Part 10: He Could Be

1.1K 174 28
                                    

∞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Untuk sesaat, Namjoon mengira semua ini hanya mimpi; Seokjin yang berlari ke arahnya dan kemudian menciumnya.

Untuk sesaat, Namjoon benar-benar terpana. Sangat terkejut sehingga dia tidak bisa bergerak dan berkata-kata. Bibir Seokjin berada di bibirnya, dan lidahnya yang manis meluncur melewati bibirnya yang terbuka. Lalu, kedua tangan Seokjin berada di pundaknya, dan─

Seokjin berkata bahwa dia menginginkannya.

Cengkeraman tangan Seokjin di pundaknya semakin erat dan dia menciumnya semakin dalam. Dan yah...

Persetan.

Namjoon tidak akan lagi menahan diri. Seokjin telah membuktikan padanya bahwa pemuda itu menginginkannya, dan jika Seokjin memberinya kesempatan itu...

Maka Namjoon tidak akan menyia-nyiakannya.

Tangan Namjoon merayap melingkari pinggul Seokjin, memeganginya dengan mudah dan dia berputar untuk menjepitnya ke dinding. Lidah mereka berdua bertemu, saling membelit dan mencecap satu sama lain. Seokjin sangat manis dan Namjoon merasa jika dia bisa menciumnya selama berjam-jam.

Atau mungkin selama-lamanya.

Tidak ada lagi kendali diri yang membentang di antara mereka. Mereka menjadi liar karena kebutuhan dan putus asa karena keinginan yang terlalu lama dipendam. Ketika erangan kecil itu lolos dari celah bibir Seokjin, suara itu membuat tubuh Namjoon bergidik semakin liar.

Tubuh Seokjin menempel di atas dada telanjangnya. Ketika Namjoon melihat Seokjin datang ke kamarnya dengan mengenakan piyama satin lembut yang membalutnya, pikiran jahatnya berkelana untuk meletakkan bibirnya di seluruh bagian tubuh Seokjin.

Namjoon menciumnya semakin dalam dan kemudian bibirnya bergerak ke leher jenjang milik Seokjin. Menjilat kulit pucatnya dan menggigitnya ringan dengan ujung giginya. Dia bisa merasakan denyut nadi Seokjin yang berpacu cepat di bawah mulutnya. Denyut yang begitu menggebu dan terburu-buru.

Jari-jari Namjoon melucuti satu per satu kancing piyama Seokjin. Lantas dia membungkukkan kepalanya dan meraih satu nipple Seokjin ke dalam mulutnya. Pakaian Seokjin masih menggantung di pundaknya. Tubuhnya melengkung ke arah Namjoon dan pemuda itu mendesah memanggil namanya.

Namjoon sungguh sangat tidak sabar ingin segera melucuti semua pakaian yang Seokjin kenakan.

"Kenapa kau tidak membawaku ke tempat tidur?" Kata Seokjin dengan suara yang serak dan sensual saat ciuman mereka terlepas. Membuat kejantanan Namjoon semakin berdenyut tidak sabaran.

"Karena..." Namjoon mengangkat kepalanya. Menyelami bola mata Seokjin yang menyiratkan keinginan yang sama. "Jika aku membawamu ke tempat tidurku, maka saat itu juga aku tidak akan menahan diri untuk segera menidurimu."

Sweet Chaos | NamJinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang