Kedatangan Veera secara tiba-tiba ke Korea membuat Alice terkejut. Pasalnya saudari tirinya itu tidak memberi kabar ia akan datang, justru malahan gadis itu mengabari kalau ia sudah sampai di Korea dan meminta jemputan.
Alice menyuruh Veera taksi tapi gadis itu tidak mau, takut di culik katanya. Padahal gadis itu pandai bela diri.
Alice akhirnya meminta bantuan Max yang kebetulan tidak ikut pergi untuk mengantarnya ke bandara.
"Mommy T-rex, where are you going?".
"Go to airport. El mau ikut mom jemput aunty nggak?".
"Aunty?".
Alice mengangguk.
"Uhm mom, but daddy said El can't go out".
"Oh". Alice berpikir sejenak. "Uhm, Kalau gitu, El mommy tinggal sebentar boleh?".
Elio menggeleng. "I want to come with you mom".
Alice terdiam sebentar. "Uhm, okay. I'll talk with your daddy later. Now we have to go".
"Okay!"
Mereka berdua kemudian menaiki mobil yang di kendarai oleh Max menuju bandara. Alice lalu memberi kabar kepada Aaron bahwa mereka pergi untuk menjemput Veera.
Sementara Alice dan Elio pergi ke Bandara, Aaron pulang dengan membawa informasi penting.
Sesampainya di rumah, ia tidak menemukan Alice dan Elio di sayap kanan rumah. Ia sudah pergi ke kamar mereka berdua namun tidak ada tanda-tanda kehadiran mereka.
Aaron pun membuka ponselnya mendapati pesan Alice di kolom chatnya. Ia menghela nafas kemudian memasuki kamarnya untuk beristirahat sebentar.
Setelah menempuh 1 jam perjalanan, mobil yang di kendarai Max sudah sampai di bandara.
"Max, tolong tunggu sebentar di sini". Ucap Alice turun dari mobil bersama Elio.
"Yes miss".
"Ayo El".
"Let's go!". Elio langsung menggenggam tangan Alice agar tidak kesasar.
Alice dan Elio pergi ke gate kedatangan. Tampak Veera tengah menunggu kedatangan mereka. Saat pandangan mereka bertemu Veera langsung mendorong kopernya menghampiri Alice.
"Zee, akhirnya. I really miss you so much!". Gadsi itu memeluk Alice dengan erat. Alice hanya mendengus malas.
"Eh, whose son?". Tanyanya ketika melihat Elio.
"Nanti aja ceritanya, kita ke mobil sekarang".
Veera tidak mendengarkan Alice, gadis itu malah berjongkok kemudian mengusap rambut Elio.
"Hi. What's your name little boy?".
"Elio".
"Oh, hi Elio. I'm Veera, nice to meet you handsome boy".
"Nice to meet you too aunty. Uhm, can i call you aunty Ra?".
"Sure cutie".
"Hihi, thankyou aunty Ra".
"Gosh, you're so adorable". Veera mencubit pelan pipi kemerahan Elio dengan gemas.
"Ayo ke mobil, Max sudah menunggu kita".
"Let's go!". Ucap Veera dan Elio bersamaan. Mereka berdua kemudian tertawa. Sepertinya keduanya akan menjadi teman yang sefrekuensi.
Mereka bertiga berjalan menuju mobil Max. Max keluar dari mobil kemudian membantu Veera memasukkan koper dan tasnya ke dalam bagasi.
Mata Veera melotot saat melihat proporsi tubuh Max yang sangat bagus. Ia menahan senyumnya, menyenggol lengan Alice kemudian berbisik.
"He's such a gentleman...and super sexy".
Mata Alice melebar mendengar perkataan Veera, ia kemudian melototi Veera agar tidak bersikap memalukan.
"Apa dia ayahnya Elio?".
"Bukan".
"Fyuh, thanks god".
Alice hanya menggelengkan kepalanya mendengar perkataan Veera, ia kemudian masuk ke dalam mobil. Alice dan Elio naik ke kursi belakang, sedangkan Veera duduk di samping Max.
Veera sesekali melirik Max yang sedang menyetir. Alice yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas.
"Aunty Ra seems to like uncle Max".
"Dia seperti itu kepada semua pria tampan". Bisik Alice
Elio terkekeh
"Kalian berdua membicarakan apa?". Tanya Veera menoleh kebelakang.
"Nothing". Sahut Alice datar
Elio terkekeh lagi sambil memeluk Alice.
Setelah sampai dirumah mereka di sambut oleh Aaron yang sedang duduk di sofa sambil memegang tab di tangannya.
"Daddy!". Elio berlari menghampiri sang Ayah kemudian memeluknya.
"Who?". Tanya pada Alice karema melihat kedatangan Veera.
"She's my sister. Can she stay here? She will be useful to us because she is a hacker"
Aaron mengangguk. "Dia bisa tinggal di sayap kiri bersama rekan-rekanmu".
"Thank you".
Alice kemudian mengajak Veera ke sayap kiri tempat John dan Miss Kim berada.
"Mommy, wait for me!".
Malam harinya mereka mengadakan rapat sekitar jam 9 malam. Alice bergabung ke ruang rapat setelah menidurkan Elio.
Mereka membahas informasi yang Aaron dapatkan dari salah satu informan yang di temuinya tadi pagi.
"Yang akan pergi ke China untuk mencari wanita bernama Carl Jung, yaitu aku, Johnathan, Niel dan Ollie. Dan untuk rekan yang lain, terus cari informasi tambahan lainnya"
"Yes sir!"
Rapat kemudian dibubarkan, mereka yang pergi ke China menyiapkan perlengkapan mereka malam ini karena besok pagi mereka akan berangkat.
"Zoey, can you help me to pack my clothes?".
Alice terdiam sebentar kemudian mengangguk. "Sure".
Selagi Alice memasukkan pakaian Aaron kedalam koper, pria itu duduk di meja kerjanya.
"Terus izin kepadaku jika kau mengajak Elio keluar". Ucap Aaron tiba-tiba bersuara.
"Iya". Alice pamit setelah menyelesaikan pekerjaannya.
Thanks for reading this story
Sorry for the typo