3

1.8K 237 32
                                    

Calvin adalah orang yang bisa dianggap sebagai orang yang paling dekat dengan Zoya, meskipun ia hanya sepupunya. Namun, sejak pertama kali Zoya kembalu kedalam keluarga dexter itu memang Calvin lah yang sering berinteraksi dengan Zoya.

Tak dapat dipungkiri jika rasa sayang Zoya terhadap Calvin pun begitu besar, apalagi saat Zoya bersama Calvin ia merasa jauh lebih aman. Calvin sendiri pun sama, bahkan di usianya yang sekarang ini ia masih belum memikirkan untuk berhubungan dengan seorang perempuan. Ia harus memastikan terlebih dahulu bahwa Zoya benar-benar bahagia dan mendapat pendamping hidup yang tepat nantinya.

"Abang kenapa liatin Zoya kayak gitu?"

Calvin tersenyum tipis seraya menggelengkan kepalanya, tangannya terulur mengusap kepala Zoya dengan lembut.

"Zoya jadi ngerasa serem!" Celetuk membuat Calvin mengeluarkan tawanya.

"Kok ketawa sih?!"

"Lucu!" Ucap Calvin singkat seraya menghentikan tawanya.

Raut wajah Calvin menjadi serius, ia menatap lekat wajah Zoya yang saat ini juga sedang menatapnya.

"Kamu itu segalanya buat kita princess ... Kamu adalah hal terindah dalam keluarga Dexter. Karena kamu juga, abang bisa lebih hidup sekarang begitupun yang lainnya"

"Jadi, kalau sampai ada yang buat kamu sakit atau sedih. Kamu harus cerita sama abang, ayah Felix, daddy, mommy , dan bang Gio sama bang Damian juga. Oke?"

Zoya mengangguk cepat, tentu saja ia akan bercerita dengan keluarganya termasuk istri Damian, Alexa yang sekarang sedang hamil besar.

"Zoya mau cerita"

"Apa?"

Zoya menghela nafas pelan "Sebenernya, Zoya itu ... "

Ucapan Zoya yang menggantung, membuat Calvin penasaran. Lelaki itu menatap Zoya dengan kening mengkerut.

"Zoya itu sayang sama bang Calvin! Hehe ... "

"Abang lebih menyayangimu" ucap Calvin lembut seraya mengecup kening Zoya secara singkat.

"Bisa nggak, gausah modus sama Zoya?!"

Zoya dan Calvin menoleh kearah Gio yang berdiri disana dengan menampilkan wajah kesal.

Gio sendiri merasa sangat kesal karena baru saja ia kembali ke mansion setelah menyelesaikan pekerjaannya. Ia diharuskan melihat adegan yang membuatnya amat kesal, dan ingin menguliti seseorang.

"Bang Gio!" Pekik Zoya antusias, gadis itu bangkit kemudian berlari kearah Gio.

Memeluk Gio dengan erat, yang mampu membuat Gio terkekeh pelan. Seakan lupa dengan amarahnya lima detik yang lalu.

"Kenapa hmm?"

Zoya mendongak, menatap Gio dengan posisi masih sama yaitu ada dipelukan abang keduanya itu.

"Zoya kangen sama abang"

Gio tersenyum, ia mengacak rambut Zoya dengan gemas "Abang juga, sangat merindukan litle princess abang ini ... "

Calvin memutar bola matanya malas, ia berjalan menghampiri mereka yang masih berpelukan. Lalu, dengan lembut menarik Zoya agar terlepas dari pelukan Gio. Matanya terasa sakit melihat adegan didepannya itu.

"Hari ini, kita mau jalan. Kau tidak perlu ikut!"

"Calvin sialan!" Umpat Gio pelan dengan tatapan tajam kearah Calvin.

"Hari ini Zoya sama aku!" Lanjutnya tegas.

"No! Aku yang akan bersama Zoya" desis Calvin tajam.

ZOYA | (Squel Brothers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang