Part 18: Get It

716 89 11
                                    

∞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jungkook menatap Namjoon frustasi, "Dengar, Bro, haruskah kau berada di sini? Apa kau tidak mengalami gegar otak atau semacamnya? Petugas medis seharusnya memeriksa keadaanmu."

"Mereka sudah menjahit beberapa lukaku. Aku baik-baik saja, Jungkook."

"Omong kosong. Kau tidak pernah baik-baik saja. Kau bahkan lebih gila dari biasanya."

Namjoon mendesah kasar. Dia mengerjap saat menyadari fajar telah tiba. Bangunan kondominium di depan sana masih mengeluarkan kepulan asap hitam karena ledakan. Dua pelaku telah diamankan dan dibawa ke kantor polisi. Salah satu dari mereka yang terluka ─luka tembak─dibawa ke rumah sakit dan berada dalam pengawasan polisi.

Taehyung baik-baik saja, begitu pula dengan timnya. Yah, meskipun Seoham menderita luka yang sangat parah, dan Taehyung telah berada di rumah sakit bersama agen itu. Taehyung telah menghubungi Namjoon dan memberitahunya bahwa Seoham telah selesai dioperasi dan dokter mengatakan pemuda itu dalam tahap pemulihan.

Sekarang, Namjoon akan mencoba mengambil alih kasus ini. Dia tahu bahwa Jungkook dan para polisi akan membawa si pelaku pergi ke lokasi yang dirahasiakan. Namjoon tidak akan membiarkan itu terjadi sampai dia mendapatkan informasi yang dia perlukan dari para pelaku.

"Aku harus menemui mereka, Jungkook." Namjoon mengangguk. "Aku hanya perlu waktu lima menit. Kau bisa membeli kopi-mu lebih dulu atau sarapan, apa pun yang kau inginkan. Aku berjanji, saat kau kembali, aku akan tahu siapa yang mempekerjakan mereka." Karena itu pertanyaan inti, bukan? Siapa yang sebenarnya mempekerjakan para bajingan itu?

Jungkook mengatupkan bibir, lalu, "Kau tahu aku tidak bisa melakukan itu."

"Sial, Jungkook! Itu tidak akan membunuhmu─hanya satu kali melanggar aturan tidak akan membunuhmu!" Namjoon mengusap wajahnya kasar. Dia menelan ludah dan mencoba menahan amarahnya. Dia tidak seharusnya melampiaskan kemarahannya kepada Jungkook. Tapi, bayangan ketika bajingan itu membidik pistolnya ke arah Seokjin membuatnya merasa murka. "Dia hampir saja membunuh Seokjin, kau tahu? Aku harus mencari tahu pada siapa dia bekerja. Siapa yang mengirim mereka semua."

"Aku akan mencari tahu," Jungkook meyakinkannya. "Percayalah padaku. Aku bisa melakukan pekerjaanku, Namjoon."

Namjoon tidak meragukan kinerja Jungkook. Tidak sama sekali. Dia sangat mempercayai pemuda itu seratus persen. Tapi masalahnya adalah, roda keadilan selalu berjalan lebih lambat dan dia tidak punya banyak waktu untuk disia-siakan. "Jungkook, bos mereka masih berkeliaran di luar sana dan itu artinya Seokjin masih dalam bahaya. Aku harus menghentikannya."

Saat ini, mereka berada di salah satu ruang observasi di kantor polisi. Namjoon menatap melalui cermin dua arah ke ruang interogasi yang masih kosong. Dia perlu menyeret salah satu si pelaku ke dalam ruangan itu dan menginterogasinya.

"Apakah kau sudah menemui Seokjin sejak kau tiba di sini?" Tanya Jungkook.

Seluruh tubuh Namjoon mendadak menjadi kaku. "Kau mengatakan kepadaku bahwa ada dua orang polisi yang menjaganya dan seharusnya tempat ini menjadi tempat teraman untuknya." Karena nyatanya kondominium milik Taehyung benar-benar tidak bisa dipercaya, dan pada akhirnya yang mereka dapatkan hanyalah kegagalan.

Sweet Chaos | NamJinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang