Bab 4

26 1 1
                                    

Di pesantren..

mereka telah sampai di depan ndalem dan mereka pun turun untuk bertemu pemlik pesantren guna meminta izin untuk bertemu dengan dafa adik kayla.

"Asslamu'alaikum" ucap abi adnan dan mengetuk pintu ndalem.

"waalaikum salam. eh pak adnan mari silahkan masuk.." jawab abah umar mempersilahkan untuk masuk.

"iya pak kyai terima kasih" ucap abi adnan.

mereka kemudian duduk setelah dipersilahkan dan mengobrol sebentar, umi serta abdi ndalem datang dengan membara beberapa cangkir teh beserta cemilan.

"oh iya bu nyai, ini sedikit oleh-oleh dari jakarta" ucap ummah fatimah lalu membarikan brownies yang dia dan kayla buat tadi.

"kok repot-repot bu" ucap umi yang merasa tidak enak.

"ngga kok bu nyai" kata ummah fatimah dengan senyuman.

para orang tua asik mengobrol dan kaylapun merasa bosan karena tak mengerti pembahasan apa yang mereka bahas.

tak selang beberapa menit seorang pria tampan dengan menggunakan gamis serta peci putih yang melekat di kepalanya yang menjadi nilai plus dan ketempanannya.

"Assalamu'alaikum." ucap luthfan lalu bergabung dan lansung mencium tangan abah umar, umi khadijah, dan abi adnan. lalu menangkup tangannya kepada ummah fatimah dan kayla.

"waalaikum salam" jawab semuanya.

"ini gus luthfan yah?" tanya abi adnan.

"iya pak" jawab luthfan tersenyum.

"wahh gila senyumnya manis banget" ucap kayla di dalam hatinya.

"nak abah mau minta tolong dipanggilkan santri yang namanya dafa yah" ucap abah kepada luthfan.

"iya bah, kalau begitu saya permisi dulu. Assalamualaikum" ucap luthfan lalu pergi.

sepeninggal gus luthfan kayla masih membayangkan wajah putih nan tampan pria itu, karena dia merasa kalau gus luthfan itu termasuk kriteria pria yang telah dia idam-idamkan selama ini.

"ekhm, maaf sebelumnya kalau saya lancang" ucap kayla.

"iya nak kayla kenapa?" tanya umi khadijah.

"laki-laki tampan tadi anak umi?"

"iya nak"

"udah punya isteri atau tunangan belum?"

orang-orang yang ada ditempat itu merasa kaget sebab pertanyaan random kayla.

"belum ada nak, memangnya kenapa?" tanya abah umar.

"dia mau ngga jadi suami kayla, soalnya tipe laki-laki yang kayla mau ada di dia semua." ucap kayla tanpa malu.

apa maksud dari kayla ini, dia melamar seorang pria langsung di depan kedua orang tuanya. biasanya laki-laki yang melamar seorang wanita ke kedua orang tuanya, tapi ini kok kebalikannya sih? sungguh nih kayla cewek aneh.

mereka semua tertawa akibat perkataan kayla barusan, dan tak lama luthfan datang bersama laki-laki yaitu abinaf.

"adekku sayang" ucap kayla langsung memeluk adiknya dengan sayang.

"aduh kak jangan peluk disini dong, emanya ngga malu apa diliatin" bisik dafa kepada kayla.

dan kayla langsung melepas pelukannya lalu menyengir tanpa dosa kepada semuanya.

"abi, ummah" ucap abinaf lalu mencium tangan kedua orang tuanya.

"nak, abi dan ummah datang kesini buat jengukin kamu sekalian mau jemput  jadi kamu packing baju-baju seperlunya aja yah."ujar abi adnan kepada anak bungsunya.

"mohon maaf pak adnan gimana kalau jemputnya sekalian besok saja, karena ini sudah malam dan sekarang sudah jam istirahat." kata abah umar jelas.

"oh gitu yah, yaudah dek kamu kembali ke asrama gih besok pagi abi kesini lagi jemput kamu." ujar abi adnan.

"iya bi, adek keasrama dulu."

"adeekkk, kok cepet bangett sih kaka belum selesai loh kangen-kangenannya". ucap kayla lalu mencekal tangan dafa.

"besok kan kita ketemu kak, adek pamit Assalamu'alaikum"

"yaudah deh, waalaikum salam." jawab kayla.

🍒🍒🍒

🍒🍒🍒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEDETIK UNTUK SELAMANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang