19

1.5K 148 1
                                    

"Siapa ya?" Batin christy

Ceklek...

Christy pun membuka pintu ruangan tersebut, sontak semua yang berada dalam ruangan pun melirik kearah pintu.

"Eh christy" sapa shani

"Halo bunda" sapa christy balik

"Sama siapa?" Tanya shani melirik kearah gadis yang berdiri disamping christy itu.

"Ini fiony bun, temen aku. Temen zee juga" ucap christy

"Halo tante" sapa fiony

"Halo fiony" sapa shani balik

"Ohiya bun, ini kita berdua bawa buah-buahan buat zee" ucap christy sembari menyodorkan seplastik buah yang ia dan fiony beli dijalan.

"Harusnya gak usah, kalo mau jenguk zee kesini aja." Ucap shani

"Gapapa bun, diterima ya" ucap christy

Disisi lain, zee dan seorang gadis itu daritadi hanya diam menyimak obrolan mereka. Hingga gadis itu pun berdiri.

"Halo kak christy" sapa gadis itu. Christy menatap bingung, siapa gadis tersebut.

"Aku callie, sepupunya kak zee" lanjutnya.

"Oh, halo callie" ucap christy. Ia pun menjadi lega, setelah tau siapa gadis tersebut.

"Pasti kak christy nyangkanya aku pacar kak zee ya?" Goda callie

"Hah, enggak kok." Ucap christy

"Duduk kak" ucap callie mempersilahkan christy duduk dikursi yang ia duduki tadi

"Gapapa kamu aja yang duduk" ucap christy, lalu ia berjalan kearah samping zee. Fiony pun mengikuti christy

"Gimana keadaan kamu sekarang zee?" Tanya christy

"Udah mendingan?" Lanjutnya

"Hemm" jawab zee cuek. Mungkin ia masih risih kepada christy.

"Udah inget aku?" Tanya christy lagi

"C-Christy kan?" Tanya zee

"Kamu inget aku??" Tanya christy antusias. Apakah orang yang ia sayangi telah mengingatnya kembali.

"Kan kemarin lo bilang sendiri, nama lo itu Christy" ketus zee

"Oh, iya" ucap christy dengan pelan. Ternyata ia salah, ia pikir laki-laki itu telah mengingatnya.

"Sabar ya christy" ucap fiony mengelus punggung christy. Christy pun mengangguk

"Zee kapan pulang bun?" Tanya christy pada shani. Karena jika ia menanyakan kepada zee, yang ada dia tidak dipedulikan.

"Kata dokter, lusa nanti. zee udah boleh pulang." jelas shani. Christy hanya ber-oh ria

Christy pun mengalihkan pandangannya ke zee lagi. "Zee..." panggil christy

"Hemm" dehem zeevaro

"Kasih aku kesempatan, buat bantu kamu kembali seperti zee yang kita semua kenal ya" mohon christy

"Aku janji, gak akan bikin repot kamu" lanjutnya.

Zeevaro melirik sebentar kearah christy, ia juga merasa kasihan sebenarnya. "Oke beleh" ucap zee

"Beneran?" Tanya christy antusias

"Tapi lo harus janji, jangan bikin gue repot nanti" ketus zee

"Iya, aku janji" ucap christy dan reflek memeluk zee.

Saat dipeluk christy, Zee merasakan dirinya mengingat sesuatu. namun ia tidak tau, itu ingatan apa.

"Awss..." lirih zee. Ia merasa pusing, setelah bayangan ingatan itu masuk ke dalam otaknya.

"Kamu kenapa?" Tanya christy. Ia langsung melepas pelukan tersebut.

"Awss...pusing banget tolong...Awss" lirih zee lagi, sembari memegang kepalanya.

Dengan keadaan panik, shani langsung memencet sebuah tombol yang berada diatas bangsal zeevaro. Beberapa menit kemudian, dokter dan 2 suster masuk ke ruangan Zeevaro.

"Untuk semuanya, maaf kalian bisa keluar dari ruangan dulu. Pasien mau kita periksa" pintah salah satu suster itu. Membuat semua yang ada dirungan tersebut keluar, kecuali zeevaro.

10 menit dokter dan suster itu dalam ruangan zee, hingga semuanya keluar.

"Apa yang terjadi dengan anak saya dok?" Tanya shani.

"Itu bukan masalah, hanya saja mungkin saudara zee merasa mengingat kembali ingatan dia." Jelas dokter.

"Mungkin juga untuk kedepannya, dia akan mengalami hal-hal serupa. Itu merupakan proses untuk mengingat semuanya kembali." Lanjutnya

"Baik dok, terimakasih. Sebelumnya maaf, karena anak saya merintih kesakitan, jadi saya panik" ucap shani tak enak

"Gapapa bu, itu sudah tugas kita untuk terus mengawasi pasien" ucap dokter

"Yaudah, saya tinggal dulu ya bu. Karena masih ada pasien yang harus saya check" lanjut dokter

"Ohiya dok, makasih ya" ucap shani

"Sama-sama" ucap dokter dan pergi meninggalkan mereka semua.

Setelah itu, mereka kembali masuk kedalam ruangan lagi. Namun sebelum masuk, christy pamit untuk pulang terlebih dahulu.

"Bun, kita berdua pamit pulang dulu ya. Masih ada tugas yang harus diselesaikan" pamit christy.

"Ohiya, makasih ya kalian udah mau kesini" ucap shani

"Kita pergi dulu ya bun" pamit christy lagi sembari bersalaman dengan shani, fiony pun mengikuti christy.

******

"Bun..." panggil zee

"Kenapa sayang?" Tanya shani

"Apa bener, dia pacar aku?" Tanya zee penasaran.

"Pas dia peluk aku, tiba-tiba muncul sekilas ingatan aku lagi sama seseorang, yang mukanya persis banget sama dia" lanjutnya

"Maksud kamu christy?" Tanya shani, memastikan. Zeevaro mengangguk

Shani tersenyum. "Emang dia pacar kamu" jelasnya

"Kamu kan waktu sebelum kecelakan, dari rumah dia. Ngenter dia pulang, terus kondisinya lagi hujan. Jadi kamu kayaknya mampir dulu disana." Jelas shani. Zee berusaha mengingat kembali, kejadian itu. Namun sepertinya serakang belum bisa mengingatnya.

"Udah, gausah dipikirin terlalu keras dulu ya. kamu pelan-pelan aja, kamu pasti bisa" lanjut shani. Karena merasa kasihan terhadap anaknya.

"Yaudah aku mau tidur dulu bun, ngantuk." Ucap zee

"Oke, night zee. Semoga ingatanmu cepet pulih ya" ucap shani, lalu mencium kening zee

Saat ini, zee hanya percaya pada shani dan gracio saja. Karena mungkin zee percaya, bahwa mereka orangtuanya. Bagaimana tidak, merekalah yang selalu berada diruangannya, menemani dia dan memberi apa yang dia inginkan.

Dan satu orang lagi yang zee percaya, yaitu christy. Zee memberi christy kesempatan untuk membantunya mengingat semuanya kembali. Awalnya ia juga tidak percaya terhadap christy, tapi zee entah kenapa merasa kasihan saja pada christy.

*

*

*

*

*

*
TBC

Gimana kabar kalian, Baik?

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA 🙏🏼
TERIMAKASIH JUGA SUDAH VOTE 🙏🏼

See U Next Chapter! 👋🏼

Kamu Itu BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang