ENAM

4 0 0
                                    

Hai gaesss kembali lagi di cerita aku, maaf baru bisa update lagi huhuhu
Jangan lupa vote dan komen yaa

✧HAPPY READING✧


Kebetulan.

Di hari Senin yang cerah ini Arsya masih dengan posisi tidur nyenyak nya. Pintu terketuk dari arah luar lalu pintu terbuka menampakkan bunda Rani yang berkacak pinggang melihat putrinya masih tertidur.

"Astaghfirullah Arsya kamu mau bangun jam berapa ini udah jam setengah tujuh." Ucap bunda berbohong agar Arsya segera bangun.

Sebenarnya Arsya sudah setengah sadar tetapi mendengar ucapan bundanya ia langsung bangkit lalu berlari menuju kamar mandi.

Bunda yang melihat tingkah Arsya hanya geleng-geleng kepala sambil tertawa kecil,lalu turun untuk menyiapkan sarapan.

Arsya yang sudah siap dengan seragamnya turun tangga sambil berlari, pikirannya panik jika ia terlambat apalagi hari ini pasti ada upacara bendera ia tidak ingin dihukum. Ia menuju ke meja makan dan langsung mengambil roti yang sudah di beri selai.

keluarga nya melihat tingkah Arsya, bingung kenapa terlihat panik.

"Hey cil lo kenapa kayak panik gitu?" Tanya Rafli.

"Loh kok lo belum berangkat kan udah telat." Ucap Arsya bingung melihat kakaknya makan dengan santai.

"Ngelantur nih anak, ini masih jam enam bego." Ucap Rafli yang membuat Arsya melihat jam tangannya dan benar saja jam baru menunjukkan pukul enam. Ternyata ia di bohongi bundanya, ia melihat Bunda nya yang sedang tertawa karena berhasil membohongi nya.

"Ishh bundaaaa." Ucap Arsya kesal.
"Aduh sayang maafin bunda, lagian kalau bunda tidak bohong kamu mungkin belum bangun." Ucap bunda menghampiri arsya agar sarapan bersama.

Setelah selesai arsya dan Rafli berangkat bersama.

~sekolah~

Sampainya disekolah Arsya berjalan menuju ke kelasnys, ia terkejut pundaknya seperti ada yang merangkul. Ternyata pelakunya Ana yang tengah menampakkan muka tidak bersalahnya.

"Gila kalau mau ngagetin itu ngomong dulu." Ucap Arsya. Ana tiba-tiba mendadak bingung dengan ucapan Arsya.

"Heh gaada sejarahnya mau ngagetin orang harus izin dulu." Ucap Ana yang heran dengan sahabat nya ini.

Arsya tak menggubris perkataan Ana, mereka telah sampai dikelas mereka.

~skip bel istirahat

Arsya dan ana menuju kantin, langkah mereka berhenti saat melihat keada kantin yang sangat amat ramai.

"Na kayaknya gue males ngantri deh. " Ucap arsya sambil menghela nafas.

"Iya sya gue juga males, gila sih mereka mau aja ngantri kayak gitu." Ucap ana yang melihat keadan kantin yang sangat ramai.
Mereka kembali ke kelas dengan keadaan lapar.

"Sya gue laper banget, tadi sarapan dikit doang huaaaa." Ucap ana dramatis.

"Terus gimana lo mau balik ke kantin?" Tanya arsya.

"Ogah banget, lagian kurang 5 menit lagi bel masuk." Ucap ana melihat jam tangannya.

"Ya udah diem terima nasib aja deh kalau kata gue." Ucap arsya sambil menepuk pundak sahabatnya. Ana memberikan tatapan tajamnya. Tega kamu mba kepadaku batin ana.

Tringggggg 🔔🔔

Bel pulang sekolah berdering, semua siswa kelas berbondong-bondong keluar dari kelas, tapi tidak dengan Arsya dan Ana, Arsya menemani sahabat melaksanakan piket dulu

"Sya, hari ini lo free kan?" Tanya Ana sambil menyapu.

"Iya, kenapa?" Tanya Arsya sambil fokus ke HP.

"Gue laper banget, nanti ke mall yuk." Ajak Ana.

"Loh, laper mah ke warung bukan ke mall, heran gue orang kaya kalau laper ke mall belanja ya." Jawab Arsya.

"Heh otak lo berfungsi ga sih, di mall kan ada resto." Jawab Ana heran dengan sahabatnya ini.

"Owh, ya maaf gue mah kalau makan di lamongan yang pasti enak dan murah." Jawab Arsya sambil memberi jempol.

"Terserah deh, yuk gue dah selesai laper banget ini." Ajak Ana sambil menggandeng Arsya.

Hai guys aduh maaf banget baru publish, hari² ku dipenuhi tugas huhuhu🥲
Semoga kalian belum bosen ya soalnya konflik dari ini belum muncul nih.

Jangan lupa vote dan komen

Senin, 11 September 2023

🅳🅰🆁🆂🆈🅰 [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang