05

11.6K 1.1K 22
                                    

Semenjak kejadian malam itu mereka—atau lebih tepatnya Haechan menjadi lebih dekat dengan Mark.

Haechan yang selalu memanggil dan menghampiri Mark dimanapun lelaki itu berada hingga semua orang beranggapan kalau mereka memang sedang dekat.

Felix yang menjadi teman dekat Haechan sering menjadi sasaran tanya semua orang termasuk Jeno, sepupu Haechan, seorang alpha yang juga termasuk jajaran orang populer di sekolah.

Kuat anggapan semua orang ketika mereka menyangka kalau keduanya berpacaran, apalagi ketika melihat keduanya bersama-sama.

Mark yang selalu berhenti dan menoleh saat Haechan memanggil, dan juga selalu menunggu si omega untuk menghampiri dirinya. Dan Haechan yang selalu ceria tanpa peduli Mark yang akan menjawab singkat apapun itu.

"Markeu.."

Panggilan itu lagi, Haechan ditengah koridor memanggil Mark dengan sebutan akrab. Sudah berjalan dua hari ketika Haechan iseng memanggil Mark dengan sebutan itu, dan Mark tidak mempermasalahkannya sama sekali.

"Mark, mau ke perpustakaan lagi?"

Haechan datang dengan cerianya, Mark mengangguk, melanjutkan kembali jalannya menuju ke perpustakaan di langai dua.

"Mau buku apa hari ini?"

Mark melirik sebentar sebelum menjawab, "biografi dan beberapa buku filsuf."

Haechan mengangguk, dia tidak paham. Yang ia tau hanya buku novel dan juga komik.

Mereka melangkah beriringan, Menaiki tangga dengan celotehan Haechan yang masih tidak berhenti.

"Mark tau tidak?"

"Tidak."

Haechan mencebik, mereka masuk kedalam ruang perpustakaan yang lumayan sepi, hanya ada empat orang yang sedang membaca dan satu guru penjaga.

Haechan membuntunti Mark dari belakang. Dia bertanya dengan bisikan.

"Katanya akan ada sebuah pesta, ulang tahunnya salah satu anak orang kaya disini. Duh, siapa ya namanya, aku lupa, tapi katanya semua murid di undang. Bahkan dia berani menyewa gedung disebelah utara yang kosong itu untuk pestanya."

Mark hanya melirik sekilas tanpa mau menjawab. Dia fokus dengan buku-buku yang berjejer di rak.

"Mark mau ikut tidak? Felix soalnya mengajakku, dia bilang aku harus ikut karena banyak makanan."

"Tidak."

Haechan menghela kesal, jawaban Mark bahkan langsung terdengar sedetik setelah dia menyelesaikan kalimatnya.

"Ayolaah, ikut saja, masa kau mau diam di kamar. Banyak makanan, Mark."

Mark mengambil salah satu buku, "aku tidak semiskin itu."

Haechan mencebik kasar, "aku tauuu, tapi ini pesta pasti beda suasananya. Lagipula seumur hidupku aku tidak pernah tau pesta itu bagaimana."

Mark tidak menjawab apapun, jari telunjuknya memindai setiap judul buku. Matanya sedikit menyipit kala mendongak untuk mencari di rak agak atas.

"Ayolah Mark.. Kalau tidak kau bisa temani aku. Bagaimana?"

"Tidak."

Haechan langsung mendengus, dia bersidekap dada memperhatikan Mark dengan kesal.

"Ya udah deh, aku pergi bersama Felix saja, huh, dasar menyebalkan."

Haechan berbalik sembari menghentakkan kakinya kesal. Dan berlalu dari perpustakaan dengan iringan tatapan tajam Mark.

Si Alpha DominanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang