CH 09 || ENGAGEMENT ISSUE

1K 54 4
                                    

↚❈◈◊◈❈↣

Disclaimer :
Boboiboy & kawan-kawan adalah milik Monsta

↚❈◈◊◈❈↣

Caution :
Cerita ini mengandung unsur gender switch
Hargai penulis dengan tidak menghujat
Mohon memberikan kritik dan saran yang membangun
Nggak suka mending minggat okhey...

↚❈◈◊◈❈↣

High School
Chapter 09 - Engagement Issue

↚❈◈◊◈❈↣

"Haah...".

Bosan.

Satu kata bermakna perasaan yang tengah di rasakan oleh seseorang.

Permata ruby itu menatap malas lampu-lampu gantung yang menghiasi ruang tamu mansion megah keluarganya.

"Kenapa pundung? Seminggu lagi hari tunangan kau sama Taufan loh" pemuda itu menoleh dan mendapati sang bunda yang berjalan ke arahnya dengan sekotak berisi potongan buah segar di sana. Bundanya ini memang pecinta... ah tidak. Maniak buah. Soalnya buah apapun dihajar habis oleh wanita itu. Tidak peduli seaneh apapun rasanya.

"Bosan bun" wanita itu melirik ke arah putranya sejenak. Ia menghela nafas dan menatap malas pemuda yang amat disayanginya itu.

"Salah siapa coba? Udah di larang jangan ikut olah raga berat dulu, malah batu dan lihat akhirnya. Syukur bunda nggak laporin Taufan loh. Bakal ngambek dia kalau sampai dia tau" Halilintar memberengut.

"Ya janganlah bunda. Kalau dia sampai mogok bicara ke Hali bisa berabe" nyonya Luna merotasikan maniknya.

"Dulu aja ogah-ogahan dijodohin sama anak manis tante Windy. Sekalinya dijodohin langsung bucin" Halilintar menghela nafasnya.

"Percaya nggak bun kalau aku bilang Taufan itu gebetan aku?" wanita itu terdiam dan menatap tak percaya pada putranya.

"Hal... jangan bilang kalau..." Halilintar mengangguk sekali.

"Benar. Taufan itu gebetan ku yang ku bilang suka sama Gemgem" nyonya Luna menghela nafasnya.

"Yah... ko bisa sih produk kak Guntur kalah saing sama produknya Amato" Halilintar menatap datar sang bunda. Pemuda itu kadang suka kaget kalau bundanya mulai mengatakan hal-hal absurd.

"Bund... ngomong apa sih?" wanita itu menyengir.

"Soal itu nggak usah kamu pikirin. Yang perlu kamu pikir itu... gimana caranya bikin Fannie kesayangan bunda bisa jatuh cinta seratus persen sama kamu" Halilintar menghela nafasnya.

"Hali juga lagi usaha bund" wanita itu menggelengkan kepalanya.

'Ting... tong...'.

Ibu dan anak itu menoleh ke arah pintu utama mansion keluarga mereka.

"Bi Ratna... bukain pintu dong!" seru nyonya Luna yang enggan meninggalkan tempat duduknya. Ibu dan anak itu sudah terlampau malas barang sekedar untuk pergi membukakan pintu untuk tamu mereka. Akhirnya sang kepala pelayan yang turun tangan.

"Siapa yang bertamu siang bolong gini? Kurang kerajaan kali yah?" celetuk nyonya Luna dengan sewotnya. Halilintar pun tak berbeda jauh dengan sang bunda.

"Silahkan masuk non, nyonya besar sama tuan muda ada di dalam" keduanya menoleh ke asal suara.

"Heheh... makasih bi Ratna" wanita paruh baya itu tersenyum ramah. Cukup senang dengan kepribadian Taufan yang tidak kalah ramah. Tidak sombong pula, beda seperti anak-anak dari kolega kerja tuan dan nyonya besarnya. Pantas tuan dan nyonya besarnya ngebet menjodohkan putra tunggal mereka dengan gadis manis ini.

HIGH SCHOOL || HALITAU [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang