Hey!

479 22 1
                                    

Haechan Seo atau sekarang berganti menjadi Haechan Jung,

Seorang remaja 18 tahun sebatangkara yang tinggal di Seoul, kedua orang tua sudah meninggal akibat kecelakaan pesawat saat perjalanan bisnis. Yah, walaupun sosok Haechan pantang untuk merepotkan orang lain. Dibawah pengawasan sang pamannya Xiao Dejun, setidaknya ia masih memiliki kerabat yang dapat ia andalkan disaat-saat sulit.

Haechan Seo berganti marga menjadi Haechan Lee karena ia sekarang tidak lagi hidup sebatangkara sendirian di rumah peninggalan kedua orang tuanya, melainkan ia kini menjadi anak asuh dari pasangan terpandandang dan terkaya di Korea, Jung Jaehyun dan Jung Taeyong. Pasangan ini ialah sahabat karib orang tua Haechan. Awalnya Haechan menolak untuk menjadi anak asuh dari pasangan ini dengan dalih tak mau merepotkan siapapun. Namun, dengan gigih kedua pasangan ini akhirnya dapat melunakkan hati Haechan. Dan, Haechan pindah ke rumah mewah orang tua asuhnya, dengan panggilan barunya pada pasangan ini yaitu Daddy dan Bubu.

Haechan selalu mendapatkan perhatian lebih di rumah mewah itu. Kedatangan Haechan membawa kebahagiaan bagi pasangan ini. Selain itu, kepribadian Haechan yang periang, polos, dengan wajah imut menjadikan kedua pasangan ini selalu memanjakan Haechan. Yah, walaupun sebenarnya kedua pasangan ini sudah mempunyai 2 anak yang mana semuanya ialah seorang dominan, dan lebih tua dari Haechan. Tapi sekali lagi, Jung Taeyong (Bubu) lebih menaruh perhatian lebih kepada Haechan, karena Bubu sendiri memang menyukai Haechan sejak Haechan kecil.

Bicara tentang keluarga Bubu dan Daddy Jae, pasangan ini memiliki 2 anak dominan. Si sulung bernama Mark Jung yang berumur 21 tahun yang berstatus sebagai mahasiswa salah satu universitas ternama di Korea. Dan si bungsu Jeno Jung yang berumur 19 tahun dan masih duduk di bangku SMA sama seperti Haechan. Mark dan adiknya Jeno memiliki kepribadian yang hampir mirip. Cuek, dingin, tak banyak bicara, tempramen merupakan kepribadian yang menggambarkan sosok si suluk Mark Jung. Tak jauh berbeda dengan sang kakak, Jeno Jung memiliki kepribadian yang sama dengan kakak namun dengan kadar kurang dari 100%, dalam artian Jeno masih memiliki empati dan hati nurani (hahaa).

Semenjak Haechan menginjakkan kakinya di rumah mewah Jung, Haechan belum pernah berinteraksi dengan si sulung Mark. Ia hanya pernah berinteraksi dengan Jeno yang membantunya membawa barang-barang bawaannya ke kamarnya. Dan Haechan cukup bersyukur karena Jeno dengan muka datar yang ia kira 'tidak akan peduli' akan kehadirannya ternyata malah memiliki inisiatif sendiri untuk membantunya ke kamar atas tanpa diminta Bubu dan Daddy. Berbeda dengan si sulung Mark dengan wajah datar yang hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sambil mendengungkan 'hm' saat Bubu dengan antusias mengenalkan Haechan saat makan malam bersama. Haechan rasanya ingin langsung kabur saja saat itu, sangat menakutkan pikirnya. Bubu menegur Mark karena sikapnya, dan langsung mendapatkan permintaan maaf dari Mark. Entahlah, Haechan rasanya sangat takut dengan sosok Mark. Ia bahkan tak berani menatap Mark lebih dari 3 detik karena aura Mark yang sangat errrr... Yahh sekali lagi 'menakutkan' bagi Haechan. Entah bagaimana hari-hari Haechan akan berjalan kedepannya, ia bahkan sudah mengalami overthinking saat belum genap sehari menginjakkan kakinya di kediaman Jung. Namun, ia bersyukur karena ada Bubu dan Daddy yang selalu memberikan semangat serta perhatian lebih padanya. Meskipun ia sempat merasa tak enak hati dengan kakak-beradik Jung itu. Yah mari kita lihat saja bagaimana kehidupan Haechan kedepannya...

OurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang