Bonus Chapter

787 49 2
                                    

Oh Youngmin duduk sendiri di salah satu Chinese Restaurant di dekat kantornya. Menunggu Sehun dan dua wanita lainnya.

"Permisi, apa anda akan memesan sekarang?" Suara pelayan wanita yang terdengar familiar membuat Youngmin mengalihkan pandangannya dari ponsel dan menatap sang pemilik suara.

"Hwangmi?" Pelayan wanita yang namanya disebut itu terkejut namun sedetik kemudian berhasil menyembunyikannya. Hwangmi hanya tersenyum. "Apa kau bekerja di sini?" Youngmin melnjutkan.

"Iya tuan. Apa anda akan memesan sekarang?" Hwangmi bersikap tenang dan mengulangi pertanyaannya.

"Ehmm.. tidak sekarang, aku masih menunggu Sehun." Hwangmi kemudian meninggalkan meja Youngmin setelah membungkuk untuk memberi penghormatan.

"Tunggu!" Youngmin memanggil, membuat Hwangmi reflex memutar badannya dan kembali ke meja Youngmin.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?"

"Apa kita bisa bicara sebentar?" Youngmin mengarahkan ibu jarinya ke luar jendela memberi isyarat.

"Maaf Tuan, saya sedang bekerja." Hwangmi mencoba menolak dengan sopan.

"Aku akan meminta ijin pada atasanmu." Youngmin mengambil ponselnya dari atas meja kemudian menghubungi seseorang. Tak lama kemudian Youngmin menyelesaikan percakapannya di telpon. "Ayo." Youngmin bangkit berdiri kemudian berjalan keluar dengan Hwangmi yang mau tidak mau mengikutinya. Mereka duduk di salah satu bangku panjang yang ada di depan restoran.

"Kenapa kau bekerja di sini Hwangmi? Apa yang terjadi?" Youngmin bertanya tanpa basa-basi. Dia merasa seperti sedang berbicara dengan Hwangminya.

Hwangmi tidak bisa menatap mantan suaminya, dia malu. Hwangmi hanya menundukkan kepalanya dalam-lama tanpa menjawab sedikitpun.

"Tidak apa-apa, kau bisa menceritakannya padaku. Mungkin aku bisa membantumu."

Hwangmi menelan ludah, berpikir apa dia harus menceritakan semuanya pada suami yang pernah dia tinggalkan. Youngmin selalu datang di saat Hwangmi seperti ini, seperti dulu saat pertama kali mereka bertemu. Pertemuan seorang laki-laki baik dengan gadis patah hati yang menyedihkan. Dan hari itu seperti terulang lagi hari ini.

"Aku.. bercerai." Youngmin lega mendengar suara Hwangmi setelah jeda diam yang cukup lama. "Aku harus bekerja untuk membiayai kebutuhan hidupku bersama Eunseok."

"A..Aku turut sedih Hwangmi-ah." Youngmin terkejut dengan pengakuan singkat Hwangmi. Youngmin kemudian mendekat pada Hwangmi dan memberinya pelukan, Hwangmi tidak ingin menolak dan menumpahkan air matanya di dada Youngmin.

Hwangmi kemudian melepaskan dirinya setelah mendapatkan kembali ketenangan. Rasanya beban yang akhir akhir ini dibawanya terangkat. Dia tersenyum dan berterima kasih pada Youngmin.

"Bagaimana Sehun? Apa dia baik-baik saja?" Hwangmi mengalihkan pembicaraan, tidak ingin membicarakan masalahnya terlalu jauh. Terlalu menyakitkan.

"Tentu saja. Dia sangat baik. Ah, dan dia memaafkanmu." Youngmin mengatakannya seakan akan maaf dari Sehun bukan sesuatu yang besar bagi Hwangmi yang selalu berharap untuk dapat memintanya dari Sehun.

"Tidak mungkin.." Hwangmi tidak percaya apa yang didengarnya dari Youngmin. Apa semudah itu Sehun memaafkan orang sepertinya.

"Aku tidak bohong. Kau bisa tanyakan sendiri padanya, sebentar lagi dia pasti dating. Mau bertemu dengannya?"

Hwangmi menggelengkan kepalanya kuat kuat. "Tidak.. Tidak, aku tidak bisa. Aku tidak siap."

Youngmin mencoba untuk memikirkan suatu jalan keluar karena sebenarnya Sehun juga mungkin ingin bertemu dengan Eommanya lagi. Kemudian mata Youngmin berbinar, sepertinya dia sudah memekirkan sesuatu. Youngmin mendekat pada Hwangmi kemudian membisikkan sesuatu.

What is Love, Hun?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang