CH 10 || SOLVED [END] ✔

1.4K 75 12
                                    

↚❈◈◊◈❈↣

Disclaimer :
Boboiboy & kawan-kawan adalah milik Monsta

↚❈◈◊◈❈↣

Caution :
Cerita ini mengandung unsur gender switch
Hargai penulis dengan tidak menghujat
Mohon memberikan kritik dan saran yang membangun
Nggak suka mending minggat okhey...

↚❈◈◊◈❈↣

High School
Chapter 10 - Solved [END]

↚❈◈◊◈❈↣

"Akhir-akhir keluarga Thunderstorm banyak sekali di beritakan di berbagai media. Semua itu tidak lepas dari kabar pertunangan putra tunggal keluarga Thunderstorm yakni, Halilintar Thunderstorm dengan putri tunggal keluarga Cyclone. Hal ini jelas wajar karena menjodohkan anak dengan anak dari rekan kerja sudah menjadi hal lumrah bagi keluarga konglomerat-"

"Tapi... baru-baru ini kita kembali digemparkan dengan berita bahwa Halilintar berciuman dengan salah satu teman sekolahnya. Apakah Halilintar tidak sepenuhnya menerima perjodohan ini dan sudah memiliki kekasih di luar sana? Bagaimana pendapat tuan dan nyonya Cyclone mengenai berita ini?".

"Calon menantuku mencium putri ku. Kalian pikir dia akan sembarang mencium perempuan seperti itu?".

"Dan lagi... ku mohon untuk siapapun yang sudah berani menyebarkan foto putri dan calon menantuku, jangan ganggu privasi mereka atau ku habisi kalian".

"Putraku berciuman dengan teman sekolahnya? Eh? Apa yang salah? Dia berciuman dengan tunangannya sendiri. Calon menantu ku satu sekolah dengan putra ku".

"A-ah... benarkah begitu?".

"Haah... kenapa kalian sewot sekali mengusik ketenangan keluarga oranglain. Halilintar dan tunangannya itu urusan kami. Lebih baik kalian beritakan hal yang lebih bermanfaat. Buang-buang waktu".

"Dasar... aneh. Kakak... memang salah yah kalau anak kita ciuman dengan calon menantu kita?".

"Salah Luna, mereka belum menikah".

"Ehhh... benar juga".

'PLETAK'.

"Shhh..." satu jitakan kuat diterima Halilintar dari calon ayah mertuanya.

"Dah berani cium sembarangan anak papa?" Halilintar menunduk dengan wajah datarnya.

"Nggak tahan pa, anak papa gemesin" mereka menghela nafas mendengar jawaban Halilintar. Efek bucinnya benar-benar mengkhawatirkan.

"Untuk yang satu ini papa maafin. Lain kali jangan ulang lagi yah. Kalian belum sah. Tunggu nanti kalian nikah. Kalian mau berhubungan lewat batas sampai Taufan hamil pun nggak bakal papa larang. Papa malah senang kalau gitu".

"Astaghfirullah kak Awan... bicaranya difilter dong" protes nyonya Windy.

"Ihh... tapi aku setuju loh Wind. Benerkan kak Gun?" tuan Guntur dan nyonya Windy hanya bisa menghela nafas pasrah.

"Iyain aja... biar seneng istri bayi ku satu ini" nyonya Luna tersenyum sumringah.

"Lah bener kan? Salah satu pelengkap pernikahan itu anak?" nyonya Windy menatap tajam sang suami yang kini menampilkan cengirannya.

"Bicara soal itunya nanti papa... bunda... kalau kak Hali sampai kebablasan itu jadi salah kalian loh" celetuk Taufan membuat ayahnya juga ibunda Halilintar terdiam. Sementara Halilintar terkekeh mendengar ucapan tunangannya itu.

HIGH SCHOOL || HALITAU [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang