𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟏𝟑 : 《💐》

65 9 11
                                    

_Happy Reading_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Happy Reading_


Hujan menghiasi jendela loteng yang terbuka lebar. Mencari ketenangan dan kenyamanan dari semua yang ada. Namun nihil, selimut tebal bahkan tak sampai menghangatkan sedikitpun dari kedinginan ini. Entah karena dia memang kuat menahan dingin atau dia tak lagi merasakan sentuhan dari sang hawa.

Matanya menyorot lebih tajam lagi melihat gemerlaknya bintang, penerang dikegelapan malam. Sangat indah dipandang sama halnya dengan Choi Beomgyu. Biar kata orang kesayangannya itu berada di zona kegelapan, tetapi bagi dia pesonanya itu terasa paling indah dan paling terang diantara lainnya.

Terlihat jelas, gadis ini masih saja tak gentar untuk memuji makhluk bernama Choi Beomgyu.

Gila! Dalam mencintai tak membuat kita mendapatkan keuntungan. Hanya beberapa saja dan yang dicintai pula tak mengharapkan rasa itu hadir dari seseorang untuknya. Dapat disimpulkan, jangan mengharapkan ketidakpastian terlebih....... soal hati.

Namun tak ada seorangpun yang dapat mencegah dimana hati ini akan singgah—melabuh.

Hujan amat deras membuat kaki itu gatal untuk tak berpijak dan memutar di bawah genangan air. Dengan gesit dia lantas keluar, menghiraukan selimut tebal itu, terhempas begitu saja kearah jendela—menutup separuh jendela.

Percaya atau tidak, badannya pernah demam tinggi karena merindukan hujan... dan saat hujan tiba demamnya tiba-tiba sembuh. Aneh, namun itulah yang pernah terjadi padanya.

Dia juga kerap kali memutarkan badannya sampai kelimpungan saat hujan itu turun. Semua tentang hujan dia sangat menyukainya!

Bahkan setiap tetesan dari hujan itu sendiri—berharga baginya.

Tepat akhir kisahnya. Dia berada disini lagi..... Di bawah derasnya guyuran hujan, yang mana dia banyak memperoleh sebuah kenangan. Ada kesenangan tentu juga ada kesedihan, semuanya dapat dirasakan olehnya saat hujan mengguyur dari atas permukaan tubuhnya lantas membasahi seluruh permukaan yang ada.












Penutup dari kisahnya. Sayu-sayu matanya menemukan sesuatu namun terhalang air hujan. Senyuman hangat itu dia lihat dari kejauhan, semakin kakinya melangkah semakin pula buram kilatan yang ada. Tetapi sebaliknya semakin dia mundur sesuatu itu akan lebih nampak nyata adanya.

Namun seperti yang kita tau. Gadis ini terlalu menginginkan Choi Beomgyu. Dengan penuh kemantapan dia kejar dan lebih dekati lagi sosok itu. Naas, begitu sampai di tempatnya tak ada apa-apa selain hujan semakin deras mengguyur jiwanya yang rapuh.

My MarrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang