∞
Namjoon bersiul, "Seokjin, aku tidak mengira kau terlihat lebih indah di pagi hari."
Seokjin hampir saja menyemburkan jus jeruknya ketika suara Namjoon yang berat dan bergemuruh mengalun di belakangnya. Dia tidak mendengar langkah pemuda itu yang mendekat.
Seokjin berbalik untuk menatapnya.
"Oh, lihat itu." Namjoon tersenyum, memamerkan lesung pipinya. "Bahkan lebih indah dari sudut ini."
Seokjin meletakkan jus jeruknya di atas meja dapur marmer Namjoon yang berkilau. "Apa kau baru saja memuji bahwa bokongku terlihat indah di pagi hari?"
Seringaian Namjoon semakin lebar. "Tepat sekali."
Seokjin menatapnya datar. "Kau bajingan."
"Aku tahu." Namjoon terkekeh.
Namjoon bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek jogging. Seokjin bisa melihat otot-otot perutnya yang dilapisi keringat. Membuatnya terlihat semakin─
"Menyukai apa yang kau lihat?"
Seokjin berharap dia tidak sedang meneteskan air liurnya. Dia hanya mendengus dan tatapannya naik ke wajah Namjoon. "Aku lebih menyukai pemandangan dari jendela kamarku, terima kasih banyak. Dan sebentar lagi, aku akan pulang."
Namjoon menyipitkan mata.
Oh, kenapa? Apakah Namjoon tidak menyukai jawabannya?
"Biar kutebak, kau pasti baru saja selesai olahraga." Kecuali jika Namjoon melakukan aktivitas lain yang membuatnya setengah telanjang dan berkeringat. Dan seharusnya Seokjin tidak perlu memikirkan hal itu.
Tapi sudah terlambat. Karena otak Seokjin telah diselimuti gambaran sosok Namjoon yang seksi, dengan kedua lengan yang mengukung tubuhnya saat pemuda itu menatapnya dengan keinginan yang kuat. Dan─
"Seokjin, apa kau baik-baik saja? Wajahmu terlihat merah."
Sial. Seokjin meraih gelas jus-nya lagi dan menghabiskannya dalam sekali teguk. "Aku baik-baik saja. Hanya ingin pulang." Dia meremas gelas kaca itu dalam genggamannya. "Aku tidak ingin berada di sini terlalu lama. Mungkin salah satu kekasihmu akan datang dan aku hanya akan menggangu kalian─"
"Hentikan."
Seokjin mengerjap.
"Kau harus menghentikan obsesimu untuk menciptakan kekasih khayalan untukku. Aku tidak berkencan dengan siapa pun."
Bibir Seokjin terbuka, tetapi dia tidak bisa memikirkan sesuatu untuk dikatakan.
Namjoon melangkah menuju kulkas dan mengambil satu botol air mineral. Tatapan Seokjin terus mengikutinya. Lalu, dia melihat setitik keringat yang mengalir dari pelipis Namjoon yang kemudian turun ke pipinya, lalu ke lehernya, ke bawah, dan ke bawah...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Chaos | NamJin
AksiBagi Seokjin, Namjoon adalah orang yang menyebalkan. Bahkan sejak pertemuan pertama mereka.