✧*CHAPTER 08✧⁠*⁠。

9 2 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen di setiap paragraf chapter ini ya
thank you🥰🙌

See you byee 👋😘
Salam author (⁠ ⁠˘⁠ ⁠³⁠˘⁠)⁠♥

*⁠˘。⁠*。⁠*⁠♡---------*⁠˘。⁠*。⁠*⁠♡

" Aku merasakan luka itu sangat lah dalam aku mengetahui dirimusedang hancur jika bisa aku ingin menyembuhkan luka mu dan menghapus ingatan buruk itu tapi sayangnya kau dibutakan oleh dendam dan kebencian kepada ku "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Aku merasakan luka itu sangat lah dalam aku mengetahui dirimu
sedang hancur jika bisa aku ingin menyembuhkan luka mu dan menghapus ingatan buruk itu tapi sayangnya kau dibutakan oleh dendam dan kebencian kepada ku "

- Anastasya Fiora Aurbey

🎶 Last Child - Seluruh Nafas ini

🥀*。⁠*⁠♡--------♡*。*🥀

beberapa menit kemudian ia mendengar kan bel masuk berbunyi ia berdiri dan menatap wajah sembab nya di cermin.

Anastasya tidak ingin membuat teman-teman nya curiga dengan wajah sembab nya itu.

ia kemudian membasuh wajah nya dan mengeringkan nya dengan tisu.

a mengambil bedak dan lipbalm di saku rok nya memoleskan nya di wajah dan bibir setelah di rasa wajah sembab nya sudah tertutupi bedak dan lipbalm.

walaupun matanya masih sedikit memerah ia melangkah keluar meninggalkan kamar mandi dan masuk ke kelas.

Setelah masuk ke kelas ia duduk di bangku nya Arabella.

Arabella yang merupakan teman sebangkunya melihat raut wajah gadis itu sedang tidak baik-baik saja.

ia menatap lekat wajah gadis itu yang sedikit memerah ia menyadari gadis itu habis menangis.

" Lo nangis?" Tanya Arabella membuat Anastasya yang sedang menulis tersentak mendengar ucapan Arabella.

" Eng..gak kok!" ucap Anastasya dengan terbata-bata sambil menggeleng kan kepala nya.

" Terus kenapa mata lo merah?" Ucap Arabella dengan memicingkan matanya.

melihat tingkah temannya itu ia tahu gadis itu sedang berbohong.

" Ohh Ini tadi kena sabun cuci muka tadi aku juga sekalian cuci muka di kamar mandi sabun nya masuk di mata ku jadi merah! "ucap Anastasya dengan berbohong.

" Gak loh bohong gue yakin itu! " ucap Arabella ia menyangkal alasan tidak masuk akal Anastasya itu .

" Yaudah kalo gak percaya!" ucap Anastasya dengan nada cuek ia melanjutkan menulis di buku tulis nya .

PAST PROMISE & GRUDGES ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang