Pertemuan Pertama

42 6 2
                                    


Happy Reading..

Vote, komentar, dan Share!





●○●○●○●○

 

  Zion menghampiri seseorang. Orang itu sangat berjasa dalam hidupnya bisa di sebut ia adalah pengganti kakeknya yang sudah tiada karena peluru yang bersarang di jantungnya dua puluh lima tahun yang lalu. Orang itu rela meninggalkan keluarganya demi membesarkan dirinya yang jauh dari kota asalnya. Dan melatih kekuatannya dan juga mengembalikan seluruh kekuasaan miliknya sepuluh tahun yang lalu. Dan sudah sepuluh tahun ia menduduki posisi pimpinan dan orang itu cukup mengapresiasi kerja kerasnya.

"Ada apa Anda memanggil saya? " pertanyaan yang terlihat tidak akrab.

Sudah sepuluh tahun orang di hadapannya selalu pergi sendiri entah kemana, ia hanya kembali di tahun baru.

Chiko tersenyum miring, "apakah aku salah jika ingin menemui cucu asuhku sendiri? " tanyanya.

Zion tersenyum ia duduk di hadapan Chiko. "Tidak! Hanya saja aku sudah terbiasa tanpamu" sindirnya.

Chiko terbahak, "aku tidak meninggalkanmu. Kau pikir Kakek tua ini bisa kabur darimu? " pertanyaan yang sangat di ketahui Zion jawabannya.

"Lantas ada hal penting apa hingga Anda jauh jauh datang kemari untuk menemui saya? "

Chiko melipat tangannya keatas guna merenggangkan otot ototnya, "kau ingat dengan ucapanku sebelum aku sering pepergian seperti ini? "

Zion mengingat kembali perkataan itu, dia mengangguk.

"Nah, ternyata aku mempunyai cucu perempuan" seru Chiko membuat Zion menatapnya tidak mengerti.

Chiko menghela nafas, "kakekmu telah berjanji padaku jika aku berhasil membesarkanmu dengan baik dan jika aku mempunyai cucu perempuan. Maka kalian harus menikah tanpa bantahan"

Zion terkejut, "apa? Perjanjian kuno" selorohnya dengan tajam.

Chiko mengangkat bahunya, terserah. "Jika kau tidak percaya tanyakan saja pada Tuan Marvolo. Aku permisi" Chiko dengan kaki tangannya pergi meninggalkan kantor Zion.

Zion berdecak keras, pernikahan? Ck. Konyol. Siapa yang berani ingin menikahinya tentu saja gadis yang di gadang gadang yang menjadi calon istrinya itu. Ia berumur tiga puluh lalu berapa usia gadis itu? Apakah lebih tua darinya jangan jangan ia akan menikahi perempuan tua.

Dengan langkah tegasnya ia menuruni lantai gedungnya dengan sebuah lift yang langsung berhenti di hal parkir. Ia menaiki mobil sport mewahnya membelah jalanan padat kota NYC.

Ia berhenti di sebuah club malam yang sangat eksotis ia melihat betapa ramainya club tersebut.

Sebuah tangan melambai mengkode dirinya agar mendekat. Zion duduk di kursi bartender dan dengan sigap bartender menyajikan alkohol terbaiknya.

Segelas seloki alkohol dengan dosis tinggi telah memasuki kerongkongannya sensasi terbakar di tenggorokannya membuat ia ketagihan.

"Bagaimana kondisi club? " tanya Zion basa basi.

"Terkendali seperti biasa. Kenapa? " tanya Deon Conor sahabatnya yang ia percayai untuk mengelola beberapa club malamnya.

Crazy Girl 2 (Red Phoenix) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang