Selain Bu Isma dan Pak Gun, ada masih banyak sosok guru unik yang ingin kuceritakan kepada kalian.
Misalnya tentang selera humor Pak Egi di mapel Sejarah Indonesia, kewibawaan Pak Hamzah setiap PPKn, tongue twister bahasa Jerman ala Frau¹ Erin, Bu Neneng yang suka kelepasan berbahasa Sunda di jam matematika, dan guru unik lainnya.
Namun, untuk sekarang ini kalian harus mengenal satu orang saja. Beliau tidak segarang Bu Isma, tetapi jabatannya yang three in one cukup membuat seisi kelas ketar-ketir.
Pertama, beliau adalah guru bahasa Inggris. Walaupun kurikulum di sini menggunakan aksen Amerika, beliau sering iseng menggunakan aksen British di materi listening.
Kedua, beliau adalah satu dari tiga guru BK di SMA Nusantara, tentunya sebagai penanggung jawab jurusan Bahasa. Jangankan gosip di kelas, gosip anak-anak jurusan sebelah pun beliau bisa tahu. Kemampuan intel Wahyu tidak ada apa-apanya.
Ketiga, beliau adalah wali kelas XI Bahasa 2. Menolak dipanggil dengan embel-embel "bu" karena masih melajang, walaupun banyak omongan kalau usianya sudah memasuki kepala tiga.
Itulah sebabnya beliau dipanggil Miss Jeje.
Kesannya lebih muda daripada Bu Isma, ya? Padahal nyatanya beliau lebih senior 10 tahun.
Di SMA Nusantara—mungkin berlaku juga di SMP dan SMK-nya—ada satu jam mapel dalam sepekan yang digunakan untuk sesi BK. Biasanya diletakkan di akhir kelas, walaupun ada juga yang di tengah-tengah sebelum isoma. Sesi tersebut tertulis jelas di lembaran jadwal setiap kelas. Sehingga banyak yang salah mengira kalau itu adalah pelajaran berbuku paket.
Nah, di jurusan Bahasa sendiri jadwalnya begini:
Hari Senin untuk kelas 11, hari Rabu untuk kelas 10, dan hari Jumat untuk kelas 12.
Kelas Kelvin—XI Bahasa 1—kedapatan jam pagi setelah upacara bendera, sedangkan tetangganya ini mendapatkan jam terakhir sebelum pulang.
Apa lagi, ya, penjelasan yang ketinggalan?
"Yang udah selesai gambar, boleh dibawa ke depan sini, ya."
Oh, iya.
Sesi BK bisa dibilang hampir tidak ada bedanya dengan sesi terapi.
Biasanya sesi BK diisi dengan kegiatan menggambar, mengisi kuesioner, diskusi dadakan (walaupun menyerempet ke gosip), sesi konseling mandiri (setiap anak akan dipanggil ke ruangan yang kosong untuk berbicara empat mata dengan beliau), dan bahkan bisa menjadi jamkos.
"Miss!" Galang mengangkat tangan di meja belakangku, manyun-manyun menjepit pensil di antara bibir dan hidung. "Ini enggak masuk ke penilaian, 'kan?"
"Kata siapa?" Dengan amat mudah Miss Jeje melempar balik pertanyaan itu. "Kalau kamu enggak bikin, nanti di lembar psikologismu Miss isi pakai huruf C semua. Mau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fotocintasis #2: 17 Tahun [ON HOLD]
Fiksi RemajaTerkadang Era bertanya-tanya apa arti dari patah hati. Kalau menurut KBBI, arti patah hati yang berkaitan dengan cinta ada di posisi ketiga. Posisi di atasnya justru diisi tentang kekecewaan, hilang keberanian, dan hilang kemauan. Seolah-olah mema...