Part 4

157 23 1
                                        

"Jika itu pangeran ke 3.... Apa dia adalah pangeran yang diselamatkan oleh Fang zhen?" Ucap perdana menteri bertanya pada istrinya. Istrinya hanya mengangguk sebagai respon. Setelah beberapa saat istrinya angkat bicara.
"Dia juga selalu meminta kunjungan seperti yang aku katakan. Karena penolakan ku sebelum nya seperti nya pangeran memaksa berkunjung. Walau begitu tidak baik membiarkan nya tetap diluar di musim ini" Balas istri perdana menteri.
Mendengar ucapan sang istri, Perdana menteri hanya menghela nafas dan memberi intruksi kepada pelayan untuk menyambut sang pangeran.

Pangeran ke 3. Walau bukan putra mahkota juga bukan dari keluarga yang kuat, tapi dia adalah satu-satunya pangeran dengan kemampuan yang harus diakui. Dimasa yang damai ini, pangeran ke 3 mampu memiliki kemampuan berpedang yang sangat luar biasa. Walau raja bukan seorang panglima yang pernah melawan musuh dimedan perang, tapi pangeran ke 3 memiliki kemampuan yang sungguh diatas rata rata. Setiap tahun dipastikan dia memiliki 3 guru yang terus diganti. Bukan karena mereka tidak bisa menghadapi tempramen sang pangeran, tapi karena mereka merasa malu terus dikalahkan dalam sparing oleh pemuda tersebut.

Namun bukan berarti dia adalah pedang tanpa otak. Bahkan di pengadilan, pangeran ke 3 selalu menyumbangkan ide ide yang luar biasa. Tak jarang beberapa mentri mendukung idenya itu. Hal ini menjadi salah satu faktor banyak kelompok yang menginginkan kematiannya. Tak terkecuali pengikut putra mahkota dan keluarga ratu. Dan sayangnya anaknya terlibat dalam situasi tersebut. Jujur saja, sebagai menteri dia tidak ingin terlibat dalam pertarungan tak terlihat keluarga kerajaan. Dia mengakui bahwa dia berdosa telah menutup mata terhadap hal itu. Tapi bagaimana pun, keluarga adalah hal utama yang harus dia lindungi. Salah sedikit dia bisa dituduh melakukan pemberontakan dan berakhir di eksekusi. Jika hanya dia, tentu itu bukan masalah. Namun bagaimana jika seluruh keluarganya juga di hukum akan hal itu. Dan kali ini, langit seakan menghukum nya. Karena ketidakpedulian nya, maka putranya yang menggantikan nya melindungi pangeran muda itu.

"Perhatikanlah ekspresi mu suamiku. Bagaimanapun dia adalah keluarga kerajaan" Terus istri perdana menteri saat melihat suaminya tak kunjung bangun dan bersiap menyambut sang pangeran. Ekspresi masam sangat tercetak jelas diwajah suaminya.
"Bukankah pangeran berusia 20 tahun ini? Dia berhasil bertahan hingga usia itu. Tapi malah tetap menyebabkan masalah. Lihatlah, putra kita hampir mati karenanya" Ketus Perdana Menteri. Istrinya hanya mengernyit. Dia tau kekhawatiran suaminya. Juga tau kalau suaminya bukanlah pejabat korup yang hanya mementingkan diri sendiri. Tak jarang suaminya pergi ke istana saat mendengar pangeran kecil itu mengalami percobaan pembunuhan dimasa lalu dengan dalih kunjungan istana. Tapi dia tau jika suaminya terlibat urusan dalam istana, maka keluarga nya juga akan terlibat. Oleh karena itu dia selalu mencoba yang terbaik agar suaminya hanya bersimpati sekedar nya saja. Tapi bukankah ucapan suaminya keterlaluan. Bagaimana pun, pangeran juga jatuh Kekolam itu. Siapa yang tau bisa jadi pangeran tidak mendapatkan perawatan yang sempurna seperti yang putra mereka dapatkan. Tanpa sadar tangannya memukul punggung suaminya sedikit keras dan mengundang ringisan dari suaminya.
"Bersikaplah rasional. Tidak bisakah kau bersimpati walau sedikit. Aku bilang jaga ekspresi mu. Dan bagaimana bisa kau berkata begitu. Pangeran juga kesulitan. Walau aku sedih tapi aku bersyukur putra kita menyelamatkan pangeran. Dengar, jika boleh jujur pangeran ke 3 lebih pantas menjadi raja daripada putra mahkota sekarang. Bahkan dia satu satunya saingan yang diakui fang zhen saat berada di satu akademi" Suaminya hanya merenggut mendengar ucapan istrinya. Mereka berjalan keluar dari kamar untuk menyambut pangeran ke 3.

Saat berada diruang tengah mereka sudah melihat bahwa pangeran duduk bersebrangan dengan putri mereka. Merupakan hal yang biasa dimana putri mereka selalu menyambut tamu lebih dulu. Tapi entah kenapa suasana ini cukup suram. Bahkan bisa dilihat didepan pangeran todak ada satupun kue kering yang disajikan. Melihat itu istri perdana menteri memberi hormat pada pangeran dan duduk di samping putrinya dan suaminya duduk dikursi depan mereka.
"Putriku, ibu rasa kamu lupa memberi beberapa camilan kecil untuk pangeran ke 3? " Fang yin hanya menoleh dan membalas ucapan ibunya dengan senyum. Kemudian berkata,
"Ibu, saya hanya bersikap peduli. Bagaimana pun pangeran juga mengalami hal yang sama walau tidak se PARAH kakak, bukankah makanan dengan tekstur keras akan sulit dicerna? Oleh karena saya menghidangkan minuman hangat untuk menghangatkan tubuh yang mulia" Ucapan ketus anaknya mengundang kekhawatiran diwajah ibunya, takut oangeran tersinggung. Dia menatap suaminya untuk mengendalikan keadaan tapi yang dia dapat hanya tatapan bangga suami bodohnya itu.
Terdengar helaan nafas pendek dari pangeran... Hingga pangeran mengangkat suaranya tak lama kemudian
"Saya tidak tau jika kedatangan saya akan disambut sangat baik. Sebelumnya saya berterima kasih atas kekhawatiran putri terhadap kondisi saya, tapi saya sekarang cukup baik dan bahkan bisa keluar dalam cuaca seperti ini. Saya juga meminta maaf atas kunjungan dadakan saya. Saya berharap kalian mebgijinkan saya menemui tuan muda fang zhen. Bagaimanapun saya ingin mengucapkan terimakasih secara langsung untuknya" Sangat sopan dan juga tenang. Bahkan saat di katai dengan ketus, tidak ada satupun pelayan pangeran yang membelanya. Jujur saja, bukankah dia sangat menyedihkan. Istri perdana menteri hanya menghela nafas. Suaminya seperti pura pura tuli dimana putrinya hanya duduk manis dan tidak merespon apapun. Dia tau keduanya tidak akan menyetujui permintaan pangeran. Tapi jika klian benar-benar tidak mau, ucapkan lah sesuatu daripada terus diam seperti anak kecil merajuk. Ini membuat istri perdana menteri sangat kesal.
"Baiklah yang mulia, karena kondisi putra Kami yang belum stabil saya akan mengirim pelayan untuk menyampaikan berita ini agar dia dapat bersiap siap" Sontak kedua manusia yang tadi bersikap acuh tak acuh menoleh kepadanya. Tapi tidak mendapat tatapan apapun dari istrinya ataupun ibunya itu.
"Terimakasih nyonya, tapi seperti yang Anda katakan. Kondisi tian muda seperti nya tidak cukup baik jadi saya akan mengunjunginya secara langsung jika anda mengijinkan. " Permintaan pangeran semakin membebankan nyonya rumah itu. Dia saja belum pernah bertemu putranya. Dia khawatir putranya akan bersikap tidak sopan terhadap pangeran. Khawatir juga putranya malah akan terganggu jika mendapat kunjungan mendadak. Tapi apa yang bisa dia lakukan. Walau keadaan pangeran yang bahkan tidak memiliki kekuasaan, dia tetap keluarga kerajaan. Menuruti permintaan pangeran adalah keharusan sebagai pelayan raja.
Istri perdana menteri berdiri dan menawarkan untuk mengantar pangeran secara langsung. Meninggalkan kedua orang yang masih tidak menerima kehadiran pangeran itu. Pangeran ke 3 mengikuti nyonya rumah itu dengan tenang. Walau sebenarnya gantinya berdetak tak sabar.
Saat sampai di depan pintu yang cukup minimalis. Istri Perdana Menteri mengetuk pelan pintu tersebut dan memanggil putranya dengan lembut. Tanpa menyadari fakta bahwa ada tatapan kesedihan melihat sikap keluarga yang harmonis ini dimata pangeran tersebut. Keluarga yang dia impikan. Tapi itu hanya harapan yang sekeras apapun dia berusaha akan sulit dia dapatkan.
"Fang zhen, ini ibu. Apa kau ada didalam? Ada tamu untukmu" Sedikit khawatir karena tidak ada jawaban, istri perdana menteri mengetuk pintu lebih keras dan mengulangi kalimat yang sama. Dan suara dari dalam membuatnya lega.
"Saya akan keluar sebentar ibu" Setelah itu pintu terbuka. Memperlihatkan pemuda yang seperti musim salju. Cantik, lembut tapi dingin. Rambut pirangnya yang jarang ada di seluruh kerajaan selalu menjadi pusat perhatian. Saat Zhifan menatap ibunya, netra hitamnya tanpa sadar menangkap siluet pria dibelakang ibunya. Seperti familiar namun tidak tau siapa. Ingatan yang dia dapat dari tubuh ini sangat samar, pasti tapi kurang jelas. Cukup lama dia menatap pria dengan rambut hitam panjang yang cocok dengan wajahnya yang rupawan.
'Sangat tampan' batin Zhifan. Hingga tangan yang halus membutarkan lamunannya.
"Astaga, kenapa matamu bengkak. Apa kamu menangis? Apa ada yang sakit? Ibu akan memanggilakn dokter. Sepertinya kamu tidak bisa menerima kunjungan. Ibu-.. " Zhifan tanpa sadar sedikit terkekeh. Tatapan wanita yang merupakan ibu pemilik tubuh ini sedikit menenangkan hatinya yang sedikit kusut dari kemarin. Nyaman. Dia hanya menggeleng dan mengatakan kalau dia baik baik saja.
"Saya baik baik saja. Ini karena cuaca sedikit dingin. Saya terkena flu jadi Saya khawatir akan menularlan kepada Anda, ayah dan saudari perempuan. Saya tidak memiliki kegiatan apapun. Jika ibu ada hal lain, maka serahkan saja tanu ini kepada Saya" Balas zhi fan.
"Baiklah.jika ada yang kau rasakan katakanlah. Kami khawatir jika kau terus mengirung diri. Sebelumnya maafkan Kelanacang an Saya yang mulia. Ini adalah putra Saya Fang zhen, dia berusia 15 tahun saat ini. Dan fang zhen ivu minta maaf tapi tolong layani yang mulia pangeran 3 sesuai etiket. Jika kau butuh sesuatu panggil lah pelayan. " Ucapan ibunya membuatnya tanpa sadar menatap pria itu.

Jika pangeran ke 3...apa dia adalah pangeran yang diselamatkan oleh tubuh ini? Pemeran utama yang akan membantai keluarga ini dong? Ck... Aku cukup sial

"Anda tidak perlu khawatir nyonya. Saya hanya berkunjung biasa. Jadi tolong bersikap seadanya saja. Anggap saja hanya teman anak anda yang mengunjunginya" Balas pangeran. Dan tanpa ucapan apa apalagi langsung masuk kekamar fang zhen. Tentu saja hal itu membuat geram fang zhen dengan sikap pangeran sombong itu.
"Dikamar Saya? " Ucapnya bingung. Dia pikir mereka akan berbicara di luar atau minimal diruang tamu. Ibunya hanya menghela dan mengelus kepalanya sebelum pergi. Fang zhen hanya dengan kesal menutup pintu kamarnya. Teman apa? Mereka bahkan tidak sedekat itu.
"Sepertinya kamu tidak suka dengan kunjungan ku.... Sayang? "

HA?!!! SAYANG?

TBC

Love In SpringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang