𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟎𝟐 : 《🏵》

112 17 1
                                    

_Happy Reading_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Happy Reading_




Sesampainya di rumah, tidak seperti kebanyakan dari anak lainnya. Bersantai ataupun langsung beristirahat bahkan ada yang disambut hangat saat kepulangannya. Berbeda halnya dengan Beomgyu. Saat kepulangannya rumah kosong melompong sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari, Beomgyu langsung mengganti bajunya untuk berangkat kembali.

Ibunya pergi mencari uang. Dan untuk ayahnya, ia terlalu malas membahas orang itu.

Disini Ibunyalah yang mati-matian menghidupinya, bekerja apapun itu selagi masih halal. Dan saat ini ibunya sedang mengunjungi toko bunganya. Salah satu peningggalan berupa toko bunga membuatnya harus menjalankan amanah itu dengan benar. Memutar otak supaya lebih besar dari pengasilan saat masih ditangan orangtuanya.

Beomgyupun secepatnya berganti pakaian, guna membantu ibunya mencari uang. Dialah yang menunggu di toko bunga itu sedangkan ibunya menjalankan aktivitas lain. Ke toko bunga hanya sebatas mengunjunginya saja.

Terkadang Beomgyulah yang bertugas mengantarkannya. Malu? Awalnya iya! Apalagi kalau ada anak dari sekolahnya itu memesan. Bahkan ada yang sengaja memesannya, dan ialah yang diminta untuk mengantarnya bukan pegawai lain. Namun berbakti kepada ibunya suatu tindakan mulia.

Saatnya untuk berangkat meninggalkan rumah, dering ponselnya berbunyi menampilkan nama 'cutie floores'. Beomgyu secepatnya mendekatkan benda pipih itu ketelinganya.

"Ada apa?" Tanyanya, saat panggilan itu tersambung.

"Mau waktu ayang."

"Ga bisa hari ini. Mau ada acara," sedikit nada kecewa di seberang.

"Maaf yah?"

"Kangen....." Sedikit merengek, Beomgyu menggeleng-geleng pasrah.

"Aku tutup teleponnya." Setelah berucap demikian Beomgyu menutup sambungan itu dan pergi seperti tujuannya tadi.

~

~

Floora, meringkuk di kamarnya. Padahal dia berniat berkencan dengan Beomgyu. Sangat sulit mendapatkan Beomgyu, sekarang saja dia belum sepenuhnya mendapatkan Beomgyu. Diterima kehadirannya oleh Choi Beomgyu itu suatu anugerah baginya.

Dan untuk mendapatkan nomor ponsel Beomgyu juga bukan suatu hal yang mudah. Floora masih ingat pengorbanannya untuk mendapatkannya.

Upacara berlangsung dengan teriknya, kebetulan saat itu Beomgyu dihukum untuk menjaga para siswa-siswi dari belakang. Floora menyempil di barisan paling belakang kelas 11_B. Temannya sempat celingukan mencari Floora, entah saking kecilnya atau lincahnya tuh bocah sampai tak terlihat keberadaannya.

Floora cengengesan, selalu menoleh kebelakang. Biar saja dihukum, yang penting sama kayak ayang. Namun sepertinya hukumannya akan berbeda, jadi dia mencari cara lain yang lebih briliant.

My MarrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang