"Ak-ku gabisa nafas!!!"
Sudah lebih dari 2 menit jari-jari yoongi menekan urat leher hyuna, insting manusianya pun berjalan sebagaimana mestinya. Tangannya tak berhenti mencengkram balik pergelangan yoongi. Berharap tenaganya yang tak seberapa mampu menepis. Bola matanya mendelik keatas hingga bagian putih mata hampir memenuhi. Yoongi...kamu melakukannya lagi dan lagi.
.....
Merenggangnya cengkaraman hyuna membuat yoongi melepaskan tangannya. Hyuna langsung terjerumus ke lantai. Apa bisa saraf manusia masih bisa baik-baik saja setelah dibeginikan? apa tidak akan menyebabkan geger otak? hyuna hanya bisa mengandai mungkin ia akan jadi autis setelah ini.
Dengan tubuh tegap yoongi masih berdiri tegak, hanya matanya yang menyising tajam kebawah. Menunggu hyuna, berapa lama matanya akan terpejam. Namun wanita itu malah memilih bersuara ketimbang pingsan.
"Jahat...kamu melakukannya lagi" rintih pelannya yang hampir berbisik serak. Hyuna menaik turunkan dadanya kuat-kuat untuk menarik oksigen sebanyak-banyaknya. Kau kira aku akan pingsan?! aku sudah lelah dengan itu!
"Pergi dari hadapanku sekarang" balasnya dingin.
"Itu yang...(menarik nafas) mau kulakukan kan..?"
"Ke kamarmu sialan" yoongi mencoba menahan, wanita dibawah kakinya ini harus benar-benar menghilang dari matanya sekarang. Sebelum hal yang lebih buruk terjadi. Duh, tapi hyuna juga keras kepala!
"Kau saja yang pergi-, aku masih butuh mengatur nafas" hyuna menyenderkan kepalanya ke pintu. Ia mau disini dulu untuk beberapa saat. Namun untuk seseorang seperti yoongi yang notabene tidak bisa diperintah, apalagi dia sudah mencoba mengkontrol, tidak suka dibantah....ampun deh.
Yoongi berlalu, yang hyuna pikir ia yang akhirnya pergi. Tak lama kemudian kembali membawa sesuatu yang sangat besar di kedua tangannya. Ia menaikkan benda itu merentangkannya tinggi-tinggi diatas kepala. Yang membuat bayangan gelap ditempat hyuna duduk, sudah pasti membuatnya mendongak. Dan disana, matanya tak percaya. Pupilnya mengecil karna ini sangat tidak bisa dibayangkan.
Yoongi dengan guci antik, sangat besar. Ya tuhan apa dia akan melemparkannya padaku?
"Yoongi? kamu..." Belum benda itu jatuh-
"HYUNG!!!"
Suara menggema jhope dari lantai atas. Hyuna jadi menoleh kearahnya. Dan tiba-tiba saja air matanya menetes. Tidak tahu perasaan apa yang meluapkan hatinya saat ini. Jhope berlari terburu-buru dan merampas guci itu dari yoongi.
"Aku tau kau sakit jiwa tapi apa ini benar?! astaga aku hampir serangan jantung!!!" Pekik jhope mendorong bahu kanan yoongi. "Kau gapapa? bangunlah!" papahnya menarik tangan hyuna.
"Kau mau sok jadi pahlawan sekarang? kenapa kau masih disini bangsat? mau kubunuh juga ha?"
"Tidak usah hyung suruh aku bakal pergi! namun kalau aku pergi sedari tadi apa hyuna bakal selamat sekarang?! kau gak memikirkan dia bakal setrauma apa melihatmu ingin melemparkannya guci sebesar ini?!" Jhope menggeleng kepala, hyungnya sudah tidak tertolong. Ia menarik tangan hyuna untuk pergi dari sana namun kaki hyuna tidak mau bergerak. Malahan menepis tangan jhope.
"Kalian berdualah sumber traumanya. bukan guci itu" titahnya pelan dan memilih pergi sendiri menuju kamarnya. Ia berterima kasih kok pada jhope, namun itu tidak membuatnya bisa memaafkan perbuatan jhope. Gara-gara dia juga semua ini terjadi.
Hyuna mengusap pelan pipinya yang basah sembari menaiki tangga. Ia hanya ingin malam ini segera selesai. Kalau bisa bangun tidur nanti ia ingin tiba-tiba lupa ingatan. Ia benar-benar kasihan pada hidupnya sekarang. Kenapa selalu dekat dengan kematian.
🕊️🕊️🕊️
Mungkin sudah beberapa hari, hyuna enggan keluar dari kamarnya. Energinya selalu merasa terkuras, tak mampu ingin mengijakan kaki, apalagi jika bertemu dengan dia, iya yoongi. Yoongi juga tidak memaksanya untuk melakukan sesuatu. Mau makan, makan. Tidak mau yasudah. Pernah satu waktu ia mendatangi hyuna untuk bertanya kabarnya, namun hyuna hanya acuh. Dan sekarang, disini lagi. Kembali duduk memandangi pemandangan luar jendela. Tolong...begini saja sudah lebih baik. Jangan temui aku lagi yoongi.
.
.
.*Suara ketukan*
Hyuna menoleh tapi tak beranjak sedikitpun. Sumpah ia sama sekali tidak peduli.
"Hyunaa?" kembali menolengkan wajahnya, hyuna sedikit terperangah. Jhope? kamu belum pergi? batinnya. Hyuna bangun dan pergi ke meja rias. Meraih Brush-nya yang berujung tajam untuk jaga-jaga. Ia masih takut-
"Sumpah aku gak bermaksud jahat. Aku kesini juga karna hyung tidak ada. Aku hanya ingin tau kabarmu..aku juga tidak punya kakaotalk-mu. Dan yang paling penting..." Jhope bersimpuh, lututnya mencium lantai. ia menundukkan kepalanya dalam-dalam. Hyuna mengerutkan jidatnya, apa-apaan dia?
"Aku minta maaf! tidak! aku minta ampun hyuna! kukira aku sempat hilang akal sehat. Aku benar-benar minta maaf!" kepalanya semakin menunduk.
"Tidak, pergi jhope. Aku tidak ingin bicara dengan siapa-siapa sekarang. tolong-"
"Aku tau! tapi kalau bisa aku hapus ingatan itu darimu, aku akan melakukannya! kau tau, aku-...ini memang bukan alasan yang bagus tapi aku kesal sekali waktu itu. Aku tidak pernah ditolak selama ini. Aku selalu...mendapatkan apa yang aku mau. Bagaimana itu sangat melukai harga diriku..."
Hyuna hanya diam.
"Memikirkan kau selama ini pasti menderita sekali gara-gara hyung membuat rasa bersalahku semakin besar. Please hyuna i'm so, soo sorry"
Hyuna meletakkan kembali brushnya. Dia masih tak terima tapi mungkin ia bisa memaafkan. Yang penting ia hanya ingin jhope cepat pergi sebelum yoongi pulang.
"Iya, aku maafin kmu. tapi bukan berarti aku akan baikan dengan kamu. Sekarang pergi, akan jadi bencana lagi kalau yoongi melihatmu" wajah jhope menunggik. Ia tersenyum dan berdiri.
"Iya! tidak apa kok, itu wajar saja. Kalau kau butuh sesuatu aku akan membantumu. Bahkan pergi dari sinipun akan ku usahakan untukmu.."
"Aku tidak ingin kejadian waktu itu menimpa kamu lagi, bisa aja besok bisa lebih parah dari guci" tambahnya yang tak mau berhenti.
"Aku apresiasi itu, pergi jhope"
"Terimakasih ya! tolong...jaga dirimu" Jhope melambai sembari menutup pintu.
🕊️🕊️🕊️
Danggg! tiba tiba aja aku post wkwk.
ada didraft sayyy, jadi aku up aja.
maaf ya aku ini hantu, suka ilang🫶🏻
love yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
[21+]-MY ANGEL LIKE A PSYCHO-
AléatoireHyuna tidak menyangka hidupnya akan berubah 180° derajat hanya karna satu kalimat 'iseng'nya. Padahal niatnya saat itu hanyalah sebuah balasan kecil atas sikap kasar Min yoongi padanya. tak menyangka akan menjadi boomerang jahat untuk dirinya sendir...