Bab 4

12 4 0
                                    

Dara melipat tangannya di dada ia melihat Zion yang tengah berkutat dengan file pekerjaan di mejanya, ia sedang sibuk sendirian. Tapi kenapa Dara juga harus ikut dengannya ke kantor jika harus menjadi obat nyamuk seperti ini.

Zion merapikan file yang telah selesai, ia melihat jam dinding yang bertengger besar di dinding. Masih jam sepuluh, baru dua jam kantornya bekerja.

Zion berdiri ia tahu jika wanitanya sedang bosan, ia harus membawa Dara karena akan fitting busana hari itu juga. Sebab perkataannya tempo hari pernikahannya jadi dimajukan oleh Zovanca menjadi minggu depan.

Zion tentu saja sangat senang memang itu yang ia inginkan tapi melihat wanitanya yang cemberut seperti itu ia jadi merasa bersalah padanya.

"Maafkan aku" Zion mengecup jemari Dara yang ada di genggaman tangan kanannya sedangkan yang kiri tengah menyetir.

Tujuan kali ini fitting baju dan setelahnya ia akan berkeliling kota Heidelberg sebelum malam tiba.

Zion membawa Dara pada nyonya Emily seorang designer terkenal di kota tua. Nyonya Emily menyambut hangat keduanya.

"Hello tampan, tumben bawa perempuan? " ejek nyonya Emily karena pertama kalinya ia melihat seorang Casanova membawa seorang wanita ke butiknya.

Zion menyambut hangat teman ibunya itu dengan tersenyum ramah, "jangan sampai kau kena serangan jantung Bibi"

Nyonya Emily terbahak, "jangan sampai ya! Tapi benar aku sangat terkejut melihatmu dengan seseorang apalagi wanita cantik seperti ini. Ku kira kau tidak laku pada seorang Princess Disney" kelakarnya meledek.

Zion cemberut, "oh ya? " Zion memeluk erat pinggang Dara, "Bibi akan terkejut. Karena Princess Disney ini adalah calon istriku"

Dan benar saja nyonya Emily ternganga kaget bahkan ia mendramatisir dengan memegang sebelah dadanya. "Oh my God. Baiklah jangan lupa untuk undang aku"

Dara mengeluarkan sepucuk undangan pernikahan, "ini untuk Nyonya"

Nyonya Emily merasa takjub dengan suara merdu dari Dara bahkan ia meneliti seluruh tubuh Dara yang indah dengan pindaian netranya. "Oh my Goddess. Kau beruntung sekali mendapatkan dewi seperti dia. Tapi sayang sekali nasibmu nak. Mendapatkan suami payah seperti keponakanku ini" tunjuknya dengan wajah tertawa.

"Tidak tidak aku bercanda" nyonya Emily meraih undangan dengan berlogo emas tersebut dari tangan Dara. "Beruntung kalian berdua dapat bertemu. Kalian memang sangat serasi. Tolong jaga Zion ya sayang. Mungkin anak itu sangat nakal tapi Bibi yakin dia adalah pria yang sangat bertanggung jawab"

Dara mengangguk "pasti"

Nyonya Emily beralih pada Zion yang sedang mengagumi wajah Dara. "Jangan di pandang terus tapi di rawat dan di jaga. Jangan pernah kamu berbuat keji pada istrimu"

Zion memberi hormat pada nyonya Emily.

"Ayok ikuti aku. Kalian akan memilih beberapa gaun indah karyaku" nyonya Emily berjalan duluan ia menunjuk beberapa model keluaran terbaru gaun pernikahan dan juga gaun pesta yang berjajar dengan rapi di manekin.

Dara melihat gaun yang sangat indah tapi sayangnya itu bukan gaun pernikahan melainkan gaun pesta.

"Kamu mau? "Tanya Zion.

Dara menggeleng namun matanya tidak bisa berbohong, ia sangat mengagumi gaun tersebut.

Mereka telah puas berkeliling dan kembali ke depan, mereka duduk di sofa di temani nyonya Emily.

"Ada gaun yang menarik hati mu? "Tanya nyonya Emily.

Dara hanya diam ia menunduk merasa enggan untuk menjawab.

Crazy Girl 2 (Red Phoenix) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang