TIRED - END

1K 59 23
                                    

Tay langsung menyusul Papah yang menggendong New ke mobil.

"Newwwww" Tay menuruni anak tangga dengan sangat cepat sampai kakinya keseleo namun hal itu tidak ia rasakan sama sekali karena rasa khawatir Tay lebih besar ketimbang rasa sakit di kakinya.

Setelah Tay masuk mobil di bangku belakang dan mengangkat sedikit kepala New agar kepalanya ada di paha Tay.

Papah pun dengan segera menancapkan gas mobilnya menuju rumah sakit.

Selama perjalanan kerumah sakit Tay terus berdoa pada Tuhan agar New tidak terjadi apa-apa. "New bangun sayang, maaf aku lama ninggalin kamu ya? Please buka mata kamu"

Tay terus berucap seperti itu sampai dimana mereka sudah di rumah sakit dan New di bantu oleh para suster masuk ke ruang IGD.

"Sus, dokternya mana?" Tanya Mamah yang sedari tadi sudah menangis.

"Malam Bu, pak" Ucap Sang dokter.

Tay langsung menghampiri dokter itu yang merupakan tantenya. "Tan, tolong new Tan, tolong. Tay mohon"

"Tenang ya Tay, Tante periksa New dulu, kalian tenang disini ya, new pasti baik-baik aja"

Dokter yang merupakan Tante Tay itu pun memeriksa New cukup lama karena harus memeriksa tusukan jarum infusan yang dari rumah, nadi New, napas New, mata New dan semuanya.

Tante pun keluar dari ruang IGD setelah memeriksa New hampir 30 menit. "Gimana dok/gimana Tan?" Tanya Mamah, Papah dan Tay secara bersamaan.

"Mmm, new tadi step ya?"

"Iya saya liat dia udah step tadi di kamar dok, setelah step itu biasanya New bakal kembali normal tapi malah sesek napas dan tiba-tiba tidur gitu aja dok" penjelasan Papa.

Dokter mengangguk. "New, sepertinya sudah di tahap akhir"

"Maksud Tante gimana? New masih sehat Tan!!"

"Tay, penyakit seperti New itu sulit ki-"

Tay menutup telinganya. "Gak, gak Tay gak mau denger apapun!"

Tay pergi meninggalkan koridor IGD dan berjalan tak tau arah.

"Sudah dok, Tay akan baik-baik aja" ucap Papah.

"Gak mungkin baik-baik aja pak, karena saya tantenya saya yang tau Tay seperti apa, baru kali ini dia punya semangat hidup, baru kali ini dia bisa semangat dan yang paling terpenting dia dapat kasih sayang dari new yang selama ini kasih sayang gak pernah dia dapet" dokter menghela napasnya sebentar. "New kalau sudah stabil detak jantungnya akan saya pindahkan ke kamar rawat ya pak, Bu, saya permisi"

"Sama-sama dok"

Setelah itu dokter meninggalkan Papah dan Mamah New di koridor IGD. Sang Tante mencari keponakan tersayang sampai di mana ia menemukan Tay di taman belakang rumah sakit.

"Tay" panggil Tante ketika menemukan ponakannya di taman rumah sakit.

"Eh Tante" Tay menghapus air matanya.

"Nangis aja Tay, gapapa kok. Kan Tante udah sering liat kamu nangis pas masih kecil"

"Tay gak bisa nunjukin air mata Tay ke orang-orang karena mereka akan nganggep tay lemah"

"Tay, air mata itu di ciptakan untuk meluapkan segala emosi, mau kamu mencoba sekuat apapun menahan tangis akan tetap terlihat bagi orang yang memahami kamu, nangis itu bukan tanda lemah tapi nangis itu tandanya kuat, kuat karena kamu mau jujur sama isi hati kamu Tay"

Mata Tay mulai berkaca-kaca lagi dan Tante pun reflek memeluk Tay. "Keluarin aja nak, gapapa, ada Tante disini temenin kamu"

"Tan, Tay gak kuat kalau semisal New diambil dari Tuhan. Tante tau Tay punya semangat hidup lagi karena New, Tay ngerasa di sayang karena New kalau Tuhan ambil apalagi yang harus Tay perjuangin Tan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CATATAN NEW TENTANG TAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang