CHAPTER 22

1.4K 148 16
                                    


"PUTRAMU"



Seokjin tertawa geli ketika Jungkook menggelitik perutnya, berendam didalam bath up setelah melakukan sex adalah pengalaman indah dan mengesankan yang tak terlupakan bagi Seokjin.

"hyungie..sex sangat nikmat, aku menyukainya. Jika aku membayangkannya bulu ku berdiri, hyungie..aku penasaran kapan jadwal kita melakukannya lagi?" mata Seokjin membesar menunggu jawaban dari suaminya,

"kita boleh melakukannya kapanpun, dimanapun kita mau. Kecuali salah satu diantara kita sedang sakit maka tentu saja kita tidak bisa memaksakan pasangan kita untuk berhubungan sex"

"ohhh..kalau...sekarang Jinnie mau bagaimana?" Jungkook sedikit tersentak mengetahui keinginan suaminya,

"ka..kau serius? Kita barus saja melakukannamya?"

"hyungie tidak mau?"

"bukan tidak mau, tapi hyung juga harus tetap menjaga kesehatanmu. Besok kita akan kembali ke Seoul, hyung tidak mau sampai kau kelelahan" Jungkook mencoba memberikan pengertian.

"ohhh..aku mengerti, tapi setelah sampai di Seoul boleh melakukannya lagi?"

"boleh sayang, lets go. Kita sudah lama berendam" Jungkook menggosok punggung Seokjin untuk terakhir kalinya sebelum membilasnya dengan air bersih dan keluar dari kamar mandi.

.

.

Perjalanan menuju Seoul berjalan dengan lancar, setelah berkendara kurang lebih 1 jam Jungkook kini berada di jalanan kota Seoul. Menyaksikan begitu modernya kota yang dulu ia sendiri tak pernah berpikir akan dapat ia tinggali. Melihat kearah samping, Jungkook tersenyum melihat Seokjin yang sedang bermain dengan ponselnya.

"apa yang kau lihat sayang?"

"hihihi..baju baby, Jinnie mau memesan untuk Hobi. Boleh kan?" Seokjin memperlihatkan layar ponselnya pada Jungkook,

"tentu boleh, beli sebanyak yang kau mau"

"eemm, thank you hyungie. Jinnie juga tidak sabar membeli baju baby untuk baby Jinnie sendiri"

Jungkook hanya tersenyum tipis, ia masih ragu dengan keputusan yang ia ambil yaitu membuat Seokjin hamil sesegera mungkin. Bukan penyesalan, namun lebih perasaan dimana ia merasa bersalah karena harus melibatkan Seokjin dalam perebutan hak siapa yang lebih berhak merawat Seokjin diantara dirinya dan Taehyunf.

"hyungie~ lapar" Jungkook tersadar dari pikiran nya yang kini sedang bercelaru,

"apa yang ingin kau makan sayang?"

"eem..sejenis makanan yang digoreng, seperti ayam crispy goreng, cumi goreng, semua yang digoreng-goreng..hihihi"

"okay, kita pesan-"

"tapi Jinnie ingin makan direstoran hyung!" Seokjin menyilangkan kedua tangannya didada, menahan kesal.

"Jinnie bertahun-tahun berada didalam rumah hanya bersama Hobi. Pergi kekampus bersama Hobi, sedangkan Tae hyung akan pergi bekerja dari pagi sampai malam dan pulang dalam keadaan mabuk, tidak ada pergi ke restaurant atau ke tempat cantik lainnya. Sekarang, Jinnie pikir hyungie akan membawa-"

"I am sorry, hyung minta maaf karena tidak peka. Hyungie sorry hhmm. Kita makan direstoran, hyung minta maaf sayang" Jungkook mengecup punggung tangan Seokjin yang kini sudah berkaca-kaca akan menangis, ia sangat menyesal karena tidak bisa lebih peka dengan keadaan Seokjin yang pasti sangat tertekan saat hidup bersama Taehyung.

WRONG PLACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang