Chapter X

2.3K 289 24
                                    

Berhari-hari Doyoung memantau Lee Geon, ia menunggu saat yang tepat untuk menyerang laki-laki itu. Doyoung tentu tidak sendirian, ia meminta bantuan teman-temannya.

"Kau tidak takut ketahuan Haruto?" Doyoung menggeleng, ia menuliskan sesuatu di ponselnya lalu menunjukannya ke arah teman-temannya yang lain.

"Selama aku tidak bicara, Haruto tidak akan tahu rencana kita."

Teman-teman Doyoung mengangguk paham, Haruto memang hanya dapat mendengar apa yang didengar belahan jiwanya jika komunikasi berlangsung dua arah, yang artinya selama Doyoung diam, Haruto juga tidak akan mendengar apa-apa.

Rencananya mereka akan menyergap Lee Geon di markasnya sendiri, tapi tentu saat keadaan sepi. Anggota kelompok Doyoung kurang banyak, ia juga tidak mungkin merekrut orang lain saat Haruto terus menempel saat dirinya di kampus.

Dan untungnya dua hari kedepan Haruto akan terus disibukkan dengan tugas kuliah yang menumpuk, Doyoung mempunyai keuntungan karena Haruto tidak akan mendekatinya terus menerus.

"Kita berkumpul di sini jam sepuluh malam nanti."

Anggota kelompok Doyoung mengangguk setuju setelah membaca tulisan Doyoung di ponselnya, ia akhirnya bergegas pulang sebelum malam datang, berusaha membuat Haruto tidak curiga.

Haruto membuka pintu kamarnya dan disambut dengan Doyoung yang sudah mengenakan baju tidur di atas ranjangnya.

"Kau baru pulang?" Tanya Doyoung basa-basi, Haruto mengangguk lalu berjalan lurus ke arah kamar mandi, ia butuh disiram air dingin karena tubuhnya lelah sekali hari ini.

"Aku mau pesan makan, kau mau juga? Atau sudah makan di kampus?"

"Untukmu saja, aku akan langsung tidur setelah mandi."

Malam itu Doyoung memutuskan untuk tidak memesan makanan, ia akan pura-pura tidur saat Haruto tidur nanti.

"Kau benar-benar akan langsung tidur?" Doyoung bertanya ke Haruto yang bersiap naik ke atas ranjangnya, Haruto mengangguk.

"Aku lelah sekali."

"Akhir pekan nanti, bisa temani aku ke rumah Jaehyuk?" Haruto kembali mengangguk sebagai jawaban, tubuhnya benar-benar lelah bahkan hanya untuk mengobrol sekarang.

"Baiklah, selamat istirahat." Ucap Doyoung lagi sebelum akhirnya mematikan lampu kamar.

Tiga puluh menit setelah Haruto terlelap, Doyoung beranjak dari ranjangnya dan menyambar hoodie yang ada di sandaran kursi meja belajar. Ini hampir jam sepuluh, ia harus bergegas ke markas untuk menemui teman-temannya.

Untungnya tidur Haruto cukup lelap, ia tidak terbangun saat Doyoung membuka pintu. Setelah berjalan cukup jauh dari kamar, akhirnya Doyoung berlari dan memesan taxi untuk menuju markasnya.

"Aku masih di perjalanan, tunggu sebentar." Pesan itu terkirim ke teman-temannya, Doyoung memeriksa penampilannya sendiri, sweatpants dengan atasan hoodie membuatnya terlihat seperti remaja yang kabur dari rumah. Ia bahkan tidak membawa apapun kecuali handphone dan dompetnya.

Setelah sampai Doyoung langsung masuk ke dalam markas dan dirinya disambut oleh teman-temannya yang sudah siap untuk menyerang Lee Geon, sebenarnya Doyoung benci saat harus mengeroyok orang lain, tapi kebenciannya untuk Geon jauh lebih besar, nyawa dibalas nyawa, ia harus membunuh laki-laki itu malam ini juga.

***

Tiga mobil berhenti di depan markas Lee Geon, malam ini tempat itu sepi. Yoshinori sudah memastikan kalau anak buahnya sedang pergi ke tempat lain, menyisakan Lee Geon yang memang sering tidur di sini sendirian.

Soulmate [Harubby]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang