yang difikirannya nanti dia akan berfoto dengan gus ganteng, tapi apa boleh buat dia sudah pulang.

"yang pasti sih jodoh nggak bakal kemana" ucap kayla di dalam hati dan terkekeh.

"kenapa kak?"

"nggak kok ummah, ayo kita jalan lagi"

Mereka pun berjalan dan menikmati waktu bersama, karena sudah sangat lama mereka tidak seperti ini. Semenjak dafa masuk ke pesantren kayla enggan untuk liburan biarpun hanya di jakarta, jika adiknya tidak ikut juga kayla merasa tidak adil. Begitulah kayla dia sebegitu sayangnya dengan adik sematawayangnya.

Setelah berjalan-jalan kayla melihat ada seorang nenek tua sedang membawa barang yang cukup banyak, ternyata barang tersebut adalah jualannya. Kayla mendekat lalu mengajaknya duduk dan beristirahat sejenak.

"nek mari duduk dulu"

Mereka duduk di pinggir jalanan.
(Jadi jalanannya khusus pejalan kaki yah, untuk kendaraannya ada tempat khusus dan diparkir disana)

"mau beli apa neng?"

"emangnya nenek jual apa aja?"

"ini ada minuman dingin, makanan ringan, sama permen neng"

"kalau saya beli semua berapa nek?"

Nenek Penjual itupun kaget bukan main.

"beneran neng mau beli semua?"

"iya, ini cukup nggak nek?" kayla mengeluarkan uang yang berwarna pinknya sebanyak 10 lembar.

"astagfirullah neng"

"kenapa nek, Nggak cukup yah?"
Kayla merogoh tasnya lagi ingin menambah uangnya.

"neng ini kebanyakan"

"ah nggak nek, ini nenek ambil terus saya ambil minuman dinginnya 4 yah. Sisanya nenek bagiin ke pengunjung disini saja"

"MashaAllah neng, semoga rezekiny dilipat gandakan sama Allah swt."

"Aamiin ya Rabb, kalau begitu saya pamit yah nek Assalamu'alaikum" kayla meraih tangan nenek penjual itu dan menciumnya.

"Waalaikumsalam neng"

Kayla menghampiri keluarganya kembali dan melanjutkan jalan-jalannya yang sempat tertunda tadi.

Tanpa diketahui ternyata gus luthfan diam-diam memerhatikan interaksi wanita itu dengan penjual tersebut didalam mobilnya. Dan senyum gus luthfan merekah dan berkata

"Dibalik kelakuanmu yang bar-bar ternyata kamu sangat baik dan menghormati orang tua, semoga Allah melancarkan semuanya"

Gus luthfan melajukan nobilnya, bukan untuk pulang ke ndalem tapi ke rumah abangnya. Abangnya memang memutuskan untuk tidak tinggal di ndalem, awalnya tidak direstui oleh abah dan umi, tapi dengan berbagai alasan dan akhirnya mereka bisa luluh dan mengizinkan.

🍒🍒🍒

🍒🍒🍒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEDETIK UNTUK SELAMANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang