chapter 12

61 8 0
                                    














Rabu Rokku















Chapter 12













Setelah sampai di ruangan aya menyuruh mereka duduk dan menceritakan apa yang terjadi , aya mendengar nya rasanya sedih mendengar apa yang terjadi terhadap sepupunya , belum lagi kejiwaan riku yang terganggu di tambah tuduhan demi tuduhan menghantui nya .

" padahal dia tak harus mengalami ini , terkadang jiwanya terombang ambing aku tau perasaan nya pasti sulit dan jika aku menjadi dia mungkin aku sudah melakukan hal gila " kata aya

" aya sensei sebenarnya apa yang terjadi , kenapa rikkun mengalami mimisan sebelum nya rikkun tak pernah mimisan " kata tamaki

" huf , riku sudah memasuki studium 3 aku bilang padanya untuk berhenti mengejar mimpinya tapi riku tak pernah menurut , kangker darah nya sudah sangat berbahaya , jika dia melakukan hal berlebihan tau memaksa dirinya kondisinya akan sangat buruk " kata aya

" apa kangker darah " kata liori

" hem semenjak ten pergi meninggalkan kelurganya dan mereka mencoba untuk mengoprasi asma riku agar tak terlalu parah , saat itu aku di tugaskan di daerah lain , sedangkan dokter yang megoprasi bukan lah aku , dan selama riku konsultasi selalu dengan ku , oprasi yang di lakukan gagal , lalu lama ke laman riku megalami pusing dan mimisan , awalnya aku tak percaya kalo ini karena efek kegagalan dari oprasi , namun kenyatan nya ya , dokter yang mengoprasi riku pun kabur dari tangung jawab nya  , lalu  saat ini di tambah kejiwaan nya  tapi aku bersyukur aku bisa merawat nya dan juga aku senang dia di kelilingi orang baik , dan memiliki kekasih yang baik " kata aya

" ah vita terlalu over pada rikkun " kata tamaki

" tamaki " kata sogo memperingatkan tamaki

" hahahaha , dari dulu pasangan aneh itu selalu seperti itu , terkadang mereka bisa melakukan hal yang tak mungkin riku lakukan , tapi vita juga selalu memberi warna untuk hidup nya " kata ayya sedang tertawa

" apa ten tau soal itu?  " kata yamato

" tidak , dia tak tau soal itu , aku berusaha bilang padanya agar jujur pada ten , tapi dia menolak dengan alasan tak ingin membuat ten bersedih dan menyesal " kata aya

Riku yang sudah di pindahkan di ruang rawat , perlahan lahan riku membuka matanya terlihat impusan dan langit langit warna putih , tempat yang menjadi rumah ketiga untuk nya matanya mengelilingi ruangan , tak lama terlihat 6 orang masuk secara bergantian

" riku kau sudah bangun ? " kata sogo
" minna " kata riku tersenyum

" rikkun aku sangat khawatir " kata tamaki

" ah maaf tamaki aku membuat mu khawatir " kata riku

" riku kau kau buat onisan takut " kata yamato

" maaf " kata riku



Kini mereka pun memgobrol satu sama lain terkadang tertawa beberapa saat kemudian tawa itu sirnah karena terdengar suara pintu terbuka begitu kencang tentu saja itu ulah cencer trigger yang sangat panik mendengar riku berada di rumah sakit , yamato mencoba menghubungi gaku saat itu dan beberapa saat akhirnya mereka sampai

" astaga ten ni , pintu ya nanti rusak " kata riku melihat ten seperti itu

" aku tak perduli pintu itu , riku kau sudah tak apa apa ? " kata ten memegang bahu riku

" aku sudah tak apa apa ten ni " kata riku tersenyum

" kau pasti lupa minum obat mu kan " kata ten kini riku hanya tersenyum
Tak lama aya pun datang bersama ponselnya sepertinya dia tengah menelfon

Rabu RokkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang