11

219 25 3
                                    

................................................................................................................................................................

𝗵𝗼𝘄𝗹𝗮𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗳𝗶𝗿𝘀𝘁 𝘁𝗶𝗺𝗲 𝗯𝘂𝗮𝘁 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮, 𝗯𝗲𝗿𝗵𝗮𝗿𝗮𝗽 𝗯𝗮𝗻𝗴𝗲𝘁 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝘂𝗸𝗮𝗸 𝗵𝗲𝗵𝗲:)𝗺𝗮𝗮𝗳 𝗸𝗮𝗹𝗼 𝘁𝘆𝗽𝗼

Selamat Membaca.....

................................................................................................................................................................

Saat ini Ningning tengah menemani Haechan, Renjun dan Yangyang, karena mereka akan ditraktir Haechan dalam rangka perayaan kehamilannya, tadi siang setelah Renjun dan Yangyang memeriksakan kandungannya, mereka memaksa Haechan karena merasa perut Haechan yang sedikit keras saat mereka mencoba menghibur Haechan dengan mengelitikkinya. Mereka tengah mengitari tempat tempat makanan yang berada di pinggir jalan, tentunya tanpa izin dari suami mereka.

"Ning kau juga harus makan"ujar Renjun yang saat ini tengah memakan Tteokbokki.

"pesan saja yang kau mau, Haechan yang akan membayarnya dengan uang tabungan kuliahnya, haha"ujar Yangyang dengan Tornado potato di kedua lengannya.

"ayo pesan"ujar Haechan, namun Ningning hanya diam sambil melihat sekelilingnya,Ia sadar kalau ada 3 mobil yang tengah memperhatikan mereka saat ini,

"bisakah kita pulang sekarang?"ujarnya.

"eoh?kenapa?kita bahkan belum makan hotpot"ujar Renjun sambil menunduk,

"Lihat disana!restoran hotpot"ucap Haechan yang membuat Renjun mengangkat kepalanya dan tersenyum riang.

"AYO"seru Yangyang sambil menarik pelan lengan kedua saudaranya, Ningning pun melihat kearah mobil itu dan benar saja, itu Tuannya.

..........................................................................................................................................................

Renjun, Yangyang, Haechan dan Ningning memasuki kediaman keluarga Jung.

"Woah terimakasih Haechan sudah menraktirku"ujar Renjun dengan riangnya.

"aku suka sekali terimakasih Haechan"ujar Yangyang saat mereka di ruang tamu mereka melihat Chenle dan Jisung di sofa,

"kalian bertiga di tunggu di kamar"ucap Chenle yang membuat ketiganya membeku, dan dengan takut mereka melangkah ke kamar masing masing.

Kamar Haechan Mark 

Haechan masuk dengan perlahan saat Ia menutup pintu terdengar suara yang mengintrupsinya,

"dalam rangka apa kau menraktir?apa karena kau senang dengan kehamilanmu?"Haechan berbalik dan membeku melihat suaminya yang duduk di ujung meja kerjanya. Mark menunjukkan 2 benda di tangannya,

"kenapa tak memberitahuku?menelfonku?"lagi lagi Haechan terdiam sambil menunduk,

"Jawab Jung Haechan"

"tadinya Aku mau memberitahukannya nanti saat hyung pulang"balas Haechan.

"kenapa tidak izin?"

"aku takut hyung tidak mengizinkan aku"Mark menghampiri Haechan dan memegang kedua bahu Haechan,

"kau pasti tahu bukan alasanku tidak mengizinkan?makanan itu tidak baik untuk kesehatanmu Jung Haechan"ucapan Mark membuat Haechan terdiam menunduk dengan mata yang berkaca kaca.

"Mianhe hyung~"Haechan pun menangis, Mark memeluknya.

"Jangan seperti ini lagi ya..ingat sekarang ada adik bayi bukan?jadi sekarang yang dijaga bukan hanya dirimu tapi adik bayi juga"ujar Mark, kemudian mengecup pucuk kepala Haechan,

"terimakasih...terimakasih"

Sementara di kamar Jaemin dan Yangyang, kini tampak Jaemin yang memperhatikan Yangyang yang tengah menangis diatas tempat tidur mereka, Jaemin baru saja mengomelinya,

"lagipula kalau Haechan hikss...tidak menraktirku, hiks Hyung tidak akan membiarkanku memakannya, kenapa hyung marah, itu juga keinginan bayi, bukan aku saja hiks..."Jaemin bangkit dari duduknya, Ia menghampiri Yangyang dan menggendongnya ala koala, Yangyang menelusupkan kepalanya di leher Jaemin.

"Yangyang, makanan itu tidak baik untuk kesehatanmu dan adik bayi, dan kau juga tidak izin, kalau kau kenapa napa tanpa sepengetahuanku, itu menjadi suatu hal yang sangat aku takuti"ucap Jaemin, sambil terus mengecupi kepala Yangyang.

"Mian~"

"ya tidak apa apa"

di kamar Jeno Renjun,

Kini Jeno tengah memangku Renjun di kursi kerjanya, berhadap hadapan dengan Renjun yang tengah menangis, menahan tubuhnya dengan tangan yang bertumpu di dada Jeno dan Jeno yang menahan pinggang Renjun agar tidak jatuh,

"hyung galak hiks...aku kan mau hotpot hyung tidak menuruti kemarin hiks...hiks harusnya hyung berterimakasih ke Haechan yang menraktirku"ucap Renjun dengan air mata yang terus mengalir.

"ya tapi itu tidak sehat, aku tau kau mengidam, tapi makanan itu tidak baik untukmu dan bayi"

"huwaaaa...aku mau kerumah mama saja"ujar Renjun yang ingin bangkit namun Jeno menahannya, Renjun terus berontak hingga,

"Jung Renjun"Renjun berhenti dan menatap Jeno sengit, namun Jeno malah gemas di buatnya,

"aku Huang bukan Jung"Jeno mengecup bibirnya,

"kau milikku, jadi kau Jung bukan Huang"ucap Jeno, Jeno yang lengah membuat Renjun mudah bangkit dari pangkuan Jeno dan menidurkan dirinya membelakangi Jeno yang hanya menatapnya sambil tersenyum,

"jangan dekat dekat"ucap Renjun yang menyembunyikan tubuhnya dibalik selimut, membuat Jeno terkekeh dibuatny,

"Baiklah cintaku..."

..............................................................................................................................................................

"huhuhu aku terharu dengan kisah cinta mereka, bukankah kita harus memulainya................
























........Ningning"

..............................................

𝗵𝗼𝘄𝗹𝗮𝗮 𝘁𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗲𝗺𝗽𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗶𝗿𝗶 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮𝗮𝗮𝗮. 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗽𝗮 𝘃𝗼𝘁𝗲 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻.

Maaf yaa baru update howhow

BYEEEEEE

................................................

my BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang