CH 08 || ABOUT ME (BLICE)

1.2K 60 2
                                    

↚❈◈◊◈❈↣

Disclaimer :
Boboiboy & kawan-kawan adalah milik Monsta

↚❈◈◊◈❈↣

Caution :
Cerita ini mengandung unsur gender switch
Hargai penulis dengan tidak menghujat
Mohon memberikan kritik dan saran yang membangun
Nggak suka mending minggat okhey...

↚❈◈◊◈❈↣

High School
Chapter 08 - About Me (BlIce)

↚❈◈◊◈❈↣

"Thorn yatim-piatu?" tanya nyonya Windy dengan raut tidak percayanya.

Blaze menghela nafas lalu menarik Ice untuk berduduk di sisi kosong sofa bangsal rawat Thorn.

"Sebenarnya Thorn minta aku sama Fannie untuk rahasiain ini. Tapi kalau ceritanya gini... mau gimana lagi".

"Tunggu bentar... ko bisanya kamu sama Fannie rahasiain ini dari tante" Blaze menghela nafas beratnya.

"Itu dia tante. Emang nggak ada yang tau soal ini selain aku sama Taufan. Thorn nggak nyembunyiin semua ini karena dia nggak suka dikasihani".

"Ya tapikan nggak gitu juga" tutur Solar yang sebenarnya tidak terima Thorn menyembunyikan banyak hal tentangnya. Pemuda itu jelas merasa kecewa karena belum bisa mendapatkan kepercayaan Thorn.

"Sebenarnya... aku sama Taufan pun nggak tau banyak sih. Yang kami tau hanya... orangtuanya meninggal karena di bunuh. Beruntung pembantunya berhasil nyelamatin dia dan nitip Thorn di panti asuhan" Blaze menatap nanar sahabat malangnya itu. "Dari umur lima tahun dia tinggal di panti asuhan dan baru keluar setelah dapat beasiswa sekolah di sekolah kita juga dia yang dapat pekerjaan di caffee yang nggak jauh dari rumahnya".

Baik Solar maupun nyonya Windy, keduanya menatap prihatin pada Thorn. Beda dengan Ice yang kini menatap Thorn dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Lalu... rumah yang ditinggali Thorn?" Blaze tersenyum kecut.

"Aku dan Taufan yang mencarikannya. Sebelum ini dia tinggal di kost-kostan sederhana. Tapi... kau sendiri tau seperti apa Thorn bukan? Dia terlalu polos juga terlalu baik. Tetangga kost-nya banyak yang memanfaatkannya".

Blaze menghela nafas sejenak.

"Aku dan Taufan cukup prihatin dengan keadaannya. Itu sebabnya kami kerja sampingan untuk bayar sewa awal rumah itu. Yah... emang sederhana. Tapi masih layak buat ditinggali. Ditambah Thorn sama Taufan kan jago ngedekor... rumahnya cantik sekarang".

Mereka diam. Netra sewarna api milik Blaze menatap ke arah Solar yang kelihatan murung. Pemuda itu menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa.

"Kau mungkin bertanya-tanya Sol. Kenapa Thorn nggak mau ceritain semua ini ke kamu padahal kalian dekat sekarang. Di sisi dia nggak mau ngerepotin orang lain lagi, Thorn hanya minder... dia tau diri kalau orang dari kalangan rendah nggak pantes dekat sama orang dari kalangan atas macam kau".

Ekspresi Solar mengeras.

"Ya terus kenapa? Aku terima dia apa adanya kok. Orangtua ku juga nggak suka banding-bandingin kasta".

"Kamu lupa sama pandangan orang di sekitarnya? Lupa sama ucapan ku dan Taufan waktu itu? Belajar jadi kejadian bang Hali sama Taufan" Solar mencebik.

"Terus mau kau gimana? Kau mau aku buang jauh-jauh perasaan aku ke Thorn. Aku udah lama suka sama dia" Blaze menghela nafasnya.

HIGH SCHOOL || HALITAU [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang