"Eomma..." Eunseok mencoba untuk membantu ibunya berdiri tapi tidak berhasil.
Mrs. Jang menatap Oh Youngmin yang juga sedang menatapnya.
"Hwangmi..."
"Youngmin.."
"Appa...." Sehun berlari menuju ayahnya. Sehun berhenti, menatap Nyonya Jang yang terduduk lemas di lantai.
Semua orang di dalam kedai ramen memperhatikan mereka. Nyonya Oh ikut mendekat. Setelah sekian lama akhirnya mereka berkumpul kembali. Sulli dan Mihwan masih tetap di posisi awal mereka. Mereka tau ini bukan saatnya mereka ikut campur.
"Hwangmi... ireona.." Oh Youngmin membantu nyonya Jang berdiri dan mendudukkannya di salah satu kursi terdekat.
Eunseok meminta segelas air pada Mihwan kemudian memberikannya pada ibunya.
Nyonya Jang mulai menangis, air matanya mengalir seperti hujan. Eunseok mencoba menenangkan ibunya tanpa tau apa yang menyebabkan ibunya menangis seperti ini.
"Sehun... Apa itu.. Kau?" nyonya Jang mencoba meraih tangan Sehun yang bersembunyi di belakang ayah dan neneknya. Suaranya bergetar seiring dengan air mata yang kembali jatuh dari pelupuk matanya.
"Eomma..." Sehun tidak bisa menahan air matanya.
"Sehun-ah, kau mengenaliku?"
"Tentu saja, aku mengenali eomma sejak pertama kali aku melihat eomma. Meskipun aku harus kecewa karena Eomma tidak mengenali anaknya sendiri."
"Maafkan Eomma Sehun-ah. Eomma memang bukan ibu yang baik."
"Tidak, eomma adalah eomma terbaik. Appa yang jahat karena Appa memukul Eomma dan membuat Eomma pergi. Iya kan?" Sehun memegang kedua tangan Eommanya.
Youngmin tersentak, apa selama ini Sehun berpikir seperti itu sehingga Sehun begitu membencinya. Ya, dia juga merasa bersalah karena tidak mampu untuk mengatakan yang sebenarnya pada Sehun kecil yang malang.
Hwangmi menggelengkan kepalanya perlahan. "Aniya Sehun-ah. Appamu tidak bersalah."
"Tidak bersalah? Eomma, Appa sudah berbuat kasar pada Eomma dan eomma bilang appa tidak bersalah?" Sehun merasa tidak percaya kemudian memutar tubuhnya dan menghadap Appanya yang hanya diam menatap dirinya.
"Appa dengar itu? Eomma bahkan tidak bisa menyalahkan Appa. Kenapa Appa membuat Eomma pergi dari rumah. Appa adalah orang jahat."
"Maafkan Appa, Sehun-ah." Youngmin tidak ingin membuat penyangkalan apapun. Tapi Hwangmi ingin menyangkalnya. Dia tidak ingin Sehun hidup dalam ketidaktahuan.
Hwangmi memegang pergelangan tangan Sehun, membuat anak laki-lakinya itu kembali menghadapnya.
"Sehun-ah, jangan bicara seperti itu pada Appamu. Dia memang tidak bersalah. Aku akan mengatakan yang sebenarnya padamu. Tapi tolong maafkan Eomma."
"Beri tau aku Eomma. Aku yakin Appa bersalah."
"Tidak Sehun-ah, Eomma yang salah. Eomma sudah menghianati Appamu. Eomma meninggalkan kalian karena Eomma tidak kuat harus hidup kekurangan. Dan Eomma menyesal sudah melakukan itu pada kalian."
"A.. Apa..?" Sehun tidak percaya Eommanya mengatakan itu. "Eomma meninggalkan aku dan Appa karena Appa miskin?"
"Maaf Sehun-ah...."
"Eomma tidak tau bagaimana aku menderita karena tumbuh tanpa Eomma? Apa Eomma tau bagaimana aku membenci Appa? Wanita kejam! Kau bukan Eommaku. Aku menyesal bertemu denganmu. Kau bukan Eommaku." Sehun berteriak, dalam hati dia tidak bisa menerima kenyataan.
KAMU SEDANG MEMBACA
What is Love, Hun?
Teen Fiction-Oh Sehun- my name is Oh Sehun. and that's it. If you ask me about what is love, then my answer is totally simple. Love is...... English Version at https://www.asianfanfics.com/story/view/579472