CHAPTER 7

1K 130 14
                                    


"GELANDANGAN"


Menahan amarah yang memuncak didalam dirinya Jungkook tetap bersujud dibawah kaki Yoongi yang tertawa layaknya maniak. Meletakkan kaki kanannya diatas bahu Jungkook, Yoongi dengan sengaja menekannya hingga bunyi tulang sendi antara lengan atas dan bahu terdengar.

"KREK!"

"Boss, Tuan besar Min..saya mohon lepaskan boss!" Namjoon berusaha sekuat tenaga menepis kaki Yoongi yang semakin menekan kuat bahu Jungkook yang sudah cedera.

"apakah kalian berdua sekarang ini sedang bermain drama dengan saling menyelamatkan satu sama lain? BANGUN! BANGUN JUNGKOOK!" Yoongi menarik leher Jungkook agar berdiri,

"dengarkan perintahku baik-baik! Aku sangat yakin saat ini si bangsat Taehyung bersama tim nya sedang mengumpulkan barang bukti untuk menjebloskanmu kedalam penjara, menyita perusahaanku dan memintaku untuk menyerahkan diri..

Jungkook..kau tau bagaimana aku bisa mendapatkan dan mengembangkan perusahaan itu bukan? Aku bahkan sampai membunuh kakekku. Hah! Jungkook..kau tau apa yang harus kau lakukan? Jangan kecewakan aku..karena jika kau mengecewakanku..aku takut tanganku ini akan mematahkan tulang leher Seok-"

"aku tidak akan mengecewakanmu Suga hyung, aku akan melakukan segala cara agar mereka menghentikan investigasi yang sedang mereka lakukan. Tinggalkan Seokjin sendiri..dia sedikitpun tidak mengerti dalam permasalahan yang aku timbulkan" Yoongi berjalan kearah meja kerja Jungkook dimana terdapat bingkai foto Seokjin yang sedang tertawa ketika bermain salju.

"Seokjin memang tidak tau dan tidak akan pernah tau bisnis kita Jungkook, tapi kau pasti sudah tau bahwa Seokjin adalah-"

"Hyungie..Hyungie....Jimin kenapa hyungie mengunci pintu kantornya, Hyungie ini Jinnie.." Jungkook segera berlari kearah pintu,

"tunggu sayang..Hyungie akan membuka pintunya" Jungkook merapihkan penampilannya, khawatir jika Seokjin mengetahui hal yang seharusnya tidak boleh ia ketahui.

"Hyungie..kenapa pintunya dikunci? Jinnie mau berterimakasih kepada samchoon" Seokjin menghampiri Yoongi yang duduk santai dikursi milik Jungkook,

"Samchon terimakasih hehee, lihat ini aku langsung memakai jam tangannya" memperlihatkan jam tangan pemberian Yoongi, Seokjin mencium pipi Yoongi sebelum akhirnya kembali kepada Jungkook.

"Hyungie angkat Jinnie.."

"tuan muda jangan-" Namjoon menahan Seokjin agar tidak meminta digendong, melihat bagaimana bahu Jungkook cidera Namjoon khawatir hal ini akan menambah cidera bahu boss nya semakin parah.

"kenapa jangan?" Seokjin kebingungan,

"its okay Namjoon, sayang kemari..Hyung gendong. Kau harus tidur siang. Bagaimana kunjunganmu kerumah hobi? Jimin..buatkan susu"

"Jiminie botol yang baru okay? Tadi aku kerumah Hobi, rumah Hobi sangat kecil dan gelap. Kamar Hobi sempit tapi Hobi punya eomma sedangkan Jinnie tidak punya eomma. Kenapa seperti itu hyung? Apakah perempuan yang dipanggil eomma tidak suka tinggal dirumah besar?".

Jungkook merebahkan Seokjin ditempat tidur, wajahnya meringis menahan sakit ketika ia harus menahan berat badan Seokjin.

"hyungie..jawab, kenapa tidak ada eomma dirumah ini? Eomma Hobi membuat telur gulung yang enak. Dia juga membuat salad, menyuapi Hobi makan juga hyung"

"boss..ini susu untuk tuan muda"

"hhmm, kau boleh keluar" masih belum menjawab pertanyaan adiknya, Jungkook memberikan botol susu kepada Seokjin yang langsung meminumnya sembari menunggu jawaban dari Jungkook.

WRONG PLACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang