CH 07 || FAMILY (SOL-THORN)

1.2K 64 2
                                    

↚❈◈◊◈❈↣

Disclaimer :
Boboiboy & kawan-kawan adalah milik Monsta

↚❈◈◊◈❈↣

Caution :
Cerita ini mengandung unsur gender switch
Hargai penulis dengan tidak menghujat
Mohon memberikan kritik dan saran yang membangun
Nggak suka mending minggat okhey...

↚❈◈◊◈❈↣

High School
Chapter 07 - Family (Sol-Thorn)

↚❈◈◊◈❈↣

"Eh?".

"Ayah sama bunda nggak maksa ko. Cuman yah... kita harap kalian mau nerima" ujar nyonya Luna membuat Taufan dan Halilintar saling menatap.

"U-umm... aku... aku...".

"Om, aku pinjam Taufan-nya bentar yah. Kita ngomong dulu bentaran" keempat orangtua itu seketika mengangguk, sementara Halilintar membawa Taufan pergi.

Di area depan kedai itu memang ada taman, jadi keempat orangtua itu masih bisa mengawasi anak mereka.

"Menurut kalian... mereka akan menerimanya?" tanya nyonya Luna membuat nyonya Windy menghela nafas.

"Entahlah... ku harap mereka mau".

Di posisi Taufan dan Halilintar...

Keduanya sejak tadi diam begitu mereka berduduk di kursi taman itu. Taufan sesekali melirik Halilintar. Sementara si pemuda sibuk dengan pemikirannya.

"Menurut kakak... kita harus bagaimana?" Halilintar tersentak. Pemuda itu menoleh dengan helaan nafasnya.

"Aku... tidak tau" Taufan menatap Halilintar yang terlihat gusar. Dengan ragu gadis itu menggenggam tangan Halilintar membuat pemuda itu menoleh. Permata ruby-nya menatap nanar pada permata sapphire itu.

"K-kalau kakak tidak mau... aku tidak apa-apa ko. Lagipula orangtua kita ti-".

"Bukan aku Taufan, tapi kau" gadis itu terdiam saat Halilintar menyelanya. "Jujur saja... a-aku... aku sudah lama menyukai mu" Taufan terdiam. "Dari awal kau masuk sekolah-" Halilintar menggeleng. "Kau dengar sendiri bukan? Dari kecil aku sudah menyukai mu" Taufan menundukkan kepalanya. Menyembunyikan rona merah yang menghiasi wajah rupawan si gadis.

Halilintar balas menggenggam jemari Taufan dengan lembut.

"Taufan... aku tidak ingin egois. Aku... aku tau kau menyukai Gempa" si gadis tersentak dan menatap tak percaya pada si pemuda. Halilintar tersenyum lembut. "Aku memang menyukai mu... aku berharap memiliki hubungan yang lebih dengan mu. Tapi... aku juga tidak akan terima jika kau menerima perjodohan ini dengan terpaksa, dan menjadikan aku pelarian mu".

Taufan menghela nafasnya.

"Kakak serius?" pemuda itu menatap tanya pada si gadis. "K-kakak serius memiliki perasaan seperti itu padaku?" Halilintar mengangguk yakin.

Taufan kembali menghela nafasnya.

"K-kalau aku minta tolong pada kakak untuk membuat ku move on dari kak Gempa, apa kakak mau menerimanya?" Halilintar menatap Taufan dengan tatapan terkejutnya.

"Taufan kau serius?" gadis itu lagi-lagi menghela nafas.

"Y-yah... mau bagaimana lagikan? Lagipula kak Gempa sudah punya kak Yaya. Lalu... laki-laki di depan ku ini terus mendobrak paksa tempat spesial yang ku simpan untuk kak Gempa. Perlahan-lahan orang ini mengusir kak Gempa secara paksa. Kalau sampai akhirnya aku menyukainya, siapa yang akan bertanggung jawab?".

HIGH SCHOOL || HALITAU [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang