"Lapar..."
Laki-laki muda dengan rambut merah muda itu terduduk lemas di atas batu besar dengan satu tangan nya yang memegangi perut rata nya. Jika di dengar dengan jelas, perut itu mengeluarkan bunyi kelaparan.
"Astaga Tuhan, Sunoo lapar."
Kepala nya ia tolehkan ke kanan dan ke kiri. Saat ini dirinya tengah berada di daerah perbatasan antara daerah Kerajaan Sworl dengan Kerajaan Krovs. Tetapi, entah kenapa suasana disini justru sepi. Tidak ada satupun warga berjalan melewati jalan ini.
Sunoo mengerucutkan bibirnya, alis di atas mata nya itu menyatu karena merasa bingung. Niatnya, saat ada salah satu warga melewati tempat itu, ia akan meminta bantuan untuk menunjukkan dimana kebun buah tanpa pemilik yang terdekat agar dirinya bisa makan. Namun sialnya, bahkan sudah lama Sunoo menunggu, tidak ada satupun tanda-tanda kehidupan akan lewat.
Sunoo tidak sabaran. Ia berdiri dan mulai berjalan ke arah Selatan. Mengandalkan insting nya saja. Selain lapar, tenggorokan nya juga kering. Sudah kelaparan, ditambah kehausan juga.
Beberapa saat Sunoo berjalan, dari tempat nya berdiri ia mendengar aliran air yang cukup deras. Wajah yang tadi nya lesu kini berubah berseri.
"Ah! Sungai~"
Terkekeh senang, Sunoo langsung berlari ke asal suara aliran air tersebut. Tenggorokan nya semakin tidak sabar ingin mencicipi betapa segar nya air itu.
Dan benar saja. Air bening di hadapan Sunoo saat ini sangat lah menggoda. Air nya begitu bening. Melihat godaan di hadapan nya, mata Sunoo berubah menjadi berwarna biru langit. Ciri khas nya sejak kecil jika hati nya merasa kesenangan.
Tanpa berlama-lama, Sunoo langsung turun dan masuk ke dalam sungai yang tinggi air itu tidak sampai betis kaki nya.
"Segar nya!"
Sunoo membungkuk kemudian mulai menyatukan kedua tangan nya untuk mengambil air yang akan ia minum. Begitu air sudah berada di kedua telapak tangan nya, dengan segera ia minum. Selama beberapa saat ia terpaku, merasa bahwa sungai ini sudah diberkati hingga rasa air nya menjadi sangat manis. Bahkan lebih manis dari buah semangka yang ia makan minggu lalu.
Sunoo masih sangat menikmati waktu nya menghilangkan dahaga, tetapi kegiatan itu harus terhenti ketika ia mendengar suara ranting pohon yang di injak dari arah belakang nya. Suara nya tidak begitu dekat, masih jauh di belakang. Tetapi hal itu cukup membuat Sunoo merasa terancam.
"Ho ho ho, lihat siapa laki-laki manis yang sedang mandi di sungai yang tenang ini, hm?"
Mendengar suara berat yang mulai mendekat itu membuat Sunoo semakin menegang, bahkan warna mata nya ikut berubah menjadi merah.
Sunoo menegakkan tubuh nya dan berbalik. Bukan hanya satu orang, ada tiga orang laki-laki berbadan besar berdiri di pinggir sungai.
"Wah wah! Lihat wajah nya itu kawan. Sangat menawan ternyata." Lelaki dengan bekas luka jahit di wajah nya tertawa setelah mengucapkan kalimat itu.
"Hey kau benar! Sayang jika orang semenawan diri mu tidak memanfaatkan fungsi tubuh mu dengan baik." Ucap lelaki yang memiliki kumis di atas mulut nya.
Sunoo mengernyitkan dahi nya. Ia mengerti maksud dari ucapan laki-laki tadi. Tetapi yang ditangkap oleh mata orang-orang tadi adalah kepolosan Sunoo yang sedang bingung dengan ucapan mereka.
"Maksud dari teman ku ini adalah lebih baik kau ikutlah dengan kami. Kau pengembara liar bukan? Kalau kau ikut dengan kami, kau akan merasa puas. Kau tidak perlu capek-capek berjalan dari satu daerah ke daerah yang lain. Cukup ikuti kami maka hidup mu akan terjamin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven Of White || Sunsun (Revisi)
Fiksi PenggemarGenre : Action, Adventure, Romance, Fluff, Slice of Life, Fantasy, Royal. . . Selama 12 tahun Sunghoon berpetualang menjelajahi daerah Timur hingga ke Barat untuk sampai ke sebuah Kerajaan dan memenuhi tujuan yang selama ini ia buat. Di tengah perja...