Bab 12

4 2 0
                                    


Mature content 21+

Romance Marriagge

●○●○●○●○

Dara terbangun dari tidurnya kepalanya sangat terasa pening mungkin efek semalam, ia melihat kearah sampingnya tidak ada siapapun di sebelahnya, saat netranya tidak sengaja melihat kearah sofa ia pun tersentak.

Betapa menakutkannya netra Zion saat ini, ia tengah menatapnya lapar.

"Sudah bangun Sayang? " tanyanya dengan netra sayu.

Dara mengangguk ia melihat kearah dadanya, pantas saja Zion menatapnya dengan lapar ternyata benda yang selalu ia jaga dan dibentuk sesempurna mungkin untuk pasangannya kini seakan menantangnya untuk bertarung.

Zion sudah di depan Dara langsung melumat bibirnya lapar tanpa pemanasan yang berlebihan seperti semalam kini tubuh Dara berhasil ia raih, masih dengan menjelajahi seluruh bagian yang menggiurkan Zion mulai menyentuh titik yang menggiurkan bahkan menjadi makanan utamanya pada tubuh istrinya, ia tersentak lalu tersenyum lembut, "kok bisa? "

Dara tersenyum malu di sela rasa sakitnya di terobos benda yang sudah ia hapal bentuk dan rasanya namun demi mengimbangi status Zion yang masih bujangan Dara melakukan operasi hymenoplasty atau hymenorrhaphy. Merapatkan kembali selaput daranya yang sudah pecah.

Zion merasa beruntung dengan itu. "Terimakasih. Pasti sangat sulit untukmu? "

Dara menggeleng, "argh.. Sakit" ia mencengkram tangan Zion.

Zion menghentak dengan kuat agar rasa sakit itu tidak berangsur lama, hingga lama kelamaan erangan kesakitan itu menjadi erangan yang menakjubkan. Zion terkesima dengan erangan Dara yang sangat merdu di telinganya.

"Sayang... " erangan itu membuat Zion menitikkan airmatanya.

Ternyata hati Dara seutuhnya sudah menjadi miliknya,

"Kenapa bersedih? "Gumamnya pelan.

"Enggak! Pantang bagi Zion untuk menangis. Mau tantangan? " tanyanya.

"Apa? "

"Jika yang tidur duluan akan kena denda lima ronde, bagaimana? " tanyanya dengan tersenyum mesum serta menaik turunkan alisnya.

"Enak di kamu itu namanya" keluh Dara.

"Bagaimana? " tanya Zion ingin di jawab.

"Iya" jawab Dara pasrah.

Zion berganti posisi hingga erangan keduanya saling bersahutan dengan kamar sebelahnya. Di sana Paris dengan Habibi sedang memadu kasih.

Paris sedang menatap Habibi dengan pandangan memuja, "kamu sangat luar biasa" pujinya.

Habibi melihat Paris intens, "aku sudah mendaftarkan pernikahan dan juga sudah nikah agama denganmu. Entahlah keluargaku akan bagaimana dan sepertinya setelah kita bercinta aku akan di bunuh keluargaku sendiri" desah Habibi merasa serba salah.

Paris tertawa dengan hentakkannya pada tubuh Habibi, "pria naif" serunya berang.

Habibi mengerang, "apanya yang naif? " tanyanya penasaran.

"Siapa yang mengambil kegadisanku dulu? " tanyanya pada Habibi.

"Aku tentunya, siapa lagi" jawabnya jujur.

Paris menggeplak bahu Habibi, "terus sekarang kau bagaikan seorang pria beriman yang takut aku lecehkan? "

Habibi menggeleng, "aku takut setelah kita berhubungan akan membuahkan hasil, terus nanti anak kita menjadi anak haram. Mau? "

Crazy Girl 2 (Red Phoenix) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang