🌟 Something is Wrong 🌟

416 75 5
                                    

Malam makin larut. Waktu menunjukkan pukul 22.15. Jaemin sedang duduk nyaman di sofa ruang tamunya, baru saja selesai mengerjakan tugas. Kini dia ingin menghibur rasa lelahnya dengan memainkan gitar.

Ketika baru saja berhasil memutuskan hendak menyanyikan lagu apa, pintu rumahnya justru diketuk. Aneh sekali, padahal belum pernah ada yang bertamu ke sini kecuali Minjeong. Yeri dan yang lainnya bahkan hanya dia temui di toko buku saja.

Jaemin meletakkan gitarnya dan berjalan ke arah pintu, dan betapa kagetnya dia saat melihat seorang wanita yang selalu menjadi ketakutan besar untuknya.

Ibu Minjeong.

"Kamu Jaemin, kan?"

Jaemin mengangguk dan hampir mempersilakan ibu Minjeong masuk, namun nampaknya wajah ibu Minjeong sangat tidak bersahabat malam ini.

"Ada yang bisa saya bant-"

"Aku tidak ingin bicara panjang lebar denganmu, karena aku tahu kamu orang yang sibuk. Tapi aku minta kamu jauhi Minjeong."

Jaemin membisu ketika mendengar perintah ibu Minjeong yang begitu tiba-tiba ini. Bukan berarti Jaemin tidak pernah berpikir bahwa hal seperti hal ini akan terjadi, namun tetap saja rasanya mengejutkan diperlakukan begini.

"Harusnya Minjeong tidak pernah berteman dengan anak kuliahan. Kamu hanya sering main-main saja sepanjang waktu. Apalagi kamu ini anak orang kaya, kan? Sudah pasti waktumu hanya digunakan untuk bersenang-senang. Kamu membawa pengaruh buruk ke Minjeong."

Jaemin masih diam saja. Dia masih berusaha memproses apa yang sebenarnya terjadi. Dari kemarin tidak ada masalah, mengapa tiba-tiba saja begini? Apa ada yang terjadi pada Minjeong?

Jaemin hanya bisa menunduk sekarang. Sejujurnya, dia bisa saja melawan ibu Minjeong dengan mudah. Mungkin keluarganya bisa dengan cepat membantu untuk membereskan wanita yang mengganggu kedamaiannya ini. Tapi Jaemin tidak bisa melakukannya, karena wanita ini adalah ibu dari seseorang yang Jaemin sayangi.

"Sekarang nilai ujian Minjeong turun. Apa kamu bisa bertanggung jawab?"

Jaemin mendongak saat mendengar ucapan ibu Minjeong kali ini. Rupanya itulah alasannya dia kemari, karena nilai Minjeong turun. Jaemin tidak tahu apapun tentang ini sebelumnya

"Setahu saya, Minjeong masih rajin belajar selama ini. Dia tidak pernah membangkang."

Ibu Minjeong mendelik. "Aku tidak butuh pendapatmu. Jauhi Minjeong. Itu saja. Aku tidak suka anakku terlalu dekat denganmu."

Ibu Minjeong pergi begitu saja, meninggalkan Jaemin yang kakinya mendadak lemas.

🌟🌟🌟

Minjeong duduk di meja belajarnya sembari mencengkeram erat rambut di kepalanya. Kakinya menghentak-hentak lantai dengan cepat karena sedang berpikir keras. Dia frustasi. Sangat frustasi.

Ini salahnya sendiri karena mengurangi durasi belajar, karena terlalu banyak membaca novel. Atau mungkin juga karena memang Minjeong sendiri sudah tidak terlalu ingin belajar.

Ah iya, benar. Pasti itu alasannya. Minjeong sudah muak belajar, makanya nilainya ujiannya kali ini turun. Minjeong lantas berhenti menggerakkan kakinya, cengkeraman tangan di rambutnya pun terlepas.

Sejak tadi gadis itu memikirkan apa yang sebenarnya sedang dia rasakan saat ini. Apakah kecewa karena tidak bisa menepati janjinya pada Ningning, atau justru sedih tidak lagi menjadi nomor satu.

Tapi rasanya tidak semenyedihkan itu berhenti menjadi nomor satu. Nyatanya Minjeong tidak mendadak demam hanya karena nilainya turun. Dia masih sehat-sehat saja sampai detik ini.

Melt My Cold Heart • Jaemin x Winter ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang