Zoya Adeline Dexter, siapa yang tak mengenal sosok itu. Sosok gadis cantik yang semakin tumbuh dewasa, orang yang dikenal sebagai putri keluarga dexter dan memiliki hubungan dekat dengan putra keluarga Dirgantara, yaitu Darka. Faktanya, Zoya dan Darka hanya bersahabat.
Zoya tak pernah menyangka bahwa Darka juga datang ke Amerika, dari hari kelima Darka muncul sebagai pengirim hadiah untuk Zoya yang pada saat itu masih menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit.
Jhonatan sebagai kepala keluarga, memerintahkan Zoya untuk sekolah di rumah atau bahasa kerennya homeschooling. Karena setelah kejadian itu, Zoya seperti semakin dijaga ketat. Dan hanya Darka temannya, tidak ada yang lain.
Untuk masalah keempat temannya, Zoya sering menghubungi mereka. Melakukan video call, walaupun sering kali Titan mengusir Darka lewat telfon.
Sekarang 3 tahun 2 bulan telah berlalu. Di usia yang ke 18 tahun ini, Zoya sudah masuk ke salah satu universitas ternama di negara itu didampingi oleh abang sepupunya, Calvin. Zoya semester 2, sementara Calvin semester 4.
Seperti sekarang, Zoya sedang duduk diantara dua lelaki, yaitu Darka dan Calvin. Kedua lelaki itu saling memberikan tatapan tajam bak silet, sedangkan Zoya hanya menatap keduanya sambil memakan eskrim yang ada ditangannya.
Berteman dengan perempuan? Zoya sama sekali tak memikirkan itu, karena setiap ada perempuan yang berbicara baik dengannya ia pasti akan mengingat Raya dan itu membuatnya merasa takut.
"Mau?" Tanya Zoya menawarkan es krim yang ada dita ngannya kearah Calvin dan Darka.
Kedua lelaki itu sama-sama menggeleng.
"Princess ... jangan terlalu menggemaskan seperti itu! Abang nggak suka kamu diliatin, apalagi yang ngeliatin laki-laki!"
"Mending cari pacar!" Saut Darka menatap Calvin.
Calvin menatap Darka dengan satu alis terangkat.
"Zoya, lo nggak mau kalo abang lo punya pacar?" Tanya Darka menatap Zoya, mengabaikan tatapan tajam dari Calvin.
Zoya menghentikan acara makannya "Pacar? Pacar yang laki-laki sama perempuan terus gandengan sama cium-cium?"
Darka mengangguk.
Zoya beralih menatap Calvin "Abang pengen punya pacar?"
Calvin menggeleng.
"Bang Calvin nggak mau, Darka ... "
"Jangan - jangan, Darka yang pengen ya?"
"Males! Pacaran itu ribet" jawab Darka "Tapi kalo sama lo, gue gas aja" lanjutnya pelan tanpa didengar oleh siapa pun.
Zoya mengerutkan keningnya "Emangnya Darka pernah punya pacar?"
Darka mengangguk "Pernah!"
"Gimana rasanya?" Tanya Zoya antusias, gadis itu melupakan es krimnya. Tanpa sadar, ia memberikan es krimnya ke Calvin. Mau tak mau Calvin menerimanya dengan wajah kesal, kesal karena jawaban Darka membuat Zoya antusias.
"Rasanya ya? Hmm ... nggak gimana-gimana. Biasa aja"
Zoya memicingkan matanya, sedangkan Darka menatap kearah lain.
"Jadi, lo udah bekasan!"
"Hah?" Beo Darka menatap Calvin.
Calvin menyandarkan tubuhnya pada kursi, tangannya bersedekap.
"Zoya nggak boleh sama bekasan!"
"Sialan! Gue nggak bekas bang-"
"Sat" lanjut Darka lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZOYA | (Squel Brothers)
FanfictionSequel dari BROTHERS Setelah mengalami suatu hal paling buruk dalam hidupnya, akhirnya Zoya bisa tersenyum bahagia bersama keluarganya. Kesembuhan Calvin membuat semuanya merasa amat senang, setelah koma selama 6 bulan akhirnya Calvin sadar. Dan sek...