CHAPTER 1

1.7K 170 30
                                    


"PEWARIS TAHTA"


Jimin dengan kedua tangan berada dipinggang berdecak kesal melihat tingkah laku adik boss nya yang sedang berguling diatas kasur sembari menangis. Tak jauh dari tempatnya berdiri, 4 orang pelayan dengan seragam berwarna biru berdiri disamping setiap sisi ranjang untuk berjaga-jaga jika adik dari boss mereka terjatuh.

"tuan muda seokjin, please berhenti menangis dan katakan apa yang membuatmu menangis Jin?" jimin berusaha sekuat tenaga untuk bersabar,

"huwaaaa...Jinnie benci sekolah! Huwaaaa Jinnie mau hyung! Panggil hyung sekarang! Hyuuunnnnngg!" jimin dan pelayan lainnya menutup telinga.

"kau tau saat ini hyung mu masih dikantor, hyung mu masih sib-"

"BUGH!"

"aww..aww fuck! Apa..ini?"

"tuan jimin bibir anda berdarah!" mendengar ucapan pelayan tersebut jimin langsung berlari untuk bercermin dan benar saja ketika berada didepan cermin ekspresi jimin langsung berubah dan mulai meluapkan kekesalannya dengan meninju udara.

"augghh! Anak ini benar-benar nakal! Aughh ya Tuhan, berikan aku kesabaran!" jimin memegang bagian bawah bibirnya yang tertendang oleh seokjin saat ia berusaha membuat seokjin berhenti menangis.

"Jimin! I want my hyung! My hyung! Huwaaaa....hyuuungggg" seokjin kembali berguling sembari mulai melempar seluruh koleksi boneka langka miliknya.

"ugh! Jika bukan karena nyawaku dalam bahaya, aku akan berhenti dari pekerjaan ini!" bisik jimin dengan kesal.

Mengambil ponsel miliknya jimin mulai menekan nomor ponsel dengan nama Namjoon,

"ha-" belum sempat namjoon mengatakan halo jimin sudah mengubah panggilannya menjadi panggilan video, namjoon yang heran segera menerima panggilan video jimin yang langsung memperlihatkan seokjin tengah berguling kekanan dan kekiri diatas tempat tidurnya.

"I want hyung! Hyuunggg...huwaaaa" mendengar jeritan seokjin dengan cepat namjoon menurukan volume ponselnya.

"ehem! Permisi boss.." namjoon berdiri disamping bossnya yang sedang meeting lalu memperlihatkan layar ponselnya,

"hah!" keluhan keluar dari mulut seorang pria yang langsung berdiri dari kursinya,

"meeting ditunda"

"ta..tap..tapi Mr.Jeon meeting kali ini sangat penting-"

"jika kalian keberatan, kita bisa membatalka kerja sam-"

"no, no...tidak Mr.Jeon, kami akan menunggu..kami akan menunggu anda disini" beberapa perwakilan perusahaan yang akan bekerja sama dengan kantor hukum jungkook meminta maaf, karena jika jungkook memutus kerja sama mereka itu artinya mereka harus siap menerima kekalahan dipersidangan saat melawan pihak musuh.

"namjoon siapkan mobil"

"baik boss".



"tuan muda...apakah anda tidak lelah menangis seperti ini? Anda akan membuat kami dalam masalah, hyung anda pasti akan berpikir bahwa kami tidak becus dalam merawat anda. Katakan pada kami, kenapa anda menangis saat pulang sekolah tuan muda.." Jimin mencoba menghentikan seokjin untuk menggulingkan badannya, namun caranya tidak berhasil karena seokjin kembali mengamuk.

"huwaa....hyung! uhukk..uhukkk hyungg..uhukk!"

"shit! Dia sudah mulai batuk, Ya! Apa yang kalian lihat berikan Air minum padaku!" seorang pelayan berlari mengambil botol air minum berwarna pink dengan sedotan berwarna senada.

WRONG PLACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang