Matanya tak bisa terpejam
Detik demi detik
Menit demi menit
Dan jam demi jam
Pikirannya terus tertuju pada Alex
Bagaimana keadaannya?
Apa baik-baik saja?
Apa keputusannya itu sudah benar?
Mengingat kemarin membuatnya ragu
Yap sudah 4 hari sejak kejadian itu dan selama itulah ia sama sekali tak bisa tidurIa benar-benar merasa bersalah
Tangannya terkepal kuat
Sepertinya besok ia akan melihat bagaimana keadaan Alex
Dengan sembunyi tentunya
Tapi masalah... Apa urusannya?!
Bahkan mereka baru bertemu sangat cepat, belum ada setengah hari
Tapi.....
"Hah... Apa yang gua lakuin sebenarnya?" Gumamnya pelan sambil memijat pangkal hidungnya
Oke keputusannya sudah bulat
"Sekarang bagaimana?" Axel mendongak menatap bangunan
Ia mulai menyelusuri bangunan itu hingga ia melihat sebuah pohon yang dekat dengan jendela
Matanya menelisik hingga melihat Alex yang sedang menunduk dengan tubuh yang bergetar tapi bukan itu yang membuatnya kaget
Tubuh Alex tubuh dengan luka lebam
Axel menggertakkan gigi menahan amarah, tangannya terkepal
Tok tok tok tok tok
Axel mencoba membuka jendela ternyata tak terkunci, ia langsung membukanya dan masuk
"Alex" panggilnya pelan
Alex mendongak dan menangis, berlari menuju ke Axel sementara Axel berlutut dan melentangkan kedua tangan
"Hiks huaa hua hikss hiks Axel Axel hiks Axel hikk"
Axel tersenyum sambil mengelus kepala dan punggung kecil itu "Shuut tenanglah kalo tidak ingin ketahuan. Aku akan menyelamatkanmu"
Lihatlah keadaan Alex sekarang
Lebih kurus daripada kemarin, dan banyak luka memar di sekujur tubuhnya
"Hiks hikk Axel hikss Axel" Axel menggendong Alex sambil memiringkan kepala, membiarkan Alex leluasa mendusel di ceruknya
"Kita pergi" Axel memanjat dipohon sambil menggendong Alex
Setelah itu ia langsung lompat dan turun dari pohon dengan ketinggian 7-8 meter
Itu mudah untuk Axel mengingat ia itu sering berolahraga di gym
Setelah itu ia langsung berlari meninggalkan kediaman Alex
Axel menghentikan sebuah taksi "Pergi ke rumah sakit terdekat"
Sang sopir mengangguk dan menjalankan mobilnya, sementara itu Axel nampak terus mengelus kepala dan punggung anak kecil didekapannya sambil terus memberikan kata-kata penenang karena Alex masih terus menangis sambil menyebut namanya
"Shut tenanglah, sekarang Alex aman... Alex sekarang bersamaku"
Alex berusaha menghentikan tangisannya walau masih sesenggukan
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDISH BOY (Ketergantungan)
RomantizmAlex adalah orang yang cengeng dan manja, tapi disatu sisi juga mengerikan Rupanya yang tampan dan disatu sisi cantik itu membuat orang-orang susah untuk melupakan wajahnya Orang-orang mengenalnya sebagai orang yang dingin dan kejam Tapi lain ceri...