CHAPTER 6

1K 120 22
                                    


"SUGA HYUNG"


Seokjin menggeliat, menarik selimut hingga kelehernya ketika udara diruangannya terasa dingin. Merengek agar suhu udaranya disesuaikan, Seokjin mulai berteriak ketika tidak ada seorang pun yang masuk kedalam kamarnya.

"Jimin! Aku kedinginan!" dengan sisa air mata yang masih membasahi pipinya Jimin berlari kekamar Seokjin.

"Jin..ada apa?"

"aku kedinginan, hyungie tidak mengatur suhunya dengan benar ugh!" mengambil remot AC Jimin menyesuaikan suhu pendingin.

"okay..sekarang sudah hangat, kau boleh tidur kembali. Masih ada waktu 30 menit"

"kau menangis? Pipimu basah.."

"aku tidak menangis" Seokjin duduk disamping Jimin yang duduk dibirai tempat tidurnya,

"kau menangis, hyungie memaharahimu? Aku menyuruh hyungie untuk marah kepadamu tapi aku hanya menyuruhnya untuk sedikit marah. Its okay Jimin..aku akan memarahi hyung!" Seokjin menyibak selimut dan langsung berlari menuju kamar Jungkook,

"Seokjin..No!" Jimin ikut berlari mengikuti Seokjin.

"Hyungie!" Seokjin berdecak pinggang didepan Jungkook yang baru melepas kemejanya,

"ya sayang, ada-"

"BUK!"

"Seokjin!" Jimin menarik tangan Seokjin yang memukul dada Jungkook berkali-kali,

"lepas Jimin! Kenapa hyungie memarahi Jimin sampai dia menangis? Aku hanya menyuruh hyung untuk sedikit marah! Bukan banyak!" Jungkook hanya menghela nafas kemudian menggenggam tangan adiknya,

"Hyung minta maaf, sekarang bagaimana jika Jinnie kembali tidur siang?"

"aku tidak mau.. Hyungie aku ingin berenang"

"okay, Jimin siapkan semua keperluan Seokjin"

"baik boss" melihat Jimin keluar dari kamar, Jungkook kembali fokus pada Seokjin yang masih cemberut.

"Jinnie..hyung sudah minta maaf bukan?"

"hhmm, Hyungie..aku ingin kerumah Hoseok. Aku ingin menjenguknya" jika mampu menolak Jungkok ingin mengatakan tidak..

"pergilah besok bersama Jimin, tapi ingat tidak bileh lebih dari 1 jam. Mengerti?"

"hehehe...mengerti hyungie, I love you"

"love you too sayang-".

.

.

.

Seokjin yang baru saja tiba dimeja makan untuk sarapan seketika khawatir melihat wajah Namjoon yang pucat. Sejak mengenal Namjoon baru pertama kali Seokjin melihat Namjoon dalam keadaan lemah dan menahan sakit.

"Namjoon kau sakit, hyungie..sepertinya Namjoon sakit. Namjoon harus ke dokter, apakah Jinnie harus memanggil dokter Cindy hyungie?"

Jungkook berhenti menguyah, melirik kearah Namjoon yang memang terlihat pucat.

"Seokjin NO!" Jungkook menghentikan tangan Seokjin yang akan menyentuh dahi Namjoon,

"why hyung? Jimin menempelkan telapak tangannya didahiku jika aku sakit"

"kau akan makan, kau ingin tanganmu kotor? Jimin..panggil dokter Cindy dan Namjoon kau tidak perlu kekantor"

"tapi boss-"

WRONG PLACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang