Bab 10

8 2 0
                                    

 
●○●○●○●○


Seminggu sudah Dara di tinggal Zion pergi bekerja keluar kota ada urusan mendadak sehari setelah pernikahannya di gelar, kini dirinya ditemani Paris yang akan menetap setelah dirinya menikah dengan orang pribumi. Dan kini dirinya menjadi bulan bulanan Paris karena insiden pingsan di malam pertama.

Paris sedang tertawa melihatnya.

"Diam iiihhh... " betapa kesalnya Dara pada Paris saat ini.

"Kamu terlalu naif dan bodoh Dara, Zion itu salah satu pria hot di seluruh Eropa. Bukannya kau terkam dengan gaya bebas malah KO sebelum berperang" Paris terus membully Dara.

"Apalagi kali ini Zion pergi ke sarangnya para wanita cantik dan tentunya seksi tidak ada bandingannya dengan dirimu" Paris sengaja memanasi Dara.

"Terus aku harus bagaimana? " tanya Dara lesu.

Paris tersenyum ia merasa umpannya telah di makan.

"Tentu saja kau harus merubah dari ujung kaki sampai rambut"

Dara melihat Paris polos, "operasi gitu? "

Paris menepuk dahinya gemas, "bukan itu"

"Terus? "

Paris membawa Dara ke ruangan Gym.

"Aku tahu kamu sudah biasa melatih tubuhmu tapi kita lakukan rutin berikut Yoga! " Paris mengambil beberapa alat untuk olahraga.

Susah menjelaskan semoga kalian paham bagaimana cara berolahraga yoga.

Setelah berolahraga Paris membawa Dara ke mall dan memilah barang barang yang brandid untuk mereka gunakan ke pesta.

Kali ini Paris mengajak Dara sebagai temannya agar ia tidak bosan dan mengantuk di acara jamuan tersebut.

Paris memilihkan Dara gaun yang terbuka jika Zion tahu mungkin Paris akan di marahinya berhubung saat ini Zion tidak ada maka Paris aman.

Setelah gaun yang diinginkan sudah di dapat, mereka beralih ke toko sepatu wanita. Paris memilihkan Dara hills berukuran lima sentimeter terlihat pas dari tinggi Dara yaitu 167cm.

Kini mereka beralih pada toko tas dan perhiasan mereka memilih tas simpel dan satu set perhiasan simpel nan mewah.

Mereka melanjutkan untuk makan siang terlebih dahulu Dara memesan chicken wings dan black tea berbeda dengan Paris yang memesan makanan western.

"Paris? " seru seorang pria menyapa Paris. Paris menyambut dengan mencium bibir pria tersebut.

Sontak Dara tersedak minumannya, gila!

"Jackson? Apa kabarmu? " tanya Paris dengan ceria.

"Seperti yang kau lihat, bagaimana kabarmu dan siapa yang sedang bersamamu? " tanya pria yang bernama Jackson.

"Seperti yang kau lihat aku baik baik saja dan perkenalkan dia istrinya Zion" jawab Paris dengan sengaja.

Benar saja pria yang bernama Jackson itu mengurungkan niatnya untuk berkenalan dengan Dara.

"Oh istrinya Zion? " Jackson memindai Dara dari atas sampai bawah. "Seleranya tetap bagus"

"Kukira yang akan menjadi istrinya itu adalah kau" serunya pada Paris.

"Ck, dia saudaraku"

Jackson berdecih, "tidak ada saudara yang tidur bersama Paris" sepertinya pria itu terlalu mengenal Paris.

Dara hanya mendengarkan pembicaraan mereka, "setidaknya aku bukanlah sepertimu yang meniduri Ibu tiri sendiri ya walaupun Ibu tiri itu adalah mantan kekasihmu wajar saja. Tapi sebagai manusia yang mempunyai nilai moral kau seharusnya menganggap manusia itu suci bukan semuanya kotor sepertimu" cemoohan dari Paris yang membuat pria itu marah padanya.

"Kau wanita bermulut besar Paris. Setidaknya mulutmu berguna untuk memuaskan pria tidak hanya untuk menghina pria sepertiku saja" seru pria yang bernama Jackson itu dengan tajam.

Paris sudah mengepalkan tinjunya dan segera di tangkap Dara, Dara menarik Paris agar duduk kembali.

Kini Dara yang berdiri, "aku tidak tahu masalah antara kalian itu apa! Namun aku meminta jika ingin berdebat dengan sahabatku seperti ini, lebih baik Anda membiarkan kami untuk makan, Tuan. " usir Dara secara halus.

Jackson berdecih ia segera meninggalkan mereka berdua, Paris masih kesal dengan ulah pria tersebut.

Dara melanjutkan makannya, namun tiba tiba Paris berdiri dan segera menarik Dara keluar dari pusat perbelanjaan tersebut. Menuai tanya dari benak Dara dengan gadis gila itu. Yang awal beramah tamah menggunakan bibir berakhir dengan saling adu mulut.

Di sepanjang jalan mereka hanya diam membisu Paris fokus dengan kemudinya sedangkan Dara sedang bermonolog dalam pikirannya.

"Tanyakan saja apa yang mengganggu pikiranmu. Wajahmu sungguh tidak enak untuk di lihat saat ini" seruan Paris yang benar keadaannya membuat Dara tersenyum.

"Kalau begitu ceritakanlah dari siapa pria yang bernama Jackson itu" pancing Dara.

Paris menghela nafas, "sudah kuduga kau memang gampang ingin tahu masalah orang. Baiklah akan aku ceritakan"

Paris berhenti di makanan cepat saji setelah memesan dan membayar makanannya Paris melanjutkan perjalanan dan mulai menjawab pertanyaan Dara, "Jackson adalah mantanku" karena Dara tidak menyela Paris melanjutkan "kami putus karena alasan tadi, aku dan Zion sering tidur bersama bukan dalam artian tidur yang seperti itu. Kami hanya tidur bersama saling bersisian namanya juga anak anak" Dara membulatkan matanya mulai paham.

"Saat itu umur Zion sepuluh tahun dan aku baru lima tahun, kami sering bermain bersama kau tahukan cerita masalalu Zion yang pahit? " tanya Paris namun Dara hanya menggeleng.

"Aku tidak mengetahui cerita menyeluruhnya" ujar nya serius.

"Mungkin ini bisa di ceritakan Zion tapi mengingat sifat pria itu yang lebih baik bungkam akan aku ceritakan sedikit kisahnya. Ferhan Irving adalah kakek Zion. Mafia Red Phoenix terdahulu dan anaknya Farhan Irving mati mengenaskan saat penyanderaan dan ibunya saat itu yang tengah mengandung Zion ikut di sandera tapi beliau di bebaskan karena dalangnya sudah terbunuh namun sayang ia lebih memilih mengikuti suaminya daripada membesarkan anaknya yang baru lahir. Singkat cerita Zion sudah tumbuh bersama denganku karena ibuku yang merawatnya dari bayi. Hingga kakekmu datang pada kami beliau berbicara pada kami jika ia pergi mengurus semua kekacauan yang terjadi sesudah Ferhan tewas. Zion di bawa pergi oleh kakekmu ia di didik dengan keras namun tetap saja Zion selalu berbicara ramah pada semua orang yang di kenalnya hingga masa SMA tiba, ia di sukai banyak gadis namun ia juga tidak tega menolak semuanya dengan kasar hingga kakekmu memerintahkan pengawalan untuk Zion hingga Zion merasa malu karena dengan tegas pengawal itu yang menolak semua surat cinta untuk Zion. Hingga masa kuliah datang karena tuntutan pekerjaan dari kakekmu dia harus menjadi lebih tegas, pintar berbisnis dan mahir memainkan wanita hingga ia di juluki sang Casanova dari Red Phoenix. Itu yang aku ketahui dari ayahku " Paris mengakhiri ceritanya.

"Jadi sekarang ayahmu yang mengelola perusahaan Zion? " tanya Dara.

"Tidak! Kami saat itu miskin dan karena mendapatkan hadiah saham dari Tuan Chiko kami bisa sukses sampai sekarang ini. Makanya aku ingin berterimakasih padamu saat pertama kalinya aku melihatmu. Namun saat itu Zion mempunyai rencana untuk membuatmu cemburu dengan kedatanganku. Apakah itu berhasil? " pancing nya.

Dara melihat Paris masam, "sepertinya iya" jawab Dara berterus terang.

Paris terbahak, "terimakasih" serunya.

Dara menoleh, "untuk? "

"Untuk hidupku yang sekarang ini" gadis seperti Paris sangat jarang jadi Dara cukup beruntung di kelilingi orang baik seperti ini.

"Itu adalah hasil dari kerja keras kalian. Mungkin itu adalah bonus untuk kalian karena sudah menyanyangi Zionku dengan tulus"

"Hm, Zionku.. " ledek Paris.

"Ck, diam atau aku akan bilang pada Habibi apa yang sudah kau lakukan pada Jackson tadi" ancam Dara. Habibi pria asli Dubai yang sangat mencintai gadis gila di sampingnya ini. Entah mereka bertemu dimana hingga akan menikah sebentar lagi.

"Iya iya maaf" Paris tersenyum.

Crazy Girl 2 (Red Phoenix) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang