Chapter 47

7.5K 641 21
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Rizki!!" Panggil ustadz Zikri.

Mendengar namanya dipanggil, Rizki pun langsung menghampiri ustadz Zikri. "Ada apa, ustadz?" Tanya Rizki.

"Dimana Rizki? Eh salah, dimana Rizka?" Tanya ustadz Zikri.

"Jadi yang bener Rizka atau Rizki?"

"Istri saya," jawab ustadz Zikri.

Rizki menaikkan bahunya. "Kurang tau," ucapnya. "Tapi tadi Rizki lihat kak Rizka keluar, nggak tau mau kemana."

"Nggak ada bilang ke kamu?"

"Kalo ada pasti udah Rizki kasih tau, ustadz."

"Ada apa, nak?" Tanya Abi yang tiba-tiba sudah muncul diantara keduanya.

"Rizka, Bi." Jawab ustadz Zikri. "Abi ada nampak nggak?" Tanyanya.

"Keluar tadi disuruh Ummi kerumahnya Hafizh," jawab Abi.

Ustadz Zikri menganggukkan kepalanya. "Makasih, Abi." Lalu ia pun pergi keluar untuk menyusul istrinya.

"Mau kemana?" Tanya Abu dengan sedikit teriak.

"Kerumah Gus Hafizh juga, Bi. Zikri pergi dulu, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Rizki yang melihat itu pun hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya. Sungguh hidupnya tengah di keliling oleh orang-orang yang bucin. Tidak Gus Bhizar, Gus Hafizh, dan kini ustadz Zikri yang tak lain adalah abang iparnya sendiri.

"Bunda, Rizki mau nikah kayak kak Rizka juga. Ayah sama bunda nggak mau jodohkan Rizki gitu?," batin Rizki.

Rizki dikagetkan oleh Abi Hasan yang menepuk pundaknya dengan sedikit keras. Hal tersebut mampu membuyarkan lamunan Rizka.

"Abi, ngagetin aja," ujar Rizki. Rizki pun mengelus dadanya.

"Alhamdulillah. Akhirnya setelah sekian lama kita serumah kamu baru manggil saya Abi." Abi Hasan mengulum senyumnya.

Rizki menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal sambil cengengesan. "Hehehe. Maaf, Abi," ucapnya.

"Nggak papa. Kamu mikirin apa melamun gitu?" Tanya Abi.

"Mau nikah," celetuk Rizki. Ia pun langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Mau nikah dengan siapa?"

"Nggak, Abi. Bagaimana mau menikah kalo calonnya aja belum ada."

"Abi carikan calonnya?"

"Rizki belum tamat kuliah, Abi," jawabnya.

"Yasudah selesaikan dulu kuliahmu." Abi Hasan menepuk pundak Rizki sebanyak dua kali, lalu pergi meninggalkan Rizki.

"Tapi kalo boleh sama salah satu santri yang Rizki suka disini, Ya Allah," ucapnya didalam hati.

HAFIZDJAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang