CHAPTER 21

1.5K 142 26
                                    


"MATERI-2"


Masih dalam keadaan telanjang,Jungkook membawa tubuh Seokjin kedalam kamar. Dengan sangat berhati-hati Jungkook berjalan menaiki anak tangga tanpa melepas bibirnya dari bibir Seokjin.

"tunggu disini hhmm" pesan Jungkook pada Seokjin sesaat setelah ia berhasil merebahkan tubuh suaminya diatas tempat tidur,

"kemana kau akan pergi hyungie?"

"hyung lupa membawa lotion dari kantong belanjaan kita tadi, hyung tidak ingin besok kau bangun dengan rasa sakit di bagian kemaluanmu karena lecet"

"ohh..membuat baby bisa mengakibatkan lecet, okay hyungie, Jinnie tunggu disini" Jungkook kecupan kecil sebelum keluar dari kamar.

Seokjin melihat sekeliling kamarnya yang hanya diterangi oleh lampu tidur, memberikan kesan redup dan romantis. Helaan nafas keluar dari mulutnya, saat mengingat betapa ia bersyukur karena dipertemukan kembali dengan pria yang sudah menjaga dan mengeluarkan dirinya dari kejamnya dunia sewaktu kecil.

"sayang...kau menangis? Kau merasa sakit?" Jungkook berbaring disamping Seokjin, khawatir ketika kembali ke kamar sudah melihat Seokjin dalam kondisi terisak.

"hyungie..Jinnie ingin mengatakan sesuatu selama ini aku tidak pernah mengatakannya"

"apa itu sayang?"

"terimakasih, terimakasih karena dulu hyung sudah memungutku. Jika tidak ada hyung mungkin Jinnie sudah tiada. Terimakasih hyungie, I love you sungguh"

"hyung tidak pernah memungutmu, tapi hyung memilihmu untuk menjadi seseorang yang akan menemani hyung sampai hyung meninggalkan dunia nanti"

"kau tidak boleh pergi sendiri hyung, aku akan ikut kemanapun kau pergi" Jungkook menatap mata indah Seokjin, dengan lembut Jungkook membelai wajah suaminya.

"terimakasih karena sudah kembali pada hyung. Kau adalah alasan hyung masih hidup didunia ini"

"hyungie..jika kita punya baby, apakah kau senang"

"tentu saja, terkadang hyung iri ketika melihat Namjoon bermain dengan Namin. Diusia hyung yang sudah 32 tahun hyung berpikir untuk memiliki baby agar menjadi penerus bisnis hyung"

"Jinnie akan memberikan Hyung baby, jangan khawatir. Sekarang mari kita membuat baby hyung" Jungkook hampir tertawa karena begitu mudahnya Seokjin mengatakan kalimat yang sebenarnya berbau keintiman namun dengan cara bicara Seokjin yang lugu membuat kalimat tersebut seperti anak kecil yang mengajak temannya bermain.

"kau yakin ingin melakukannya?"

"hyungie! Kau sudah menanyakan hal itu berkali-kali! Yes! Yes! Jinnie ingin membuat baby dengan hyungie! Jika hyung tidak mau aku akan melaporkannya pada dokter Valerie!"

"lalu apa yang akan dokter valerie lakukan?"

"mencarikan pria yang mau membuat bab- awh hyung!"

"jaga bicaramu!" Jungkook kini memerangkap Seokjin,

"hyungie-"

"jika ada orang yang membuatmu hamil, maka orang itu adalah hyung!"

"eemmhhh hyu..ngie~" Jungkook menjilat leher suaminya, memberikan kecupan didaun telinga Seokjin yang berhasil membuatnya menggelinjang hebat.

Jungkook meninggalkan telinga Seokjin, kini bibirnya berjalan menerkam bibir Seokjin yabg seakan memintanya untuk menghisap kuat. mendorong lidahnya kedalam mulut Seokjin yang sudah menganga mengitari rongga mulut Seokjin yang manis.

WRONG PLACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang