18. Insensitive Girl

1.3K 134 22
                                    

Written by Es_Pucil

Zemira membantu beberapa bagian pengurus rumah untuk membersihkan halaman, saat para tuan sedang bersiap untuk melakukan lari pagi di hari minggu ini. Awalnya, gadis itu tidak mau peduli, tetapi setelah ia mendengar pernyataan Nata, Zemira mau tidak mau melirik penasaran pada si tuan sulung yang kali ini bersama si bungsu.

"Jika ada orang asing lagi yang datang ke sini, dan mengganggu ketenangan rumah, kau bisa mengusirnya secara kasar, dan silakan gunakan kekerasan jika perlu—apalagi jika orang itu adalah keluarga aneh yang kemarin membuat keributan di sini. Jika sampai ada masalah lagi, bukan pembuat keributan yang akan aku permasalahkan, tetapi kinerja kalian," kata Nata memberi pesan penuh penekanan pada dua penjaga di hadapannya.

Entah sudah berapa kali Zemira mendengar perintah tersebut disampaikan oleh Nata. Tidak bisa membuatnya terbiasa, tetapi malah semakin tidak nyaman karena kesalahan keluarga orang tua angkatnya kemarin. Padahal, Zemira sudah sering meminta maaf untuk kesalahan orang lain, tetapi Nata tetap mengulangi perintahnya hampir setiap hari dengan alasan keamanan rumah.

"Kau tumben bangun pagi, Kai. Kau sudah tidak tidur larut lagi karena bermain dengan wanita hingga tengah malam, heh?" Itu suara Shaquille, yang menegur keberadaan Kai. Bangun pagi di hari minggu termasuk aneh untuk si tengah, karena kebiasaannya tidur larut malam di akhir pekan, membuatnya selalu sulit untuk olahraga pagi.

"Para gadis rajin biasanya keluar rumah mereka di pagi hari, Shaquille. Ini waktu yang tepat untuk unjuk pesona," jawab Kai. Ia merangkul sang adik, dan tanpa siapapun menyadari, tatapnya mengarah lurus pada Zemira.

"Apa target pasarmu sekarang sudah berubah, Kai? Bukankah kau biasanya mengincar jalang yang menjajakan diri tengah malam? Mengapa sekarang mencari gadis rajin? Ah, atau benihmu mungkin sudah kering karena terlalu banyak meniduri wanita?"

"Kau ... bocah sialan! Kau masih di bawah umur untuk membahas hal tabu mengenai pria dewasa!" hardik Kai. "Jangan membahas masalah benih di sini, karena aku bisa saja memberikanmu banyak keponakan hingga kau tidak akan pernah bisa menghafal setiap nama dari mereka. Untuk sekarang, aku sedang berusaha untuk membebaskan diriku dari gelar player terhormat, demi seorang wanita yang akan melahirkan keponakan-keponakanmu."

"Kau ... aneh! Kau yakin kepalamu tidak terbentur semalam, Kai?" Shaquille menatap ngeri pada kakaknya itu. Ia melirik ke depan, langsung panik karena tidak menemukan si sulung. Ia menghempaskan tangan Kai dari pundaknya, lalu segera berlari menyusul kakak tertuanya.

Kai bersiap untuk ikut lari pagi, tetapi dibandingkan lurus mengikuti jejak Shaquille, ia malah berbelok ke halaman rumah di mana Zemira berada. Membuat beberapa perhatian tertuju pada mereka. Kai tampak tidak peduli, berbanding terbalik dengan Zemira yang langsung merasa tidak nyaman hingga tidak bisa menggerakkan sapu di tangannya.

"Ini bukan pekerjaanmu, Zemira. Kau seharusnya bersantai di akhir pekan," kata Kai, sebagai pembuka. Ia turut mengambil alih benda yang Zemira pegang, berharap bahwa gadis itu akan fokus sebentar padanya. "Maaf, karena kemarin-kemarin aku sering menghilang tanpa kabar hingga membatalkan janji bantuan padamu. Aku ... kau tahu sendiri, Zemira, terlalu banyak hubungan yang harus kuputuskan sebelum waktunya, dan itu sedikit rumit mengingat para wanita tidak mau berpisah denganku."

"Tidak masalah, Tuan." Zemira tersenyum ramah sekadar untuk menghargai keberadaan majikannya, apalagi ia berada di tengah-tengah pelayan lain. Gadis itu mengambil kembali sapu dari tangan Kai, untuk meneruskan pekerjaan. "Saya hanya ingin menyibukkan diri di akhir pekan, agar tidak suntuk di kamar. Anda tidak perlu khawatir, karena saya bisa meng-handle masalah pribadi saya kemarin."

"Aku ragu, kau bisa berhasil tanpaku. Kau masih rentan patah hati saat melihat secara langsung pengkhianatan kekasihmu. Maafkan aku, tetapi kau tenang saja. Mulai sekarang, aku benar-benar hanya akan fokus padamu."

Rare CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang