Detak Jantung Berirama

1.2K 168 69
                                        

"Aku akan langsung membawa mu ke kamar dan mengikat mu di ranjang."

Yang lebih kecil menaikkan kedua alisnya, berikan tatapan remeh dengan bibir tersenyum miring. Sunghoon pikir dirinya akan langsung salah tingkah dan takut jika diberi pancingan seperti itu?

Bertahun-tahun hidup di alam bebas membuat Sunoo mengerti bagaimana kehidupan liar yang sesungguhnya.

"Kau pikir aku akan takut, hm?"

Wajah manis yang awalnya mendongak jauh dari wajah Sunghoon kini mulai maju perlahan, dekati pahatan tampan sempurna yang hanya diam tak mampu berkutik. Dua pasang mata mereka saling terkunci, entah siapa yang lebih dulu tenggelam dan terseret jauh dalam dangkalnya tatapan penuh tanding. Tidak ada yang mau mengalah atau turunkan pandangan.

Sunoo yang sedaritadi masih betah berikan senyum miring pun mulai bosan dengan posisi mereka yang seperti itu. Langsung saja ia gerakan kakinya maju agar bisa semakin dekat dengan Sunghoon. Ia lakukan tanpa alihkan pandangan nya sedikitpun, tak ingin juga mengganggu keasyikan Sunghoon tatap netra coklat terangnya yang indah.

Bahkan ketika tubuh keduanya hanya bersisa sangat sedikit jarak, Sunghoon seperti enggan kembalikan fokusnya ke dunia kesadaran yang seharusnya. Entah apa yang tengah ia selami dan cari di dalam netra Sunoo, rasanya seperti terhipnotis. Jiwa mu seolah mati, hanya tersisa raga yang kaku tak mampu berpindah. Seolah membiarkan Sunoo lakukan apapun yang dia inginkan.

Pun ketika tangan kiri Sunoo mulai naik perlahan, usap sisi perut Sunghoon lalu menjalar ke pinggang dan punggung nya, Ksatria berpedang itu tetap tak berkutik, tak sekalipun uraikan protes. Sampai Sunoo remat punggung itu pelan, seharusnya Sunghoon bisa terkejut, nyatanya tidak.

Sunoo puas, bibirnya lantas keluarkan kekehan manis. Kedua mata nya pun juga masih setia ikuti seberapa lama Sunghoon mampu menatap nya.

"Dimana fokus mu, Sunghoon? Lihatlah, aku sudah lancang memelukmu hingga tubuh kita tak lagi berjarak."

Pandangan Sunghoon tidaklah kosong, tidak juga terlihat melamun. Tetapi dirinya memang seperti sedang tidak berada di tempat nya. Entah terbawa sampai kemana dia.

"Aneh sekali kalau hanya aku yang memeluk mu. Peluk aku juga, itu akan terasa nyaman, kan?"

Ikuti perintah Sunoo, tanpa sadar kedua tangan Sunghoon bergerak melingkari pinggang rampung milik lawan bicaranya. Tubuhnya seolah bergerak dengan sendirinya berikan afeksi berupa usapan di punggung yang lebih kecil. Kedua tubuh yang tadi nya sudah menempel kini seolah terikat tak mampu bergerak ke kanan atau kiri untuk temukan ruang.

Sunoo tersenyum manis. Dirinya senang.

Tangan kanan Sunoo yang menganggur akhirnya terangkat. Arahkan tangan nya untuk menyentuh wajah tampan milik Sunghoon. Begitu menawan. Jari jemari nya belai lembut sisi wajah yang lebih tinggi, kemudian menekuk hingga hanya buku-buku jari nya yang mampu berikan sentuhan.

Jari Sunoo terus bergerak hingga hati nya berkeinginan menyentuh satu titik hitam cantik di hidung dekat mata Sunghoon. Salah satu daya tarik lelaki itu.

"Dirimu begitu tampan, bukankah akan sangat cocok dengan diriku yang kau anggap begitu cantik dan indah sampai-sampai entah hilang kemana kesadaran mu saat ini Sunghoon."

Berhenti berputar-putar menyentuh berbagai tempat di wajah Sunghoon, tangan Sunoo menangkup salah satu sisi wajah nya. Ibu jari itu pun mulai bergerak ringan, bertujuan ingin kembalikan kesadaran Sunghoon sebelum laki-laki akan tenggelam semakin dalam.

Kaki Sunoo sedikit berjinjit, semakin mendekat, ia pun meniup sekali wajah Sunghoon. Angin sejuk yang menerpa wajah nya membuat konsentrasi Sunghoon perlahan kembali. Kedua matanya pun sudah mulai berkedip beberapa kali. Jadi sebelum Sunghoon benar-benar sadar, Sunoo sempatkan untuk beri kecupan kecil di dagu si Ksatria kemudian bergerak menjauh hingga pelukan mereka terlepas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heaven Of White || Sunsun (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang