Hubungan Kala dan Rajen sudah berjalan 3 bulan. Sejauh ini, hubungan mereka masih lancar, walaupun ada sedikit perdebatan antara keduanya, tapi selalu berakhir dalam pelukan.
Hari sudah sore, tapi Rajen masih berkutat dengan laptopnya untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh Juanda. Akhir-akhir ini, Ayahnya itu selalu menambah pekerjaannya sehingga intensitas bertemunya dengan Kala menjadi sedikit sulit. Bahkan, ini sudah 2 hari ia tidak bertemu dengan kekasihnya itu karena jadwal kuliah mereka yang berbeda, ditambah ia tidak punya banyak waktu, begitu selesai kelas, ia langsung berangkat ke kantor. Tapi kali ini, Rajen bertekad, ia harus bertemu dengan Kala apapun yang terjadi. Ia sudah sangat rindu rumahnya.
Saat tengah fokus dengan pekerjaannya, tiba-tiba ponselnya bergetar di atas meja. Ternyata pesan masuk dari Hafsa.
Rajen melirik jam tangannya. Sudah pukul setengah enam sore, sebentar lagi Kala pulang dari tempat kerjanya, berkas yang harus ia kerjakan pun tinggal sedikit lagi.
"Gue kerjain di rumah aja deh!"batin Rajen yang tanpa pikir panjang langsung mematikan laptopnya.
Setelah memasukkan barang-barangnya ke dalam tas, Rajen memakai kembali jaket jeans nya, lalu ia merah kunci mobilnya yang tergeletak di atas meja.
"Mau kemana kamu?"
Rajen refleks menghentikan langkahnya karena begitu ia membuka pintu, ia langsung ditodong oleh Ayahnya.
"Aku mau---"
"Ketemu Kalandra, pacar kamu itu?"
Deg.
Jantung Rajen berdetak kencang dengan mata membulat. Bagaimana Juanda tahu tentang Kala? Pikir Rajen.
"D-Daddy... Aku---"
"Bawa ke rumah, Daddy tunggu sebelum jam makan malam!"ucap Juanda dengan tegas.
"Gak. Aku gak bakal bawa Ala! Mending Daddy buang jauh-jauh niat jahat Daddy, karena aku gak akan pernah biarin siapapun nyakitin Ala!"balas Rajen tidak mau kalah.
Juanda tertawa pelan mendengar ucapan putra bungsunya itu. "Yang mau nyakitin Ala-mu itu siapa? Bawa aja, kenalin ke Bubu dan Daddy. Kami pengen tahu, siapa orang yang berhasil luluhin kerasnya Rajendra."
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Piece || Nomin 🔞
Fiksi UmumTentang cinta beda kasta. Yang satu harus banting tulang untuk bisa bertahan hidup seorang diri, sementara yang satu lagi cukup ongkang-ongkang kaki, maka uang akan menghampirinya. Kala yang hidup mandiri dan sebatang kara, yang ia tahu hanya belaja...