TIGA

3 3 0
                                    

Hai aku kembali.

Maaf kalau banyak typo nya ya maklumin aja pakai hp kentan* soalnya


Happy reading

Pertemuan 1

Saat jam pelajaran sedang berlangsung, arsya dan ana sudah mulai mengeluh karena cacing di perut mereka meminta untuk diisi.

Karena sudah muak dengan jam pelajaran yang tidak selesai, arsya memilih memejamkan matanya sebentar.

tanpa menunggu lama bel jam istirahat pertama berbunyi. Siswa kelas 11 IPA 2 langsung berhamburan keluar untuk mengisi perut mereka, arsya dan ana pun keluar kelas.

"Sya lo punya nomer nya ketos ga?" Ana bertanya ke arsya sambil mereka berjalan ke arah kantin.

"Maksud lo kak Rizwan?" Jawab arsya bingung kenapa tiba-tiba sahabatnya ini bertanya tentang Rizwan si ketos itu.

"Ya iya lah memang ketos nya siapa lagi kalau bukan si Rizwan."

"Kayak nya kak iz pernah chatting sama gue deh." Arsya mengingat-ingat karena saat MOS tahun lalu ada kakel yang memberikan info tentang MOS ke arsya.

Arsya mengambil handphone dari saku dan mengecek apakah ada nomer Rizwan. tanpa menunggu lama arsya menemukan kontak nomer kak Rizwan.

"Nih gue ada nomernya." Arsya menyerah kan handphone nya ke ana agar ana sendiri yang mengecek.

Ana melihat nomer yang ada dihandphone sahabat nya ini, dan ya benar itu nomer nya Rizwan si ketua OSIS yang ana cari.

Ana tau karena dari profil yang dipakai ketos itu.

"Nah bener nih, bagi dong sya." Minta ana ke arsya sambil mengembalikan handphone nya kembali ke sang pemilik.

Arsya mengambil handphone kembali, dia melirik penuh tanda tanya ke ana kenapa tiba-tiba dia menginginkan nomer ketos .

"Mau buat apa...kan lo bukan anak OSIS?"

"Memang kalau mau minta nomer ketos harus anak OSIS apa?"

"Ya enga juga si."

"Ya udah buruan kirim ke gue arsya." Ana yang merasa kalau Arsya mulai mencurigai nya yang tidak-tidak.

"Apa jangan-jangan lo suka ya sama kak iz?" Jawab arsya sambil menyenggol lengan ana.

"Apasih kaga lah yakali gue tiba-tiba suka sama si ketos itu." Jawab ana dengan nada mulai seperti panik.

"Ya elah na santai aja kali mukanya, kan gue cuman tanya." Arsya mulai tau jika sahabatnya ini memang ada rasa suka ke ketos.

"Terserah lo deh sya." Ana berjalan cepet untuk menghindari Arsya.

Arsya pun mengikuti langkah kaki ana yang tiba-tiba saja di percepat.

"Santai dong jalan nya kantin nya ga bakal pindah juga kali na." Masalah nya Arsya tidak bisa mengimbangi langkah kaki ana yang lebar itu.

"Buruan gue dah laper njir." Jawab ana emosi campur rasa agak panik jika tiba-tiba arsya membahas yang tadi.

"Heh lo kan tinggi jadi langkah lo sama gue beda ana." Arsya tak habis pikir dengan sahabat nya ini, sudah tau dirinya ini bertubuh mungil jadi langkah nya tidak bisa mengimbangi langkah sahabatnya.

Karena ana kasihan melihat sahabatnya ini berjalan setengah lari ana pun mulai menyamakan jalannya seperti arsya.

"Mangkanya tumbuh itu ke atas bukan kesamping." jawab ana dengan kata-kata seperti di iklan minuman.

🅳🅰🆁🆂🆈🅰 [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang