[CARLARION] - Part 7

61 24 139
                                    

Update!

The Last Guardian: CARLARION

The Last Guardian: CARLARION

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Pangeran Arion menatap pepohonan yang menjulang di perbatasan wilayah Kerajaan Earthland dengan hati yang kesal. Rencananya untuk membunuh sang raja gagal. Raja Kerajaan Earthland menghilang.

Arion duduk bersandar pada batu besar sembari melempar beberapa kerikil ke sembarang arah.

"Sial!"

Ia mengumpat untuk yang kesekian kalinya.

Maaf, ayah, hari ini aku gagal membalaskan dendammu, batinnya.

Setidaknya kerajaan itu sudah hancur lebur, batinnya lagi.

Beberapa prajurit pilihan berjaga-jaga dengan siaga untuk menjaga sang pangeran.

Tak lama berselang, suara langkah kaki kuda terdengar cepat menuju ke arah mereka. Arion beranjak berdiri.

"Bagaimana, Paman?" tanyanya.

Zamrud turun dari kuda hitamnya dan membungkukkan badannya.

"Maaf lama menunggu, Pangeran. Sang panglima perang sudah diobati dan saya letakkan beliau di pendopo Kerajaan Earthland sebelum sempat sadarkan diri."

"Pangeran, kita harus segera kembali. Tidak aman jika kita masih berada dekat dengan wilayah Kerajaan Earthland," ujar Zamrud lagi.

Arion terdiam beberapa saat.

"Bagaimana dengan gadis itu?" tanyanya kemudian.

"Pangeran Andreas membawanya pergi. Saya yakin ia akan membawa gadis itu ke tempat gurunya yang juga seorang tabib. Ayo, Pangeran, kita harus segera pergi," jawab Zamrud.

Pangeran Arion naik ke atas kudanya dan mulai memacunya pelan.

"Aku ingin gadis itu tetap hidup dan bawa ia padaku, Paman."

The Last Guardian: CARLARION [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang