3 | Perintah.

4.1K 338 69
                                    

"Pagi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pagi"

sapanya ringan begitu melihat mata Hyuna terbuka.
Apa yang dia harapkan? senyuman dan ucapan balik? mati saja sana. Hyuna memutuskan diam tak ingin bicara. Ia masih sangat sakit hati. Berharap malam tadi hanya sebuah bunga tidur (mimpi), yang begitu ia bangun ia akan melupakan semua itu dan hidup normal kembali seperti biasa. Namun hancur lebur semuanya begitu mendengar sapaan tadi.

"Kau tidak sekolah?" tanyanya basa basi.

Hyuna menatapnya tajam, heran loh- kenapa kok ini orang masih disini? kenapa gak langsung pergi aja begitu puas habis memperkosa orang? memangnya dia pikir aku ini wanita malam apa? batin Hyuna. Sangat sangat gondok.

"Terserah kalau kau mau mogok bicara, aku tak peduli. jadi kau mau sekolah atau tidak?" Dih Apa pedulinya aku sekolah atau tidak? bukan urusannya juga lagian. Lagi, Hyuna meraung melulu didalam hatinya. Ia tumpahkan semua sumpah serapah dibenaknya sendiri.

Sekolah-sekolah, otaknya kopong atau bagaimana. Orang waras mana yang habis diperkosa besoknya sekolah. alasan lainnya adalah, rasa nyeri dibawah sana masih terasa sekali sampai sekarang. Sulit banget buat jalan. Tuhan, kapan orang gila ini pergi? jadi tak leluasa dengan rumah sendiri.

"Apa? selangkanganmu sakit? makanya ngomong, gak usah berlagak bisu".

Hyuna hanya bisa speechless dengan ke-frontalan mulutnya dan kepekaannya yang diluar angkasa.
.
.
.
.
.
.

Ntah sejak kapan dia sudah menyiapkan air hangat
dibathup kepunyaan Hyuna. Hyuna tinggal terima jadi, ia di dudukkan disana dan diberikan obat yang katanya salep agar sakitnya berkurang. Lalu ia beranjak ingin keluar, lega... Hyuna kira dia akan diperkosa lagi mengingat ia telanjang.

"Eomma...gimana aku menikah sekarang" ucapnya pelan disusul kepalanya yang akan terbenam kedalam air.

"Kau akan menikah?" spontan Hyuna menaikkan kembali kepalanya. Melihat yoongi yang masih berdiri diambang pintu. wajahnya seperti ingin membakar rumah.

"Bukan urusanmu" balas Hyuna ketus. Sudahlah! tak bisa jika harus diam saja. Orang sinting ini memang harus dikasari.

"Siapa pria-nya?" bertanya lagi.

"Bukan urusanmu yoongi!"

"Jawab sial atau kubenamkan wajahmu!" Deg deg jantung hyuna rasa copot karna dibalas bentakan juga. Dan apa katanya? dibenamkan? maksudnya mau dibunuh?

"Tidak ada! siapa yang mau menikah sih?! maksudku kan pasti ada suatu hari nanti!"

Mendengar itu raut wajah yoon menjadi biasa kembali. Hyuna yang malah kesal melihat ekspresinya itu.

"Sudah sana keluar! aku muak melihatmu".

"Kau tidak bisa pacaran dengan pria lain, ingat itu" mendengar itu bagaimana bisa pitam tidak naik? Aarghh! rasanya ingin sekali melempar toilet duduk itu kewajahnya.

[21+]-MY ANGEL LIKE A PSYCHO-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang