𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟎𝟔 : 《⚘》

57 9 0
                                    

_Happy Reading_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Happy Reading_




Floora ingin sekali mencoba membuat cimol itu, diam-diam mencatat resepnya. Tetapi dia ini tidak memiliki skill dalam dunia memasak. Mau minta tolong pada mamahnya namun sedang tidak berada di rumah. Dan baru ingat punya temen yang bisa memasak juga.

Kan kalau cimolnya jadi dia bakal kasih buat Choi Beomgyu.

"SUNGHOON AYO BANGUN........ BANGUN, BANGUN, BANGUN, BANGUN, BANGUN..... BANGUN, BANGUN, SUNGHOON AYO BANGUN." Serunya, menggunakan nada lagu anak-anak burung hantu.

Floora terus-terusan melompat di atas ranjang. Sang pemilik masih tak meladeni—menghiraukannya. Bayangkan, masih pagi buta bahkan ayam saja belum berkokok membangunkan orang-orang untuk menjalankan aktivitasnya. Lagi menikmati mimpi, kasurnya mengalami goncangan dasyat dan pekikkan—bagaikan alarm ibunya di pagi hari. Pelakunya tidak lain tidak bukan teman seperpiyikannya.

Sunghoon bisa bertaruh. Kedatangan tamu tak diundang a.k.a Floora ini dari jendela kamarnya—dengan cara membobolnya. Terlihat dari gorden kesayangannya itu yang terbuka lebar terhempas angin.

Sudah hapal, sedikit menyesal memiliki kamar di bawah.

Sunghoon dengan geram menyibak selimut yang menjadi pijakan Floora. Membuat Floora terjatuh dari atas ranjangnya.

"MAMAA...... eumph...."

Sunghoon dengan gesit membekap mulut itu. Celingukan takut ibunya bangun terus masuk, dikiranya nanti Sunghoon yang apa-apain piyik ini.

Tiba-tiba Sunghoon merintih, tangannya digigit!

"FLOORA!" Tahan-tahan Sunghoon merendahkan suaranya, "Kenapa digigit sih?!" Cicitnya.

Masalahnya gigitan Floora itu tidak main-main. Dulu aja bahunya ini yang menjadi korban, sampai berdarah lukanya selang beberapa minggu baru sembuh. Kayaknya emang bener Floora ini titisan vampir—penghisap darah suci (kalo kata Floora sih, dia hanya menghisap darah pendosa).

"Abisnya sesek napas, mana nih—....." tunjuknya pada sesuatu di bawahnya yang terbanting tadi, "Sakit tau!" Lanjutnya.

Untung saja stok napasnya masih banyak, jadi Sunghoon mengambil napas dalam-dalam. Lelah dengan sifat temannya ini.

"Maaf kalo gitu."

Memapah tubuh Floora ke pinggiran ranjang. Floora diam-diam merencanakan sesuatu, "Aww, aduh sakit!"

"Berisik floou, nanti mamah denger."

"Hoonie, bakal floou maafin kalau...."

Hoonie dan floou itu panggilan kecil mereka berdua, mereka sepakat tidak menyebut satu sama lain dengan panggilan itu saat sekolah. Bahkan berusaha asing saat di sekolah.

My MarrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang